Salam dari Taman Bacaan Saulus

Salam dari Taman Bacaan Saulus
Pandangan

PSIKOLOGI POPULER

Di isi tulisan-tulisan mengenai cara hidup, yang akan mengangkat rasa dan metode yang lebih bernuansa baru. Berharap dapat berkontribusi pada pemecahan persoalan hidup kita, terutama kita, manusia Indonesia.

Tulisan Pertama

Anda tahu perasaan seorang pria saat kegelisahan menumpuk di kepalanya ? Ada perasaan sesak yang mendesak untuk dicetuskan keluar, yang muncul setelah seharian berada dalam kerutinan kerja. Pria itu (mungkin saya atau pria lain) merasakan kesadaran yang pahit. KEBOSANAN kerja melingkupi diri.

Menjelang akhir bulan, dimana cuaca cukup panas. Pemandangan indah disekitar tempat bekerja tak dapat di nikmatinya. Begitulah hidup, seakan hanya ada kejemuan, bosan, senep?

Bukan kesunyian tempat kerja yang meresahkannya. Itu masih dapat ditanggungnya, tetapi tekanan dalam memikul keluarganyalah yang membuatnya tersudut. Telah bertahun-tahun dia lalui keadaan ini. Jam demi jam, hari demi hari, bulan demi bulan bahkan tahun demi tahun. Tekanan itu terasa kian berat.

Kalau Nina, putrinya, bertengkar dengan ibunya, yakni istrinya. Nani akan menanti ayahnya di muka pintu, agar memperoleh pembelaan dari sang ayah. Kalau Indra mengalami problem pelajaran di sekolah, ayahnyalah yang diharapkan untuk menjadi guru privat.

Saudaranya, yang bekerja satu kantor, karena dia mewarisi usaha keluarga, senantiasa datang lebih pagi untuk minta dilayani !!! Belum lagi ibunya sendiri, ibunya selalu mendesak dirinya untuk dijadikan perhatian utama. Busyet ! Dia seakan menjadi tulang dari tulang ibunya, seakan tak mampu untuk dipisahkan.

Belum lagi ceritera keborosan istrinya dan keluarga istrinya yang sok jaga gengsi, dulu memang mereka orang kaya, tetapi itu sudah menjadi masa lalu, sekarang tidak lagi. Tetapi rasa dulu menjadi tuan puteri dan nyonya besar masih selalu ada.


 Disisi lain isterinya tidak mendidik anak-anak untuk mentaati wewenang yang seharusnya ada di dalam dalam keluarga, tetapi yang lebih parah, dia menjadi orang yang begitu menguasai suami. Istrinya tidak pernah memberikan kesempatan kepadanya untuk bertindak sendiri, namun ia tidak akan tahan jika setelah bertengkar dengan isterinya, dia tidak diperdulikan. Maka mulailah dia berpikir bahwa isterinya sudah tidak mencintainya lagi, dia merasa bahwa pernikahan mereka sudah tidak perlu dipertahankan, dia ingin bercerai

Dilain pihak sang isteri ....
Merasa ia terlalu capek bekerja, terganggu lingkungan yang tak tertahankan. Merasa apa yang telah dilakukannya adalah sia-sia. Rasa kepercayaannya kepada orang lain, kepada kehidupan bahkan kepercayaan kepada agamanya pun lenyap. Gambaran ini dilebih-lebihkan? Tidak !

Jikalau kita melihat sekeliling kita, kita akan menemukan hal serupa. Duplikatnya. Atau barangkali di rumah tangga anda sendiri, termasuk dalam rumahtangga saya juga. Begitulah kehidupan di dunia, bukan hanya di Indonesia , Amerika dan negara lain. Dan oleh para 'ahli' ditemukan hal yang demikian. Apa buahnya? Perpisahan !?

Lalu, jika fakta itu telah ditemukan. Apa penyebabnya??? Apa alasannya??? Ternyata penyebabnya adalah rasa takut ! Yakni takut menyenangkan diri sendiri. Takut bertindak dan bertingkah laku seperti alam. Takut hidup menurut versi diri sendiri. Akhirnya orang mengkompromikan dirinya, kasihnya, kehidupannya. Dia ingin nonton drama Korea, yang lain national geograpic dia mengalah dan tidak pernah menolaknya !

Timbulah sikap sinis tanpa sadar. Setiap kali mau bertindak, jadi ragu-ragu. Akan di apakan sikap keraguan ini? Bagaimana menghindari perasaan tersia-sia dalam hidup?

Jadi agak ironis, seorang 'merasa tak berguna', yang lain merasa bahwa pengorbanan yang dilakukannya hanya pemborosan, sesuatu yang dilakukan dengan sia-sia. Orang yang diberi pengorbanan oleh mereka, tidak merasakan hal itu. Isteri cemburu pada mertua yang terlalu diperhatikan suaminya. Landasan hidup berkeluarga ambruk.

Dari mana kegagalan hidup itu mulai? Pada dasarnya setiap orang telah terhasut oleh aturan tingkah laku palsu , akibatnya membuat ketidak bahagiaan di rumah ataupun dipekerjaan. Kita melakukan sesuatu yang menjadi beban buatan kita, mengapa? Karena kita tidak memperhitungkan 'mencintai diri sendiri' itu penting, sebagai patokan untuk mengiyakan ataupun menolak sesuatu kondisi ataupun tawaran bahkan paksaan. Kalau kita melanggar ini, akan binasa. Artinya bagaimana kita mau diselamatkan? Jika kita merasa diri kita tidak bernilai dan tidak dicintai oleh diri kita sendiri?

Karena itu bersikap tegaslah terhadap daftar perbuatan atau tindakan di bawah ini :

  • menerima kehadiran sanak keluarga, yang tak mungkin bisa ditanggung selamanya, yang pada akhirnya akan merusak hubungan kekeluargaan
  • melakukan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kepribadian kita
  • mengawini seseorang yang tidak dicintai, hanya karena takut menyakiti perasaan segelintir orang dan membuatnya sakit hati atau kecewa
  • mempertahankan hubungan yang tak mungkin tertanggung, hanya karena pertimbangan takut di bilang kejam dan tak patut
  • memikul tanggungjawab yang akan menghalangi masa depan sendiri
  • bekerja mati-matian dan melebihi batas kemampuan hanya untuk membuat seseorang yang hidup mewah
  • bersedia menaggung beban seseorang, dimana orang tersebut sesungguhnya bisa mengurus dirinya sendiri
  • tidak mengembangkan bakat diri sendiri, hanya karena ada rintangan pemikiran 'sudah terlambat' atau 'tidak praktis'
  • membiarkan orang-orang yang dekat/intim dengan kita, cerewet, berkuasa, hanya demi alasan demi keadaan damai (di rumah ataupun dipekerjaan)
  • melakukan sesuatu yang dapat merusak keutuhan-diri, karena dorongan lingkungan sekitar yang mengatakan bahwa hal itu 'harus' dilakukan
  • melalaikan kebutuhan dasar karena mengikuti aturan kuno yang tidak benar (yang benar harus dilakukan)

Bagaimana keluar dari masalah ini?

Bertindaklah berani ! Berani yang bijaksana ! Bukan berani yang menimbulkan keonaran, bukan pula keberanian tidak terkontrol. Berani disini adalah berani menerobos untuk mencapai jalan keluar. Bagaimana jika aliran air terhalang dalam perjalanannya? Dia akan mencari celah untuk melaluinya bukan ? Keberanian yang alamiah, keberanian yang muncul karena kita perlu melakukan hal itu, demi mewujudkan cinta kepada diri sendiri yang tidak merusak orang lain atau merugikan orang lain. Berani untuk tidak berkompromi.

Tidak ada hal lain, yang dibutuhkan untuk kebahagiaan anda. Yakni melepaskan diri dari belenggu keadaan. Untuk hal ini anda butuh KEBERANIAN. Tetapi tolong dipahami, supaya anda tidak salah tafsir, Kebebasan baru ini bukan anarki. Artinya bukan langkah yang diperlukan dengan menimbulkan kerusakan! Juga bukan sikap yang memberikan keberanian menjadi rakus, mengumbar hawa nafsu dan membuat diri penganut kebebasan tanpa batas. Kita bukan hendak membenarkan 'kegilaan' yang terjadi akhir-akhir ini, jika tidak sepakat, mari serbu ! Hancurkan ! Bakar ! Jauh dari tindakan seperti itu !!!

Juga kita tidak bermaksud untuk mendukung kebiadaban dan kekejaman yang mencolok yang terjadi akhir-akhir ini. Dengan alasan membela hak azasi orang, tetapi melanggar hak orang lain. Atau sembarangan menginjak rumput orang lain yang terawat baik, memakai halaman orang seenaknya untuk parkir, mengebut menyebabkan seseorang sampai terpelanting masuk parit. Bukan seperti itu.

Kebanggaan yang merajalela di jaman kita ini, bukan hasil etika yang lebih baik. Itu hasil dari tidak adanya kontrol. Kaum muda telah berontak melawan nilai-nilai yang merosot dari pendahulu-pendahulu mereka. Tetapi salah arah. Seringkali hal ini muncul dari sikap bebas yang tanpa batas, menjadi gila seks, jatuh ke dalam kecanduan narkoba, dan dipenuhi sikap masa bodoh !! Tegar tengkuk, sehingga menimbulkan kerusuhan dan pemberontakan yang rakus, bukan sikap yang menyenangkan diri untuk membangun. Itu hanya ketidak warasan.
  1. Kunci Bagi Masalah Anda

Setiap manusia pasti mengalami perasaan di kejar-kejar akibatnya muncul kegelisahan.

Hal itu tidak akan terbatasi karena anda kaya atau miskin, pintar atau bodoh, berpendidikan atau tidak sekolah sama sekali. Bahkan sekalipun anda orang yang memiliki kedudukan tinggi sekali. Kegelisahan dan perasaan dikejar-kejar pernah singgah bukan? Begitu pula rasa capek, tak pernah bisa dihindari. Tetek bengek urusan rumah tangga dan pekerjaan, ketamakan orang, kenakalan anak-anak dan lain-lain, semuanya menimbulkan ketegangan. Tak seorangpun dari antara kita bakal luput.

Bisakah hal-hal diatas dihindari? Bisakah hidup ini ditempuh dengan lebih mudah? Atau semua itu memang harus selalu menyertai hidup ini, seakan-akan semuanya itu merupakan bagian dari hidup ini yang membuat kita saling tergantung? Aku ingin berbuat begini dan anda ingin berbuat begitu. Terkadang kita jadi bertabrakan. Kita tidak ingin saling menyakiti. Tetapi kennyataannya kita masing-masing memilih untuk hidup menurut kehendak sendiri. Karena kesulitan merupakan bagian dari alam, maka otomatis rasa tidak senang bisa timbul justru dari keinginan pribadi.

