SAMBUNGAN.....
adalah
dia yang insyaf akan kebodohan sendiri?”
Cin Hai mengerti dengan baik akan maksud
suhunya ini dan semenjak berlatih ilmu di dalam Gua Tengkorak itu makin
terbukalah matanya akan rahasia-rahasia hidup. Kini ia tahu akan maksud suhunya
yang dulu memperingatkan bahaya yang akan ada dalam perhubungannya dengan Ang I
Niocu. Ia maklum bahwa bahaya itu adalah “cinta” yaitu cinta dari pihak Ang I
Niocu yang usianya jauh lebih tua dari padanya. Kalau dara itu sampai tergoda
cinta kepadanya sedangkan perjodohan di antara mereka tidak dapat
dilangsungkan, bukankah hal ini akan merupakan siksa dan derita bagi Ang I
Niocu?
Ia sendiri masih merasa suka dan rindu kepada
Ang I Niocu akan tetapi perasaannya ini hanyalah perasaan kasih seorang adik
kepada kakaknya, atau kalau mau disebut lebih lagi, seperti kasih seorang anak
kepada ibunya. Akan tetapi, siapa tahu isi hati Dara Baju Merah itu? Ia
diam-diam bergidik dan menaruh hati iba terhadap Ang I Niocu.
Pernah ia bertanya kepada suhunya akan segala
peristiwa yang terjadi di Gua Tengkorak itu dan mengapa banyak tokoh persilatan
menyerbu ke situ. Bu Pun Su tersenyum dan menceritakan seperti berikut,
“Gua ini dulu dibuat oleh seorang menteri
Kerajaan Tang yang bernama Lu Pin. Ketika Raja Hian Tiong mengangkat seorang
Tartar bernama An Lu San menjadi panglima, hal ini tidak disetujui oleh Menteri
Lu Pin karena menteri yang waspada ini maklum akan bahayanya mengangkat seorang
asing menjadi panglima yang menguasai tentara. Akan tetapi nasihatnya tidak
dipedulikan oleh kaisar. Akhirnya, setelah Panglima Tartar ini menjadi panglima
di tiga kota timur laut dan berkedudukan di Hopei, lalu memberontak dengan
sejumlah tentara lima belas laksa orang dan memukul ke selatan! Kaisar yang
tidak becus mengurus pemerintahan ini tak berdaya karena semua pejabat dan
panglimanya hanya mengutamakan kesenangan dan pelesiran saja, hingga dengan
mudah barisan kerajaan dapat dimusnahkan oleh An Lu San dan kaisar sendiri lalu
mengungsi ke Secuan. Ibu kota lalu diduduki oleh An Lu San semenjak itu. Di
mana-mana seluruh rakyat bangkit melakukan perlawanan secara bergerilya.
Lu Pin sendiri yang merasa sangat menyesal dan
kecewa lalu melarikan diri karena ia dicari-cari oleh An Lu San untuk dibunuh.
Seluruh keluarganya terbunuh dan hanya ia sendiri yang dapat melarikan diri ke
daerah ini.
Lu Pin adalah seorang terpelajar yang memiliki
kepandaian seni ukir yang tinggi. Setelah menemukan gua ini dan memperbaikinya
hingga menjadi sebuah tempat tinggal yang besar dan aman, ia lalu mengumpulkan
tulang-tulang binatang besar yang banyak terdapat di gua ini, peninggalan dari
jaman purba, lalu dengan kepandaiannya ia membuat tulang-tulang binatang yang
besar itu menjadi tengkorak-tengkorak seperti yang berdiri berderet-deret itu!
Jangan dikira bahwa itu benar-benar tengkorak-tengkorak manusia, semua itu
hanyalah tulang-tulang binatang yang diukir dan dibentuk sebagai kerangka
manusia! Dari sini dapat dibayangkan betapa hebatnya keahlian seni ukir menteri
she Lu itu!