Selama bertahun-tahun seorang psikolog memikirkan hal itu. Seorang anak pergi bersama kedua orangtuanya, dan dalam suatu peristiwa yang tidak disadari mereka terpisah. Kedua orangtuanya kalang kabut dan cemas mencari-cari anakanya. Selama tiga hari ubek-ubekan dengan cemas. Sewaktu mereka menemukan anaknya, sianak tidak terlalu memperdulikan rasa duka orangtuanya yang timbul akibat kehilangan dirinya. Apakah sikap anak yang seperti itu menyenangkan atau tidak?

Kalau dia itu anak saya, akan saya hajar dia.” kebanyakan orang berkomentar seperti itu.

Saat psikolog itu mempersilakan orang-orang yang berkomentar itu membaca kitab suci, dimana kisah itu tertulis di dalamnya mereka terkejut dan terdiam.

Dilain waktu dengan bahasa yang berbeda, psikolog itu menceritakan tentang seorang pemuda yang pergi meninggalkan pekerjaannya, meninggalkan rumahnya tanpa memberitahukan kemana dia pergi di umur 30 tahun, diapun tidak mau menikah. Sewaktu ibunya dan kerabatnya mencari-cari dan menemukan dia, pemuda itu mempertanyakan hak mereka melakukan pencarian itu dengan mengatakan,” Siapakah ibuku dan saudara-saudaraku?” sebuah pertanyaan yang ampuh.
Pria ini akhirnya terlibat dengan kalangan berwenang. Mereka menganggap perbuatannya revolusioner dan mengancam kepentingan mereka. Setelah ditangkap ia dibunuh. Ia tak pernah membatasi kegiatannya karena pertimbangan demi sanak keluarga

Orang diperintahkan untuk mengikuti jejak Yesus, membentuk perilaku mereka sama dengan perilakunya. Tokoh-tokoh etika menyebut kepada para pengikut mereka tentang pengabdian pria tadi kepada tugas. Namun sang psikolog masih selalu mencari siapa orang yang memiliki gambaran lengkap mengenai tentang pria luar biasa ini. Mereka tidak mempertimbangkan hubungan pria ini dengan keluarganya.

Kenapa hal ini dapat luput dari perhatian banyak orang ? Tentu saja hal ini mudah dipahami, karena tak seorangpun dapat mengikuti Dia, kalau sekaligus ingin menjalankan aturan moral yang dimilikinya sendiri bersamaan dengan aturan-Nya. Keduanya tidak sejalan.

Suatu hari kelak, karena desakan untuk mengalahkan kegelisahan, kita akan menyadari bahwa sikap tidak mengingat diri merintangi kemajuan; sesuatu yang diajarkan masa kini, tidak mengingat diri. Bagaimana kita dapat mampu melihat hubungan seni ini? Bisa kita lihat dalam kasus-kasus perceraian dan bunuh diri, tidak mengingat diri itulah penyebabnya. Bahkan lebih jauh bisa di lihat bahwa tidak mengingat diri merupakan salah satu penyebab kejahatan.

Manusia akan sulit menangani problem sehari-hari jika belum berhasil memahami teka-teki ini dan mengetahui cara mana yang bijaksana untuk diterapkan pada keadaan yang kita jumpai. Kunci yang terdapat pada kesulitan bukan terletak pada adanya kesulitan itu, melainkan reaksi kita terhadap kesulitan itu.

Lagi pula kita harus menggunakan kemampuan berpikir akalbudi kita : tubuh kitapun harus digunakan untuk menghasilkan hal-hal yang baik. Mengapa? Karena melalaikan diri sebagai pribadi dapat menyebabkan kesia-siaan, yang harusnya dijauhi. Lebih dari itu kita harus waspada, terhadap tindakan-tindakan yang nampaknya murah tangan, tetapi jika di lihat dari hasil akhirnya ternyata mendatangkan dukacita bagi yang menerimanya, padahal si pemberi juga melakukan pengorbanan, dua-dua pihak mengalami kerugian, yang terkadang sangat fatal. (Dalam halaman-halaman lanjut tulisan ini akan terlihat dari pengalaman nyata orang-orang).

Baik dan buruk, bukanlah sesuatu yang bisa diputuskan dalam sesaat. Tindakan bijaksana dan tindakan bodoh hanya akan terukur oleh waktu. Tindakan bijaksana atau tindakan bodoh akan terlihat pada akibat akhirnya.

Sikap mencintai diri atau sikap berkorban, bila diterapkan dengan benar, bukanlah menyangkut hubungan anda dengan seseorang. Keduanya menyangkut kehidupan. Bila dimengerti dan dipahami, keduanya sungguh baik dan indah.

Kalau kita tidak berusaha menjadi kekuatan yang vital, kita tidak mungkin melayani dunia seputar kita. Kita malahan menjadi beban. Menyelamatkan diri sendiri secara positif, merupakan kewajiban manusia yang pertama dan utama. Jika tidak, kita bisa menjadi parasit kehidupan.

Semua mahluk hidup, sejak lahir diajar dan belajar mencari makan untuk bertahan hidup dan terus mencari. Makanan bagi manusia ada yang berupa materi atau fisik, pikiran atau emosi dan ada juga yang bersifat rohani. Orang yang tidak meminta dan berdaya upaya untuk memperolehnya akan menjadi sakit dan membebani yang lain, artinya menolak hak kelahirannya.

Sikap berkorban tidaklah bijaksana, jika tidak mengingat diri. Tidak mungkin ada kekuatan untuk berbuat kebaikan, jika si pemberi dirugikan atau diciutkan. Kewajiban anda adalah terhadap diri anda.

Dapat dibuktikan bahwa struktur etika yang sejati dan setiap kekuatan agama terletak pada doktrin yang jelas ini. Dr. Pierre Janet pernah berkata bahwa seseorang tidak normal kalau ia tidak mencintai jiwanya sendiri. Jika tidak, tidak mungkin orang seperti itu menjadi warga yang berguna. Ini bukan hanya berlaku bagi umat manusia saja. Ini merupakan prinsip alam semesta. Sebuah kol akan membuktikan dirinya berharga, jika biji yang dihasilkannya dapat tumbuh baik. Seekor sapi akan berharga bila ia sehat dan dapat berkembang dengan baik. Kegunaan tiap mahluk terletak pada keutuhan dirinya.

Jika hak-hak utama manusia dilepaskan, walaupun tampaknya kecil, sampai pada batas tertentu ia akan menimbulkan kerusakan. Kewajiban terhadap orang lain, hanya akan baik jika dijalankan dengan kondisi baik yang tidak merugikan kedua elah pihak.

Itulah sebabnya Dr. Janet menganjurkan cinta akan diri sendiri yang akan melindungi dan mengembangkan kodrat dan watak seseorang. Sikap mengutamakan diri secara luhur ini sama dengan kesalehan agama, tetapi kebencian akan diri sendiri sama dengan mempersalahkan Sang Pencipta atas keadaan diri kita. Mengutuk diri sendiri sejajar dengan mengutuk Allah, karena kita adalah ciptaan-Nya yang baik.Rasa syukur atas kualitas baik yang dimiliki adalah bentuk penghormatan kepada Tuhan.

Mmeperhatikan prinsip ini adalah sangat penting untuk mengerti kesulitannya. Inilah kunci dari persoalan kita. Tanpa itu, kita tidak dapat menghindari gagasan-gagasan kuno yang keliru mengenai diri kita. Banyak orang tidak tahu bahwa sikap berkorban sejati itu, bukan berarti merugikan diri, melainkan menggunakan diri dengan sepatutnya dalam ketaatan kepada hukum-hukum alam.

Seseorang memiliki kemurahan yang sejati jika apabila ia berpegang kepada prinsip-prinsip alam semesta dan mentaati hukum-hukumnya yang telah dibuktikan secara ilmiah dan berulang-ulang. Seseorang dinamakan rakus apabila dia mengambil dari masyarakat lebih banyak daripada yang telah dia berikan pada masyarakat, dan hidup dengan penghasilan yang secara keliru dia sebut dengan miliknya. Manusia disebut memiliki kemurahan yang sejati, bila sehari-hari ia berbuat dengan semestinya, yakni melakukan hal-hal yang bersifat membangun. Seserorang tidak mencintai diri sendiri jika dia tidak bekerja keras untuk mengalahkan sifat-sifat yang memanjakan diri.

Seseorang sebenarnya memperhatikan orang lain, walaupun bisa jadi dia menolak keinginan keluarganya, teman-teman atau siapa saja yang menderita, karena mempertahankan keutuhan dirinya. Jika begitu dia berada pada posisi pengendalian diri. Itu baik.

3. JANGAN KOMPROMIKAN DIRIMU

John Constable telah tiba pada akhir segala-galanya. Dua interview yang keras dan tegang telah ia jalani hari itu; satu dengan majikannya, satu dengan isterinya. Keduanya berakhir dengan malapetaka. Saat itu John melangkah di peron stasiun hampir naik ke sebuah kereta api. Ia bukan mau melarikan diri atau pergi atas kemauan sendiri. Tapi tak ada hal yang mau dilakukan. Ia mendapat kans baru untuk bekerja di Middle West. Ayah seorang teman seperguan tinggi punya kedudukan presiden direktur sebuah pekerjaan yang mungkin bisa mempekerjakan dia. Dia tak menyesal untuk pergi. Setelah mendengar apa yang dikatakan Ethel isterinya, di mata isterinya ia telah gagal.

Kau tidak pernah mau melakukan apa yang diharapkan dari dirimu.” kata isterinya
Memang tak dapat ia lakukan, paling tidak dalam contoh ini. Mustahil untuk menghasilkan rumus yang diminta oleh Scodner and Snell. Ia bekerja sebagai insinyur kimia di perusahaan mereka selama dua belas tahun. Ia telah berbuat hal-hal yang meragukan dan tidak jujur ; menciptakan barang yang tidak tahan lama, dan membantu perusahaan itu untuk menumpuk keuntungan besar. Produk terakhir ini yang mereka minta untuk ia buatkan sungguh tak lain dari pembunuhan.

Kau selalu menolak untuk berterus terang dan jujur,” mata Ethel bersinar-sinar mengucapkannya.”Dan akibatnya kita tak pernah maju-maju. Lima orang dari kedudukan rendah perusahaan ini telah dinaikkan pangkatnya melebihi kedudukanmu selama tujuh tahun terakhir ini. Bisnis adalah bisnis, masa kau tidak tahu. Di rumahpun kau sama bodohnya dan hanya mengingat dirimu saja. Bagaimana kau bisa mengharapkan kita masuk Bayfield Country Club, kalau kau tak mau pergi dengan saya ke tempat melantai, makan diluar dan main kartu seperti dilakukan suami-suami lain? Memalukan. Segalanya kau rusakkan karena sikap masa bodohmu yang mengerikan itu.”

Kini dua tahun sudah John Constable bekerja di tempat baru. Ia merasa sudah bisa memanggil isteri dan anak-anaknya. Uang telah dikirimkan secara teratur kepada mereka; ia diterima dan berkembang di perusahaan yang baru. Memang dulu ia telah kontak dengan perusahaan ini, sewaktu menjual penemuannya sendiri yang dianggap terlalu mahal untuk dibuat oleh Scodner and Snell. Hasil penjualan dari penemuan barunya ini oleh perusahaan baru tempat ia bekerja memberi harapan cerah yang bisa membuat ia menjadi kaya.

Tetapi bukanlah perubahan keuangannya yang membuat perubahan dalam nada surat John kepada isterinya. Ia telah menjadi manusia baru. Lebih jauh ia berkata kepada isterinya, bahwa reuni mendatang ini, menurut dia, harus dilakukan atas suatu dasar yang dulu belum pernah mereka nikmati.

Saya telah menemukan penyebab kegagalan, baik dalam pekerjaan maupun dalam hubungan intim,” ia menulis.” Datangnya kegagalan karena salah satu dari dua kekeliruan. Seseorang kurang banyak kompromi atau terlalu banya kompromi. Setiap orang yang ingin sukses harus memilih yang mana yang ia akan tempuh dari keduanya itu. Selama hidupku, sampai pada dua tahun yang lalu, saya rugi karena saya tidak mau bersikap tamak sepenuhnya. Saya tak mampu untuk berlaku kejam demi memperoleh kekayaan. Saya mengkompromikan kebanyakan waktuku dengan cara setengah-setengah. Saya tak pernah berani selama ini untuk bersikap menurut keberanianku, atau mempertahankan keutuhan diriku.Sekarang saya telah menempuh haluan yang seperti yand aku lakukan belakangan ini. Saya telah bosan, sangat bosan dengan kompromi. Perusahaan yang baru inilah salah satu perusahaan yang ternyata menghargai keutuhan-diri yang mutlak. Mereka tidak menekan saya sama sekali, kecuali untuk menggunakan akalku. Di mata mereka saya ini pertama-tama tak lain dari orang ilmiah, dan berada di sini untuk meningkatkan mutu produk mereka. Juga saya telah ketemu sekelompok teman, yang menerima diriku sebagaimana adanya. Kalau kamu mau membawa anak-anak dan ikut aku atas dasar ini, saya mau kalau datang. Tetapi kalau tidak, ya jangan.”

Bahwa Ethel akhirnya pergi mengikuti suaminya membuktikan adanya nyala harapan yang bisa saja kita kubur entah dimana, di bawah kedok sosial kita. Bahwa Ethel akhirnya menyesuaikan diri dan menikmati pengalaman baru ini memberi bukti bahwa ia memiliki sifat kewanitaannya yang terpendam.

Cepat atau lambat, masing-masing orang harus membuat pilihan yang serupa seperti John dan Ethel. Semacam ukses dan jalan keluar dari banyak pesoalan bisa saja dengan menerima kompromi dan membuang kejujuran. Paling tidak untuk sementara orang 'luput' dengan bersikap keras tengkuk dan tipu muslihat, mengalahkan orang lain dengan kelicikan persaingan dan menundukkan mereka dengan kecurangan. Bisa saja John mendapat banyak uang dan mendapat pengakuan masyarakat kalau ia terus bersama Scodner and Snell, dengan membuatkan produk untuk menipu orang banyak. Bisa saja ia seperti itu – kalau memang ia orang seperti itu.

Seni mengatasi rintangan, bukan masalah aturan tingkah laku, melainkan soal watak kepribadian dan ketegasan. Kita mengalahkan kegelisahan bila kita menemukan siapa diri kita dan memutuskan untuk mengikuti cara hidup yang cocok dengan watak kita. Kebingungan timbul bila kita hidup dan bertindak dengan setengah-setengah.

  1. DIAJAR UNTUK GAGAL

Beberapa tahun yang lalu saya duduk berbincang-bincang dengan seorang pria, yang kita sebut saja namanya Peter Coe.
Barisan Pegunungan Rocky terbentang di hadapan kami. Langit cerah berawan.

“ Aneh,” Coe merenung,” saya ini memang benar-benar diajar untuk gagal. Saya kira ceritaku ini tidak luar biasa, cuma akhirnya jadi beres.”

“ Bagaimana kau diajar untuk gagal?” tanya saya.

“Karena dibuat untuk meragukan diriku sendiri dan bahkan takut terhadap diriku sendiri,” jawabnya.” Mula-mula semasa kanak-kanak. Orangtuaku terlalu menyayangi kakakku. Ia berambut keriting dan begitu dimanja. Saya disuruh harus selalu mengorbankan sesuatu untuk dia. Saya harus bekerja di rumah sewaktu dia melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi. Sewaktu gadis-gadis memasuki duniaku, saya malu dan bingung. Saya jatuh cinta, tapi ibu tidak menyukai Helen. Ibu meyakinkan aku bahwa aku wajib mendampinginya. Ayah sakit-sakitan dan meninggal.”

“Setelah beberapa tahun ibu merubah pikirannya dan memutuskan bahwa saya harus kawin. Ia memilih anak perempuan sahabatnya yang paling lama. Mulanya saya tolak. Memang Agnes cukup manis, tapi saya tidak mencintainya. Ibu bicara terus dan menangis. 'Dia pasti cocok sekali' katanya 'dan tentu Agnes akan bahagia'. Disamping itu, ibu Agnes memiliki saham dalam bisnis ayah yang kujalankan waktu itu, dan kami akan memperoleh lebih banyak uang untuk keluarga. Akhirnya saya mengalah, seperti biasa. Rasanya terlalu mengutamakan diri kalau tidak mengalah.”

“ Tapi istrimu mencintaimu bukan?” tanya saya

“Mencintaiku? Tak sempat, Ia dikuasai ibunya, persis seperti saya. Dan, astaga, saya sangat membencinya !.”

“Istrimu??.”

“Bukan ! Ibu mertuaku. Ia sering berkata kepada Agnes tiap hari, betapa berat penderitaannya untuk melahirkan Agnes ke dunia ini. Itu bohong.! Dan toh anak malang ini tidak bilang apa-apa. Ada sesuatu yang menakutkan dalam diri wanita baik-baik seperti ibu mertuaku ini. Anda tahu maksudku?. Mereka menyangkal diei tapi akibatnya tidak bisa bertindak efisien.”

“Nyonya Bassy selalu berbicara soal berkorban, tetapi ia sangat tamak. Ia begitu tergantung pada orang lain. Ia merusakkan kehidupan anak-anaknya yang lebih tua, sampai tidak berarti karena ia ingin menguasai mereka. Seorang meninggal karena radang paru-paru dan yang satu hampir tidak sanggup mencari nafkah. Tapi ia menuntut supaya Agnes berkorban untuknya, dan Agnes berusaha agar saya berbuat hal itu. Ketiga wanita itu mengurus rumah untuk saya.”

“Dan ketiganya mengatur nasibmu.” saya bicara pelan.

“Tidak, Sir. Mereka berpikir begitu dan memang mencoba, tetapi kehidupan ini membuktikan mereka orang bodoh. Anda tahu ada sesuatu yang lentuk dan bersifat melenting dalam sifat manusia, dan nasib sering jadi baik hati bila kita sadar bahwa nasib itu mengerikan. Saya punya isteri yang kukagumi tetapi yang tidak saya cintai, rumah yang saya hormati tetapi tidka saya sukai, dua ibu yang saya segani dan yang diam-diam saya benci. Saya mewarisi pekerjaanku dan sama sekali tidak cocok. Semuanya itu terjadi atas nama kewajiban. Sungguh perkataan yang jahat. Kewajiban! Kebanyakan kewajiban mencemarkan apa yang indah.”

Saya mengangguk:” Itu bukan kewajiban, cuma tahyul ! Karena ketidak tahuan.”

“Dan selama kita mempercayainya kita akan dirusakkannya. Tapi nasib berbaik hati kepada saya. Bisnis itu gagal di tangan saya. Kami hampir tak punya duit lagi. Saya sakit paru-paru dan hampir mati. Seorang sanak keluarga yang tinggal jauh menawarkan sebuah pondok di peternakan di Colorado, dan saya pergi kesana, sendirian. Lima tahun baru kesehanku pulih. Isteriku dan kdua ibu itu harus bekerja. Itu yang menyelamatkan mereka; karena keluar dunia, ketemu orang-orang lain, dua dari antaranya jatuh cinta.”

“Dua yang mana?” tanya saya

“Isteriku dan ibuku,” Ia terkekeh.” Betul, Sir, isteri dan ibuku. Mulanya Agnes, setelah saya berada jauh selama tiga tahun dan tidak cepat sembuh. Ia menulis karena ingin cerai. Lalu saya mulai pulih. Tahun berikutnya ibu juga menulis surat bahwa ia telah menemukan pria pilihannya. Mengejutkan bahwa sejak itu saya semakin cepat sembuh. Tak ada alasan buat saya kembali, maka saya putuskan untuk tetap dipisahkan oleh jarak yang jauh.”

“Inti cerita saya, ini. Andaikata alam tidak campurtangan dan menggagalkan bisnis itu, sebab saya memang tidka cocok untuk melakukannya, sampai saya jatuh saki, maka mungkin saya akan tetap merasakan sebagai kewajiban untuk mempertahankan keadaan yang memang sudah keliru sejak semula. Tak satupun kebaikan yang dihasilkan oleh sikap demikian. Hanya kesengsaraan. Kakakku yang dimanjakan jadi rusak. Ia bergaul dengan orang-orang yang suka bersenang-senang, mulai mabuk-mabuk dan akhirnya ketagihan narkotik. Ia tak pernah merasa perlu mengendalikan diri. Dan lihatlah kesengsaraan yang menimpa keluarga kami, karena saya mengawini Agnes. Memang Sir, pada akhirnya kita akan terjebak dalam kesulitan kalau kita memulai sesuatu yang bertentangan dengan kepentingan kita.”

“Mestinya apa yang kau lakukan?” tanya saya.

“Pertama-tama, tidak menuruti orangtua setiap kali mereka membuat saya menjadi budak bagi kakakku. Kedua, menolak ikut dalam bisnis ayahku, yang saya benci sbenarnya. Ketiga, pergi mencari pendidikan yang kubutuhkan. Kini saya bekerja sebagai pembuat desain, dan sebenarnya bisa lebih maju kalau saja saya dulu mengikuti sekolah artis. Kempat, mestinya saya tidak mengawini Agnes, betapaun desakan ibu dan kelima, mestinya saya mengawini Helen, yang saya cintai sejak kecil. Apakah anda suka datang ke rumah untuk bertemu dia? Ia jadi isterku sekarang.”

Sayapun pergi, dan segera menyaksikan suatu perkawinan yang bahagia; sukacita pada akhir perjalanan yang sangat panjang. 




5. CINTA DAN KEWAJIBAN

Ia hamil. Tak sangsi lagi.
Jane diliputi rasa takut. Seakan sesuatu berdiri di kegelapan sana dan mengancam dirinya. Ia merasakan jari-jemarinya sperti mau mencekam lehernya. Ia tak bisa bernafas. Seperti mau muntah. Lalu menggigil.

Sejam lamanya ia duduk tak bergerak, merenung. Swievie, kucingnya bangkit dan menggeliat. Serpih salju menampar jendela. Ia hamil – hamil – dan ia mau melakukan apa?

Bukannya ia tak menginginkan anak. Selama tiga tahun perkawinan, ia dan Tom, telah membicarakan hal itu. Tapi kesulitannya begitu besar, dan ada masalah mengenai karirnya. Sebenarnya itulah persoalannya. Dua belas tahun persiapan, dua belas tahun meenjalankan pekerjaan yang paling berat, dan ibunya mau saja kalau pekerjaannya itu dilepaskan, bahkan ingin, seolah-olah itu hanya permainan.

Tak mungkin ibunya mengatakan demikian mengenai pekerjaan Tom, padahal Tom tak pernah menggunakan sepertiga saja pun dari lamanya waktu yang digunakan isterinya dalam persiapan untuk sesuatu yang bermanfaat dalam hidup ini. Tom, Oh Tom harus kerja terus. Jangan sampai ia gagal. Tom seorang pria.

“Kau ini wanita yang aneh, tamak!” ibunya telah berkata begitu,” wanita yang aneh, tamak, yang terus ingin nyanyi padahal kau sudah punya suami dan akan mendapat anak.”

Benarkah? Jane ingin tahu. Sesuatu rasa yakin terdapat dalam bisikkannya. TIDAK. Pendapat ibunya terasa menjijikkan. Ia membayangkan dirinya berjalan berat tertatih-tatih bagaikan sebuah rahim yang sabar, tanpa otak. Ia gemetar. Dan apa akhirnya nanti? Dengan rasa pedih ia coba hitung wanita-wanita yang ia kenal, yang murah hati seperti pola yang dianjurkan ibunya.

Ny.Furriton, orangnya sangat menyenangkan sewaktu sama-sama diperguruan tinggi, dan juga gadis yang cerdas. Kini tak mungkin lagi meminta buah pikiran dari padanya. Masak, cuci piring, cuci pakaian, itu saja. Mabel Saulter masih lebih baik nasibnya. Namun kelihatnnya seperti keberanian yang sia-sia di tengah-tengah sesama manusia untuk bisa merasakan denyutan-denyutan persoalan. Dulu ia bisa ngobrol tentang keadaan politik maupun penemuan ilmiah yang terbaik. Kini bukan Mabel yang dulu lagi.

Jane tidak bermaksud bahwa tiap wanita harus punya karir, bukan, bukan begitu. Tapi hendaknya jangan dicabik-cabik saja setelah bertahun-taqhun pesiapan. Lalu kawin dan mendapatkan anak secara membosankan. Itu yang menyakitkan. Hasilnya pengorbanan tanpa sukacita karena secara kejam kebajikan ditumpuk di atasnya. Ada sesuatu yang begitu indah, begitu alamiah kalau dibiarkan utuh.

Dan mustahilkah punya anak-anak sambil melanjutkan karir? Schumann-Heink, Louse Homer, banyak lagi yang berbuat begitu. Ia – Jane – tak dapat lagi melangkah. Pintu terbuka. Tom menghambur masuk, wajahnya tampak keras dan marah.

“Halo saya senang melihatmu. Saya terlambat, karena berbicara dengan ayahmu, dan tentang semua - “ ia terhenti tidak ingin mengganggu perasaan isterinya dengan basa basi yang tampaknya cocok untuk keluarga mertuanya.” Mertua saya bilang saya harus mendesakmu melepaskan karirmu. Kelihatannya ia tak menyuakainya. Ia menyebut soal kewajibanmu. Kau tahu? Ada sesuatu yang memuakkan dalam sikap seperti itu.”

Jane diliputi sukacita yang tak tertahankan. Ia hampir meloncat merangkul suaminya.

“Oh Tom, Tom, apa yang kau bilang. Bukang hanya seperti musik. Mereka begitu kejam dan berlagak sangat baik hati. Bukannya saya hanya mementingkan diri, tidak.”

“Tentu tidak, sayang,” Tom berkata sedih, sambil menepuk bahu isterinya dengan lembut.” Kita hidup bukan di abad mereka dulu dan tak ada pertentangan antara kewajiban dan cinta seperti mereka bayangkan. Itu cuma momok yang ditahyulkan. Setiap wanita punya hak untuk terus bekerja dan melanjutkan karir, kalupun cuma menjual kancing peniti.”

“Apa artinya seorang wanita kalau ia kompromi.” Jane menatap Tom,” dan tak perlu meninggalkan rumah tangga atau melakukan sesuatu yang luarbiasa. Yang saya perjuangkan tak lain dari suatu sikap. Hak untuk tetap sebagai diriku apa adanya. Saya tak ingin hanya sebagai isterimu, atau sebagai ibu saja atau pengurus rumah melulu atau sesuatu yang lain. Saya hanya ingin sebagai diriku sendiri. Bukan karir yang jadi persoalan: bisa saja saya melepaskannya. Saya tak mungkin melepaskan keutuhan diri sebagai Jane. Tapi itu yang mereka ingin kulakukan. Saya sudah melihat apa yang terjadi atas wanita-wanita yang membenamkan diri, dalam kewajiban. Mereka mengkompromikan diri, merusakkan daya tarik seks, menjadi mahluk setengah hidup. Saya tidak mau berbuat demikian, tidak.”

Tom mendekapnya.” Saya mendukungmu, sayang. Saya juga telah memikirkannya sedikit. Saya punya gagasan. Tahukah kau penyebab utama percraian di Amerika?”

“Tidak. Apa?”

“Tidak mencintai diri, tidak mencintai-diri seperti dianjurkan oleh orangtuamu. Kaum wanita lenyap di bawah sikap itu. Gadis yang dikawini kawan itu hilang entah kemana. Ia hanya punya orang yang mereka sebut – seorang – seorang ....”

“Seorang ibu,” potong Jene cepat,” pengurus rumah. Itu dia. Seorang pria tidak betah lagi bersama dia – dan itu tak dapat dipersalahkan.”  


6.  CARA MANA UNTUK BAHAGIA?

Dr. Saisis meninggalkan laboratoriumnya dengan rasa puas berseri di wajahnya. Risetnya dibidang bio-kimia maju terus. Tampaknya ia akan menyumbangkan cara penyembuhan lain untuk mengendalikan penyakit.

Ia menatap sekelilingnya sambil melangkah di musim rontok dengan udaranya yang terasa menusuk. Hidup ini memang baik, ia merenung, sambil memperhatikan sebuah ferry bergerak menyeberangi sungai Hudson. Betapa menakjubkan masa depan yang terbentang dihadapan umat manusia. Ia membayangkan umat manusia mengatasi kesulitan demi kesulitan dengan makin bertambahnya pengetahuan tentang kehidupan. Rasa hormat yang hampir bisa dibilang suci terhadap semangat ilmiah meliputi dirinya.

Sejam kemudian Dr. Saisis masuk ke rumahnya. Suara teriakan sampai di telinganya. Ia dengar suara adik laki-lakinya, bicara dengan nada tegas tapi terasa berisi nada nasehat. Lalu kedengaran suara penuh keluhan dari Tante Eliza. Seorang anak pasti telah .... Dr. Saisis takmbisa melanjutkan. Istrinya muncul di kamar depan dengan mata bersinar-sinar, seakan menuduh Dr. Saisis.

Saisis merasa kecut. Impiannyaq dari hal-hal yang suci jadi terbang. Ia memang tak berbuat sesuatu, tapi dari pengalaman yang lama ia sadar bahwa bagaimanapun ia bertanggungjawab atas pemandangan di rumahnya saat ini.

“Ada apa?” ia brtanya, sambil mencoba berjalan terus.
“ Carl telah memutuskan untuk kawin dengan gadis Carraway itu.” Suara Ny. Saisis terdengar kasar.

“Well kenapa rupanya?” sang ayah bertanya lembut,” Carl kan mencintainya.”

“Dan ia akan menerima pekerjaan di Amerika selatan itu.”

“Well memangnya kenapa?” sang dokter mengulangi.”Dia kan cocok untuk pekerjaan itu.”

“Carl membiarkan keluarga Carraway membayar ongkos kapalnya.”

“Well kenapa rupanya? Mereka kan lebih dari mampu untuk membayarnya.”

“John Henry, kau membuatku makin marah. Wanita itu lebih tua dari Carl, dan pernah diceraikan llelaki lain. Carl berkewajiban pada pamannya. Ia ikut bisnis pamannya saat ini, dan itu kemurahan tangan pamannya – saya tak bisa mengerti kamu. Kau membuat anak-anakmu menjadi tamak, sombong karena gagasan ilmiahmu itu.”

“Seakan-akan begitu,” John Saisis berkata pelan dan bergegas ke kamarnya.
Apa yang bisa ia katakan kepada isterinya untuk merubah keadaan?
Isterinya tidak berusaha hidup secara tertib, atau memecahkan kesulitan keluarganya. Jutaan orang tidak ingin mengoreksi kesulitan. Mereka ingin meneruskan cara sendiri. Mereka tidak mengerti bahwa hukum-hukum kehidupan harus dipatuhi dan terus dicari sampai ketemu, persis seperti semangat yang mendorong kemajuan ilmiah yang modern.

Dengan kata lain, prinsip-prinsip ketertiban yang diikuti para insinyur harus dimengerti dan dilaksanakan dalam kehidupan pribadi anda sebagaimana diterima oleh Edison, atau diikuti oleh seorang penggubah lagu yang termashur, perancang yang ahli, artis yang sejati. Kehidupan sedemikian merupakan pengalaman yang kreatif. Tidak diperbolehkan penyimpangan dari hukum dasar. Kalau anda menangani suatu kejadian dengan cara yang buruk tak mungkin anda menghindari akibatnya pada akhirnya.

Saya kira ada empat jenis manusia di bumi ini : orang angkuh yang kejam, yang mengikuti cara yang rakus ; pengikut tingkah laku kebajikan, yang mengikuti kaidah-kaidah tertulis ; para pemberontak yang buta, yang tidak mau menyerah kepada aturan apapun ; dan orang-orang bersifat ilmiah, yang berusaha mematuhi hukum alam.

Tak mungkin ada titik pertemuan antara sikap lama dan sikap baru dalam menghadapi persoalan hidup. Kita menempuh dua jalan yang berlainan. Mereka yang menghormati “cara-cara lama yang baik” mengikuti perintah dan aturan yang disetujui umum. Mereka yang berusaha mematuhi alam, lewat penemuan-penemuan ilmiah, mengikuti nilai-nilai yang berbeda.

Kalau anda bertanya kepada pengikut syibolet bagaimana mengatasi, kesulitan yang anda hadapi, jawabannya selalu sama dengan kecenderungan moralnya. Kalau anda minta pandangan dari seorang yang mengabdi kepada ilmiah, ia memberi kesimpulan yang di dasarkan atas pengertiannya. Jalan keluar yang diberikan oleh yang belakangan kelihatannya mementingkan diri di mata yang pertama.

Kaum kompromis tidak mengerti sama sekali betapa jahatnya untuk merusakan kepribadian sama seperti orang biadab menganggap tidak apa-apa untuk merubah keadaan tubuh mereka. Bagi mereka yang percaya bahwa perusakan-bentuk seperti itu salah. TIDAK ADA KOMPROMI merupakan prinsip dasar keutuhan-diri. Untuk menjadi manusia setengah-setengah yang sakit-sakitan dan tak bahagia tak dapat dimaafkan.

Dihadapkan dengan pemisahan ini, soal menempuh hidup yang baik memang bukan cuma soal hikmat, tapi juga keberanian. Mungkin anda punya cukup kecerdasan untuk mengerti pemecahan yang praktis. Apakah anda punya keberanian untuk mengikutinya? Kalau tidak, mungkin anda juga bodoh.

Maka tak ada pengertian tentang benar dan salah bagi anda dalam menangani persoalan sebelum anda putuskan apa yang anda maksudkan dengan benar: apakah itu berarti mengikuti kebiasaan umum atau mematuhi hukum alam semesta. Lanhgkah pertama yang harus kita ambil dalam setiap diskusi mengatasi persoalan hidup adalah menjelaskan akibat-akibat dari berbagai prosedur yang mungkin ditempuh sehingga kita sampai pada keputusan yang pasti bagaimana kita akan mengambil sikap.

Keyakinan mengandung kekuatan. Kalau anda percaya anda punya kekuatan kebenaran di pihak anda, anda memiliki tenaga yang penuh. Kalau anda meragukan keputusan anda, hikmat yang paling besarpun akan menjadi lemah tak berdaya. Inilah pokok-pokok yang selalu dilupakan oelh buku-buku mengenai seni hidup. Secara khas memberi anda resep-resep kecil yang emnyenangkan demi kebahagiaan, yang menyakitkan bagi anda kalau dituruti, kecuali hati anda berdamai dengan kepala anda. Tak dapat anda bayangkan Ny. Saisis menuruti metoda terbaik dalam menghadapi krisis dalam kedudukannya sebagai orangtua dan isteri kalau hikmat itu bertentangan dengan kecenderungannya.

Karena alasan inilah nasihat tak pernah praktis, keculai nasihat itu membangkitkan iman. Kepercayaan mutlak perlu. Tanpa itu, pertempuran akan berpindah dari keadaan apa adanya ke dalam perasaan manusia. Jiwanya dicabik-cabik antara dua keinginan, dan tak satupun dari keduanya yang dapat ia ikuti dengan yakin.

Kalau saja saya akan menawarkan beberapa pokok utama untuk mengatasi masalah yang membingungkan kita sehari-hari, maka nasihat saya yang pertama adalah:” Jangan ikuti nasihat apapun, tidak soal betapa pun baiknya, sebelum anda merasakannya dalam-dalam dengan semangat anda sama seperti anda memikirkannya dengan otak anda, bahwa nasihat itu bijaksana.”

Dan peringatan yang kedua, serupa dengan yang pertama:” jangan anggap bahwa cara-cara yang umum dalam memikirkan tingkah laku manusia sudah benar dan sempurna, hanya karena cara-cara itu biasa. Kemungkinan sekali sama gilanya seperti adat-kebiasaan yang anda selalu tolak.” 


7.  KEMALASAN YANG LEBIH BAIK

Taksi melaju membawa membawa Elwood Winters dari stasiun. Ia senyum dengan rasa sesal. Ia akan segera tiba di tempat dimana ia pernah mencurahkan usaha selama bertahun-tahun dalam tugas yang menghabiskan masa mudanya.

Ia ketemu pimpinan yang baru, Farnsworth, duduk dengan sanatai di kantornya sambil merokok dengan sikap merenung. Banyak waktu luang, Farsworth menjelaskan, banyak waktu luang dalam tugas yang dulunya memborong waktu Winters dari pagi sampai malam.

“Bagaimana bisa?” Elwood bertanya,“Saya tak pernah berbuat apapun kalau saya tidak menyentuh tugas secara langsung, jika saya dapat mengatur suatu metoda atau suatu alat untuk mengerjakannya. Kita toh hidup dalam abad mekanis. Kita tidak lagi mendayung di lautan atau menggali parit dengan menggunakan tangan. Kita memakai alat. Saya membikin alat-alat pikiran untuk mengerjakan tugas saya.”

“Alat-alat macam apa dan metoda apa yang bisa menjalankan perusahaan ini?” Winters mendesak jawabannya, hampir tak percaya, sambil membayangkan pemogokan dan sabotase yang telah menyebabkan kelumpuhan yang ia alami.

“ Tiga hal,” Farnsworth senyum.” Satu metoda dan dua alat. Pertama, saya melihat perlunya memberi lebih banyak semangat pada para karyawan. Saya bentuk panitia yang memperhatikan soal kenaikan kedudukan. Lalu saya terapkan metoda badan penasehat yang pernah kita miliki di sekolah. Anda juga mengalaminya di sekolah bukan?”

“ Ya tentu saja.”

“Well, saya pakai persis metoda itu di sini, dan berhasil. Orang-orangnya juga lebih keras daripada kalau saya yang menjalankannya tetapi ternyata nasehat mereka diterima. Ketiga, saya bentuk departemen percobaan demi kemajuan bisnis, yang menyangkut setiap cabang pekerjaan kita. Tiap karyawan menggunakan satu hari di situ setiap bulannya. Ia dapat kans untuk memperhatikan semua masalah bisnis yang berhubungan dengan pekerjaannya. Ia diberi bonus untuk setiap saran yang ia biuat. Ia dibayar kalau ada penemuan orisinal ataupun untuk rumusan-rumusan atau saran-saran penjualan dan pengiklanan.”

“Mereka menyukai semangat kreatif yang ditawarkan oleh riset ini dan dengan penuh semangat bangkit menghadapi kesempatan berlomba. Kami telah meningkatkan penjualan dan tak ada habis-habisnya gagasan yang baik muncul. Tapi yang terbaik adalah, bahwa mereka menjalankan pabrik maupun tugas penjualan. Kini saya tinggal mengarahkan segala sesuatunya. Mereka jalan sendiri. Malah, saya telah putuskan untuk lebih menjauhkan diri dari pusat kegiatan. Sudut pandangan yang segar sama pentingnya dengan banya usaha. Dan bagimanapun, selalu ada cara. Ingat pengalamanku dulu di sekolah?”

Winters mengangguk. Ia tidak menganggap bijaksana untuk melanjutkannya. Sebab Fanrsworth terlibat persoalan dengan badan penasihat sekolah yang kini dikaguminya.

“ Saya mengerti kenapa anda segan bicara,” Farnsworth meringis.” Mungkin kau masih ingat Sudbury, guru bahasa Inggris kita. Ia yang bertindak sebagai pembela bagi saya dalam pertempuran ruang pengadilan. Cara dia meneyeelamatkan saya sehingga tidak dipecat selalu melekat di pikiranku.”

“Saya memang melakukan segala yang dituduhkan, dan tak mungkin saya menang dalam ruang pengadilan yang begitu keras. Waktu itu saya kuatir sekali apa yang bakal dilakukan oleh ayah kalau saya kembali ke rumah. Tampaknya Sudbury cukup tenang dan berbicara dengan yakin bahwa saya akan terus sekolah.'Selalu ada cara untuk menang anakku.' ia senyum 'dan saya menginginkanmu terus disini. Ada beberapa perkara yang perlu kuajarkan padamu.'”

“Dan memang saya terus sekolah. Metodanya sederhana seperti bukti-bukti. Ia mengejutkan sidang pengadilan itu dengan tidak membuat pembelaan apa pun. Hanya saya sebagai saksi. Ia meminta saya mengakui setiap tuduhan. Kasus saya tidak menyangkut siapapun juga dan saya menyatakan hal itu. Lalu Sudbury bangkit:” Tuan-tuan dalam ruang pengadilan ini, anda semua menghadapi contoh kejujuran yang hebat, keutuhan diri dan sikap sportif yang baik.” Ia mengucapkannya dengan nada selembut mungkin.”terdakwa membuktikan dengan kejujurannya bahwa ia seorang pemuda Amerika yang murni dan jujur, yang tertangkap basah dalam kenakalan yang wajar, yang memang mungkin bisa terjadi disetiap sekolah. Akademi ini menyatakan di hadapan umum bahwa setiap pemuda yang bagaimana pun wataknya diterima untuk digembleng. Kalau memang kehendak badan pengadilan ini memutuskan supaya ia dipecat, tentulah kita patut minta maaf kepada orangtuanya dan menarik kembali pernyataan kita yang sempat diberikan kepada publik Amerika.”

“Tentu saja mereka tidak memecat saya. Sudbury hanya memanfaatkan rasa kebanggaan sekolah itu dan menggunakannya kata demi kata, sewaktu membela saya. Tak mungkin mereka mengirimkan laporan pengadilan itu kepada ayah saya. Setelah itu saya belajar banyak di Akademi itu, tetapi yang terpenting dari semuanya itu adalah kenyataan bahwa ada cara atau alat yang berhasil digunakan untuk menghindari kesulitan.”

Ditengah jalan sewaktu kembali ke stasiun, Winters berpikir mengenai bulan-bulan terakhir ini di sanatorium dan berapa biaya yang ia harus keluarkan. Ia hitung berapa besar gajinya kalau ia menerimanya selama sekian bulan. Dan semuanya itu karena ia bekerja terlalu keras. Ada yang beranggapan bahwa usaha yang setia tidak berguna. Dan memang tidak berguna kalau menurut cara yang ia tempuh. Tapi bukan itu kebenaran sejati dari persoalannya. Ia mengetahuinya sekarang. Yang menyebabkan kegagalan tak lain dari CARA bagimana ia bekerja. Kerja keras dengan setia bisa dilakukan tanpa henti-hentinya dan tak pernah dihargai jika tidak dilakukan dengan cara yang benar. Ya, ia telah menarik pelajaran.Ia akan melakukan pekerjaannya yang baru dengan cara yang sangat berbeda, berkat pertolongan Farnsworth.

Di zaman dulu perjalanan menempuh suatu benua sangat berat dan melelahkan. Tak ada orang yang mengaturnya supaya keadaan begitu. Dengan ilmiah manusia telah mengalahkan kesulitan jarak ini. Mebuat satu meter kain katun pernah merupakan pekerjaan yang tak habis-habisnya. Manusia telah merobahnya menjadi soal sederhana dengan ditemukannya mesin otomatis.

Sukses dalam menangani persoalan berarti juga memiliki sikap mekanis dan mempelajari cara memanfaatkan cinta-pada-diri sehubungan dengan tuntutan sosial sehingga kesulitan hidup terus di atasi.

Tujuan usaha adalah untuk menemukan cara yang lebih baik. Mengungkit batu karang besar dari dalam tanah lia akan menyakitkan punggung raksasa. Untuk melonggarkannya lebih dulu dengan alat pengumpil, baru mengangkatnya tidaklah sulit. Di zaman dulu untuk menggali lubang yang dalam di tanah guna mendapatkan air atau minyak memakan waktu bertahun-tahun. Sekarang kita menggalinya dengan bor, cepat dan mudah.

Setiap penaklukan dalam alam ini di capai dengan menggunakan metoda dan peralatan. Dalam alam kebendaan kita mengerti fakta ini sebagaimana adanya. Dalam masalah pribadi dan kekuatiran yang menyangkut perasaan kita lupa untuk mengikiti prinsip yang sama. Bukan saja kita tidak mencari kunci-kunci demikian, tetapi kita juga membantah adanya metoda dan alat demikian. Sama seperti nenek moyang kita menentang setiap kemajuan mekanis, memandang hina orang-orang yang menganggap bahwa “ Kenyataan hidup yang keras bisa dikalahkan, begitu pula kita tidak mau percaya bahwa pengendalian keadaan terutama terletak pada sikap kita terhadapnya.”

Tidak banyak bedanya, apakah kesulitan anda mengenai cinta dan kesulitan saya mengenai uang, atau persoalan makanan, pakaian dan perumahan. Soal cara bagaimana kita mengatasinya itulah yang penting.

Sudah merupakan bagian dari kehidupan untuk mengatasi dan sekali lagi mengatasi apa pun yang merintangi kita. Nasib berubah kalau kita berubah. Ia yang menertibkan dirinya mempengaruhi hubungan antara dirinya dengan kehidupan. Ia memberi wajah baru bagi kejadian-kejadian. Sebelum ia berbuat demikian nasib seakan-akan menghancurkan usahanya sehingga dengan mudah ia membela diri sebagai korban nasib.

Inilah sebabnya doktrin jangan kompromikan dirimu begitu mutlak perlu bagi mahluk cerdas. Kalau anda mau dijepit, kekuatan anda juga terbatas dan makin berkurang, diperlukan alat yang dinamis untuk mengatasi persoalan anda.


BAGAIMANA ANDA MENGHADAPI KESULITAN?

Dimana anda menaruh perhatian bila dihadapkan dengan kesulitan, menunjukkan seberapa baik persoalannya ditanggulangi dan apakah anda menjadi korban keadaan atau tidak?

Bagaimana anda menghadapinya? Bila anda bekerja terlalu berat, apakah anda jadi rewel, atau mencoba mengurangi ketegangan? Jika merasa terganggu oleh sesuatu, apakah anda berhneti untuk mencari tahu kalau ada cara yang lebih baik, ataukah anda dengan jengkel menahan rintangan? Bila di desak oleh pekerjaan anda, apakah anda merencanakan cara-cara untuk menyelesaikannya, sehingga lepas dari tekanan; ataukah anda memenuhi hati anda dengan kemarahan? Mengetahui di mana anda menaruh perhatian jauh lebih penting daripada menghitung-hitung fakta yang menyulitkan anda.

Takut akan bahaya tak ada gunanya kecuali anda menemukan cara untuk melindungi diri.

Takut akan ketularan penyakit berarti anda perlu mengalahkan kuman-kuman penyakit

Tak mungkin anda menghindari kerugian akibat kecerobohan orang lain kalau anda tidak belajar mengendalikan hubungan dengan mereka.

Kalau orang lain tidak mau membiarkan anda sendirian, penyebabnya tak lain karena anda belum belajar bagaimana mereka mebiarkan anda.

Ketidakadilan akan terus merugikan anda sebelum anda berpikir untuk mengalahkannya.

Penderitaan bertujuan untuk membangunkan anda, mengajar anda, memaksa anda menggunakan akal guna memecahkan persoalan hidup anda. Dimana anda menaruh perhatian dan seberapa tenang, tekun dan hati-hati perhatian itu diarahkan akan menentukan kebahagiaan anda. Sukses mulai dari diri anda.

8 .  SUATU CARA YANG MENANG

Tak ada kenyataan yang lebih aneh dalam kehidupan daripada sikap melalaikan efisiensi. Dari pembicaraan kita orang akan beranggapan bahwa metoda yang berhasil tentu menarik. Dalam terori memang. Tapi bagaimana kenyataannya?

Dalam hal apapun, Parmella Steadman memperhatikan selama bertahun-tahun betapa mudahnya Bernice, kakaknya berkuasa dalam rumahnya. Kalau uang hendak dibelanjakan untuk pakaian, Bernice dipikirkan lebih dahulu. Kalau les menyanyi tersedia, Bernice mendapat latihan. Kalau perjalanan ke Eropa direncanakan, dialah yang pergi.

Selalu Bernice yang menjadi pusat perhatian. Bukan cuma ayahnya yang memuja kehebatan putri tertua ini. Ibunya juga, selalu pergi berbelanja berjam-jam dengan dia; lalu berminggu-minggu untuk membuat bajunya, menjahitkan ini, merajut itu.

Diam-diam Parmella heran melihat sikap pilih kasih ini. Dan anehnya, setiap orang menganggap hal itu sudah sepantasnya. Akhirnya Parmella mendapat ilham. Itu terjadi setelah membaca sebuah novel populer dimana pahlawan wanita dalam ceritanya ditempatkan dalam keadaan sama seperti dirinya. Dengan begitu bagus pengarangnya menjelaskan bukan saja kenapa Parmella memainkan peranan kedua yang begitu malang, tapi juga memberi analisa yang hidup tentang cara-cara kakaknya yang lebih tua. Bertingkah dan merayu merupakan cara yang digunakan silih berganti. Perempuan cerewet yang berkuasa dalam jalan ceritanya membayar orangtuanya dengan jalan mencumbu dna membela mereka untuk semua yang mereka lakukan. Pergi berbelanja bersama itu terasa dibuat begitu menarik bagi sang ibu, sedangkan memberikan hadiah-hadiah mendatangkan perasaan berkuasa bagi si penyedia kebutuhan keluarga. Sang ayah tak pernah dibiarkan lupa betapa besar dan menakjubkan dirinya.

Pengabdian yang pintar ini diselingi dengan kemarahan kalau diplomasi tidak memberi hasil. ”Alangkah miripnya dengan hubungan internasional,” kata pengarangnya,” komplot rahasia yang tak henti-hentinya dan entente cordiale, lalu ancaman perang jika siasat gagal. Selalu ada siasat yang bisa di atur, sesuatu yang diputuskan, siasat kasih sayang, bayangan kebencian bekerja dengan licik.

Dengan cepat Parmella melihat terang setelah itu. Ia memperhatikan kepintaran kakaknya. Tapi apa yang bisa ia lakukan?seorang gadis dengan segala perasaannya? Tak mungkin ia mempengaruhi ayahnya. Ia mencintai ayahnya. Tak mungkin ia merayu ibunya. Tampaknya menyakiti perasaan, seakan tak ada kedalaman perasaan dalam hubungan mereka satu sama lain. Namun tingkah yang licik dn dibuat-buat itu berhasil, sedangkan ia gagal. Ia tahu Bernice hanya merasakan sedikit pengabdian dibandingkan dengan dirinya.

Parmella dengan sabar memikirkan persoalannya. Ada satu prinsip yang tersangkut di sini kalau saja ia menemukannya. Ketika ia menyadarinya, ia tertawa mengingat kebutaan yang membuatnya begitu sukar. Ia harus membayar kebaikan orangtuanya. Ya tentu. Orang yang mencintai sekalipun tidak akan puas kalau tidak ada balasan. Semuanya kita dalam hati ingin dicintai. Parmella harus mengabdikan diri kepada suatu hal yang penting, yang bisa mendapat kepercayaan dari orangtuanya, yang akan membuat mereka sedikit menyesuaikan diri, sama halnya seperti terhadap tingkah Bernice.

Ia memasuki bisnis ayahnya, ingin memikul sebagian bebannya.” Saya akan menjadi tangan kanannya.” Ia berkata pada dirinya sendiri.:” Segenap keluarga memperlakukan ayah dengan perhatian besar, sebab bukankah ia penyedia yang besar.?”

Belakangan, bila ia memandang kembali kemasa yang lalu, ia tersenyum melihat betapa mudahnya ia memenangkan pertempurannya. Akhirnya Parmella yang penting. Ia harus mengadakan perjalanan bisnis karena telah membuktikan diri berharga bagi perusahaan sebagai seorang ahli dalam bidang pembelian. Ibu melakukan ini. Ayah melakukan itu. Ia tak boleh terlalu capek. Ia harus berpakaian lebih baik dari siapa saja, bisnis menuntutnya.

Mudah bagi Parmella untuk memberi kasih sayang, penghargaan sebagai balasan dari sukacitanya yang baru, kehangatan yang membahagiakan orangtuanya. Sedikitnya ia telah menemukan salah satu kunci untuk menang.

Setelah Parmella kawin, timbul persoalan baru. Begitu tahun-tahun berjalan, suaminya menjadi kritis. Ia mencari-cari kesalahan isterinya dalam mengurus anak-anak. Kelihatannya apapun yang ia lakukan tidak memuaskan suaminya. Ia tidak bahagia, sampai akhirnya ia putuskan bahwa pasti ada suatu sikap yang tak kurang berhasilnya dalam kesulitan baru ini daripada cara yang pernah ia gunakan dulu. Apakah ia memang benar-benar tidak efisien bekerja? Ia heran.

Untuk menemukan fakta, Parmella menerapkan dalam masalah perkawinannya cara-cara yang tertib yang diajarkan padanya dalam pengalaman bisnis. Dalam buku hariannya ia pelihara catatan haria yang menunjukkan keadaan dan komentar suamunya bila ia dipersalahkan. Lalu seolah-olah kebetulan, dan dengan cara yang halus, ia menarik diri dari tiap tanggungjawab atas mana ia dipersalahkan dan tidak sanggup.

“Kau yang sepatutnya mengurus hal-hal ini,” ia berkata kepada suamunya.” Memang saya tidak pintar mengurusnya.”

Ketika ternyata Conrad tidak dapat mengurusnya lebih baik dan sering lebih buruk, Parmella menempatkan catatannya di halaman yang cocok dekat dengan catatan dimana terdapat kesulitan itu. Saatnya segera tiba manakala suaminya mengaku kekeliruannya sendiri. Tidak mau lagi diganggu etek bengek ini, suaminya berkata bahwa hal-hal itu bukan urusannya.

“Saya kira memang betul yang kamu katakan Con. Memang itu tidak cocok dengan keahlianmu. Kalau begitu kenapa tidak menyerahkannya kepada saya saja.?”

“Saya akan serahkan kalau kau mau,” balas suamunya.

“Betul, sayang? Maukah kau membaca buku harian kecil ini? Saya beri bertanggal dan sampai perincian terakhir. Tidak akan lama untuk melihatnya.”

Tidak lama. Bahkan lebih cepat bagi Conrad untuk mengerti apa sebenarnya yang terjadi, langsung menghadapi sikapnya sendiri yang mencari-cari kesalahan.

“Saya terpaksa berusaha supaya kau mengertinya, Con,” Parmella menjelaskan dengan lembut. ”Orang biasanya gagal karena tidak tahu bagaimana caranya melindungi kebenaran.”

Conrad tidak menjawab. Ia hanya memeluk isterinya.

Dalam tiap kehidupan ada terdapat titik-titik peralihan, tindakan-tindakan kecil yang menandai langkah seseorang ke arah sukses atau langkah mundur menuju kegagalan. Kita senantiasa membuat langkah-langkah ini. Tidak dapat dihindari bhawa sukacita atau kesakitan akan menjadi akibatnya. Parmella percaya bahwa ia tidak patut mengkompromikan dirinya. Ia berani bertindak dalam keadaan yang bisa saja mengalahkan dia. Ia membebaskan diri dari cara setengah-setengah yang ditahankan oleh begitu banyak wanita dalam perkawinan.


9.  JANGAN PUASKAN RASA KEBANGGAANMU

Horace Headlison membaca surat itu sekali lagi. Dengan sopan tapi tegas, ia diminta untuk membuat surat pengunduran diri. Tak ada yang abru dalam hal itu bagi Horace, ia selalu mengalami kesulitan ini. Bukan hanya dalam kegiatan pendidikan. Sedikit yang menyangkal bahwa ia seorang guru yang cemerlang, begitu sanggup sebenarnya, sehingga ada sekolah yang selalu siap memakai dia tidak soal berapa kali ia mengalami kesulitan dengan kepala-kepala sekolah.

“Sama juga terhadap teman-teman kita, Horace,” kata isterinya.” Kau bertengkar dengan keluarga Asbury, dan membuat tersinggung keluarga Witherby. Ibu tidak lagi mau mengunjungi kita setelah apa yang kau katakan padanya tempo hari. Saya sudah bosan selalu dikritik dan dipersalahkan. Kau membenarkan setiap kesalahan yang kau lakukan dan melemparkan tanggungjawabnya padaku.”

Apakah benar yang Helen katakan? Horace heran. Ia merasa dirinya dipihak keadilan, tapi tak ada yang mau mengerti. Ia menempuh hidup yang pahit sejak masa sekolah. Selalu ada pertengkaran. Tetapi ia memperjuangkan apa yang baik! Umumnya ia ada dipihak yang benar, dan ia memang puas mendengar bahwa gagasan yang ia pertahankan dilaksanakan setelah ia pergi. Juga ia dipihak yang benar dalam hubngan dengan teman-teman dan ibu mertuanya. Ia hanya mengerti kenyataan yang sederhana, mengatakan apa yang perlu dikatakan.

Apakah memang itu saja? Horace heran lagi. Apakah ia suka kalau orang lain datang kepadanya sekasar ia bicara? Bukankah sikap mereka yang keras kepala menjengkelkan? Bukankah pada umumnya mereka bicara, tanpa banyak memperhatikan apa yang dipersoalkan? Bahkan ada yang pergi begitu saja. Kini ia ingat ayahnya : selam bertahun-tahun ayahnya selalu memerintah siapa saja, menyuruh orang lain menurut apa apa yang ia pikirkan dan selalu dengan caranya sendiri.

Horace mereningi sikap keras dari orantua itu. Seorang yang menjalankan aturan dengan ketat. Coba kalau Helen kawin dengan pria seperti itu! Tapi bagaimana andaikan saja! Paling tif=dak Helen akan tahu apa yang bisa diharapkan. Horace Headlison, Senior, tak pernah membiarkan seseorang ragu-ragu mengenai sikapnya.

Secercah sinar masuk kedalam benak pria yang lebih muda ini. Ayahnya seorang yang senantiasa berkuasa. Ucapannya, keinginannya, menjadi hukum. Ia menjalankan bisnisnya dengan cara itu. Orang-orang tunduk karena rasa takut. Ia menjalankan rumahtangganya dengan cara itu pula. Tak seorang anak pun yang mau menentang dia.

Tak ada perbantahan suamu isteri dalam rumah. Ny. Headlison menyembah kemauan suaminya. Jadi itu rahasianya, pikir Horace. Seseorang bisa mengatakan yang mana keinginannya dan menyuruh agar maksud-maksudnya dilaksanakan kalau ia menjadi seorang penguasa mutlak. Horace selama hidupnya hanya menjadi manusia setengah-setengah.

Tapi tidak adakah satu hal lain yang terlupa? Pengertian mulai terbentuk dalam pikiran sang pendidik ini. Ia ingat apa yang pernah dikatakan oleh Pestalozzi bahwa seseorang tak dapat mengajar orang lain dengan memberitahu dia apa yang mestinya ia lakukan; melainkan hendaknya orang lain itu dibantu untuk menemukan kebenaran, tidak mendesak mereka. Ini juga kekeliruan yang ia telah perbuat. Kalau saja dulu ia menyerahkan diri kepada tujuan yang ia dambakan, dan menyingkirkan kebanggaan-dirinya dari persoalan, tak akan timbul kepanikan itu.

Ia teringat perjuangan-perjuangan dimana ia menyatkan pandangannya dan kalah. Ya, bukan kejujurannya yang menimbulkan kerugian. Ia mencoba membuktikan kebenaran pendapatnya dengan memaksakan kemauannya. Tidak berhasil. Tapi haruskah ia menjadi pengikut yang takluk dan bijaksana tanpa memperdulikan akibatnya atau meungkinkah ia belajar bagaimana cara menyerahkan kepribadiannya kepada tujuan yang baik? Harus, sebab .... dan Horace tertawa memikirkan hal itu – ia bukan seseorang yang dapat memaksakan aturan setiap saat.

Demikian pula masing-masing kita. Kalau anda tidak ingin jadi raja lalim di rumah dan di tempat kerja, jika anda tidak cukup ganas untuk menjadi penjajah, tetapi juga tidak suka jadi bawahan yang tak berdaya, anda harus mempelajari seni jangan memuaskan rasa kebanggaanmu, yakni dengan menyerahkan rasa kebanggaan anda kepada usaha mencari keputusan alamiah dan tindakan kerja sama. Dalam cara saling menolong terletak kunci kebahagiaan. Bukan kekuasaan memerintah, tapi cinta yang menang. Demikian halnya tidak soal betapa kecil pun perbantahan anda, betapa sepele pun kegelisahan di rumah, di kantor maupun ditempat pertemuan sosial.

Jalan keluar dari dari teka-teki keintiman tidak sulit, malah sederhana untuk dimengerti dan mudah diterapkan, jika – dan ini jika yang besar – anda rela menerapkannya. Menyerahkan diri pada hukum itulah jawabannya. Orang yang lebih memikirkan kemuliaan diri daripada kemajuan diri tidak akan memikirkan bagaimana menghadapi hidup ini dengan berhasil.

Sama seperti hukum dasar mengenai keutuhan – diri menentukan sukses dalam tingkah laku umum, begitu pula RUMUS AJAIB memecahkan teka-teki dalam hubungan antar manusia. Jangan sekali-kali perhatian anda disimpangkan oleh hal-hal bersifat emosional yang selalu timbul sewkatu-waktu, atau terpaku pada perasaan-diri-penting yang bersifat neurotik. Selalu pandang persoalan anda secara obyektif. Jangan bandingkan persoalan anda. Jangan menjadi campur baur atau dipengaruhi perasaan pribadi. Perlakukan persoalan itu sebagai pengalaman menarik dan lakukan apa yang bisa dalam tiap situasi baru.

Andaikata anda diliputi rasa bingung yang serius. Katakanlah anda juga menerima surat pemberhentian kerja dari majikan. Anda jadi marah. Anda ingin mengatakan apa yang anda pikirkan tentang dirinya karena ia menyulitkan keadaan anda. Bagaimana akibatnya? Maukah anda kehilangan pekerjaan.

Barangkali tidak. Jika anda mau mempertahankannya, anda harus memperbaiki keadaan. Anda akanmencobanya tanpa merusakkan hubungan anda dengan bos anda. Jika anda lebih menyukai ini daripada mengutarakan isi pikiran anda, anda akan bicara padanya tanpa merasa panik.

Atau andaikata anda seorang isteri dan suami anda pergi. Perceraian tak terhindarkan lagi. Ada urusan keluarga yang harus diselesaikan. Anda ingin menghukumnya atas tingkah lakunya, walaupun anda telah lama menyadari betapa besar jejeliruan anda mengawini dia. Apa tujuan anda berbicara dengan dia? Untuk memperbesra penderitaan, walaupun keadaan sudah cukup menyedihkan, supaya terasa bahwa tahun-tahun yang dijalani bersama sunguh rusak dan jelak? Kalau memang begitu anda akan melampiaskan amarah.

Tapi kalau anda memikirkan anak-anak dan keluarga kedua belah pihak, kalau anda ingin menjaga kehormatan dan persahabatan dengan pria yang telah hidup bersama anda begitu intim, anda akan menghindari kekeliruan yang didorong oleh rasa takut bahwa 'wanita dihina' dan akan bertindak dengan sopan.

Prinsip jangan memuaskan rasa-kebanggaanmu, bila anda digoda untuk bersikap kejam dan kasar, menyangkut tiap segi kehidupan. Anda panik karena tingkah laku anak lelaki anda. Anda mau membuat perubahan apa? Bisa saja memusihi dia dengan jalan menghukum, kehilangan respeknya dengan memarahinya secara histeris. Ia akan membenci anda diam-diam kalau anda menghina dia. Ia akan makin menjadi kalau anda memaksanya. Tingkah lakunya akan membaik kalau anda mengerti dan memberi penjelasan yang lembut.

Tidak berarti anda mengalah kepada kompromi sentimen sehingga kehilangan keutuhan diri anda hanya demi kebaikan anak anda. Tidak. Anda cuma menyesuaikan tindakan dengan mengingat tujuan akhir.

Salah satu keuntungan dengan mengerti cara mencintai-diri secara membangun adalah perlindungan terhadap berkorban-diri secara bodoh yang begitu mempengaruhi hubungan antar manusia. Jika ada yang lebih menjijikan daripada berkorban-diri karena terpaksa, kebaikan yang terpaksa, para ahli filsafat masih perlu mencarinya. Seni hidup yang tinggi disertai hikmat untuk tidak pernah membiarkan siapapun berbuat sesuatu bagi anda kalau ia belum begitu ingin melakukannya dengan rasa senang yang sejati.

Banyak orang salah mengerti mengenai kerja sama. Mereka percaya bahwa bila berbuat seusatu bersama orang lain, yang satu harus menyesuaikan diri dengan keanehan orang lain. Sampai batas tertentu ini memang perlu, tapi kalau cuma itu tujuannya, pasti timbul kegagalan dan rasa jengkel. Tak ada pribadi yang suka mengikuti rasa-kebanggaan orang-lain, demikian pula dalam kerjasama. Anda harus mengalah kepada kebutuhan keadaan tetapi anda harus mendesak teman anda berbuat yang sama.
Kalau kita bekerjasama mendayung sekoci setelah lepas dari kapal yang karam, kita harus menyesuaikan diri kepada kehebatan pukulan badai dan seni berlaya di lautan. Kita mengalah kepada kebuthan saat itu. Kalau kita bekerjasama sewaktu melantai, kita harus menyesuaikan diri dengan irama musik tariannya. Kalau kedua belah pihak punya tujuan ini, hampir tak perlu mengikuti orang lain.


10. ATURAN EMAS BARU

Jasper Judson memejamkan mata seakan menutup diri terhadap suatu gambaran yang menyedihkan yang mengganggu ingatannya. Ia seorang pria kecil kurus kering. Tangannya gemetar memegang kursi. Kecapean dan rasa putus asa membayang dalam nada suaranya.

“Dulu Frank selalu menyenangkan hati saya,” ia berkata pada akhirnya,” dan saya membuat segalanya untuk dia. Memang tidak banyak kesempatan buat saya sendiri sewaktu kecil, tapi saya telah menyediakan segala kesempata buat dia.”

“Apa yang anda lakukan untuk dia?” saya bertanya, merasa tahu pasti akan apa yang akan saya dengar.

Judson hampir tak mendengar pertanyaan saya. “Saya dibesarkan di kota kecil dimana ada pabrik. Dan saya harus kerja, setengah hari ketika berusia enam tahun. Saya sekolah sedikit, tetapi setelah saya berusia dua belas tahun ibu memerlukan semua penghasilanku. Tidak terlalu menyedihkan. Saya senang bekerja. Tapi saya ke ingin belajar. Biasanya saya membaca buku-buku saya sampai lewat tengah malam. Begitulah saya jadi maju – kerja siang, belajar malam.”

“Kapan anda bermain?” Suara saya merendah untuk mengurangi kemungkinan jawaban yang bisa meledak.

“Bermain!” Usaha saya untuk mengurangi ledakan tak berhasil.”Bermain?!” ia mengulangi.” Saya tidak bermain.”

“Jadi anda ingin memberi Frank kesempatan untuk meniru anda?” saya tanya, seakan ide tersebut sangat jelas.

“Bukan!” teriaknya.” Bukan. Saya memberikan untuknya justru apa-apa yang tidak pernah saya peroleh. Ketika ia berusia tiga tahun, saya sediakan seorang pengasuh. Seorang wanita baik. Dibesrakan di bagian utara, dan ayahnya seorang teladan yang baik. Pengasuh ini mengajar Frank membaca.”

“Apa yang dilakukan Frank waktu musim panas?”

“Saya membawanya ke tempat perusahaan saya supaya ia mendapat disiplin. Kerja adalah yang terbaik bagi seorang anak. Tapi saya tak ingin ia berjuang keras seperti saya, maka saya serahkan dia di bawah pengawasan mandor yang terbaik.Mc Intosh bisa mengajar siapa saja, ia bisa.”

“Saya mengerti anda mempraktekan aturan emasdari mula sampai akhir, memberikan pada Frank sebagaimana yang anda ingin terima.”

“Tentu.”

“Saya yakin akan hal itu,” saya menyetujuinya tiba-tiba.” Dan sekarang anda bilang ia jadi liar.”

Air muka teman saya berubah. Matanya mengecil.”Ia sudah mulai mabuk-mabukan. Ia pergi dengan wanita liar, dan ia ikut bandit-bandit Greenwich Village itu. Sayang sekali, rekan sekerja saya, Thompson selalu menyenangi anak itu. Memberinya sedikit uang. Dan ia menghabiskannya sperti minum air – bergadang, berdansa, ke teater.”

“Ya memang,” saya berkata pelan,” tapi ia bukan anak yang jahat.”

“Tidak jahat? Bagaimana anda tahu?”

“Anda meminta saya untuk menemuinya sewaktu anda menulis surat pada saya.”

“Dan anda pergi?”

Saya mengangguk.” Ia sangat berbeda dengan ayahnya. Bagaimana ia bisa diharapkan untuk berbuat segala sesuatu yang anda senangi?”

“Saya mengikuti aturan ....”

“Oh ya, ya,” saya memotong.”Aturan yang paling gila, paling menyedihkan, paling mengerikan, sebagaimana ditafsirkan oleh jutaan orang. Itu yang membuat neraka di bumi ini, sebab mereka memakainya untuk membenarkan rasa kebanggaan diri mereka.”

Saya memberikan sebuah buku sambil berbicara: risalah mengenai para seniman abad pertengahan, penuh gambar dan cerita tentang petualangan cinta mereka.

“Untuk apa ini?” ia bingung, sambil membalik-balik halamannya.

“Itu catatan yang mengagumkan dan mempesonakan mengenai para seniman. Saya kira anda tentu suka meminjamnya. Dan yang ini buku ini mengenai drama-drama modrn. Itu kumpulan jilid-jilid yang lengkap, semua yang terbaik hasil karya Guild.”

“Saya tak punya waktu untuk omong kosong seperti ini,” ia berkata geram.

“Tidak? Saya sangat mengaguminya. Tadinya saya kira anda suka membacanya.”

“Apa yang kau maksudkan?”

“Untuk memperlihatkan padamu bahwa anak itu jadi liar karena Aturan Emas. Kau telah memberikan padanya apa yang kau ingin peroleh. Saya memberikan buku-buku ini untuk kau pinjam, sebagaimana aku dipinjami orang lain. Kau tak menyukainya. Anakmu tidak menyukai segala sesuatu yang kau lakukan untuk dia. Aturan Emas ini tak lain dari kuningan atau timah hitam – tidak, bahkan tidak sampai timah hitam.”

“Kau berkata begitu?”

“Tentu. Itu yang mengirim banyak pemuda dan gadis ke tempat anjing-anjing. Berjuta-juta orang. Apa saja yang mengakibatkan hal seperti ini lebih buruk daripada timah hitam. Timah hitam masih ada gunanya. Aturan Emas di tanganmu, tak lain dari jeruji besi penjara yang suram, cara yang sangat menyenangkan untuk menguasai orang-orang lain, dan memaksakan kemauanmu atas mereka. Tak ada lagi yang lebih jahat dari itu.”

“Jadi apa penggantinya?” ia bertanya, terlalu kaget untuk memprotes.” Bagaimana saya mestinya memperlakukan anak ini dulu.?”

“Sebagai langkah pertama, kau bisa belajar untuk memberi kepada oranglain sebagaimana yang mereka ingin peroleh, atau sebagaimana yang ingin kau peroleh jika kau mengerti mereka. Itu tidak cukup, tapi itu hanya permulaan.”

“Frank ingin memboroskan waktunya main biola?.”

“Itu yang ia lakukan sekarang,” saya mengangguk,” mencari nafkah sambil main biola dalam sebuah orkes tari.”

“Well ...” nada suara Judson sungguh mengerikan, tapi saya tidak memperdulikannya.

“Anakmu ini, Tuan Judson, berbakat musik, artistik dan kreatif. Ia mewarisinya dari keluarga ibunya. Pikirannya penuh imajinasi, dan sangat wajar. Secara naluri ia tahu bagaimana orang bertindak dan kenapa demikian. Ia bisa menirukan dengan sangat baik, suara, air muka dan tingkah laku seseorang. Hampir segalanya yang kaulakukan untuk dia percuma, sebab hal itu dibangun atas pola sifat pribadimu, bukan pola pribadinya. Saraf-sarafmu membuatmu ingin mempertahankan kehidupan rutin tanpa emosi. Frank orangnya sensitif dan cepat merasa.Kelenjar-kelenjarnya memenuhi dirinya dengan perasaan dan semangat.”

“Sewaktu kecil ia membutuhkan kesempatan untuk mengungkapkan diri secara membangun: perlu banyak musik dan warna, menonton drama-drama yang baik, cerita pengembaraan untuk di baca, anak-anak lelaki lain sebagai teman bermain. Ia kekurangan segala yang perlu untuk pertumbuhannya. Saya telah memperkenalkannya dengan seorang tokoh teater, seorang produser. Frank telah mengikuti suatu percobaan dan diberikan peranan kecil. Ia akan berhasil juga, mendapat uang lebih banyak dalam film daripada yang pernah kau peroleh.”

Tuan Judson duduk terpesona seakan seekor ular laut yang menjulurkan kepalanya keluar dari dalam lautan. Saya membela anaknya, dan dengan perlahan-lahan mengutuk usaha seumur hidup dari sang ayah dalam menangani anaknya menurut “Aturan Emas yang Baik”. Untuk memanfaatkan suasana yang hening, saya melanjutkan: “ Saya telah bertemu Frank beberapa kali. Ia sudah tidak minum-minum lagi dan ia telah melepaskan wanita liar itu. Ia ingin berhasil, sebab sekarang ia telah mengerti caranya, dan ia tidak merasa bersalah untuk melakukan apa yang berlawanan dengan keinginan anda. Ia tidak perlu lagi memperlihatkan kebebasannya dengan hidup tak teratut. Andalah penyebab kesalahan yang ia perbuat, tetapi sekarang ia begitu menyesal atas keadaan anda.”

“Menyesal atas keadaanku?”

“Ya, ia mengerti segala kerugian yang anda derita selama bertahun-tahun. Ia ingin membantu anda memiliki sedikit hal-hal yang kurang selama ini: pengabdian dan kelembutan, anda tahu itu: saat-saat yang jarang manakala dua orang duduk bersama di depan api unggun, saling mengerti satu sama lain dan menyenangi perbedaan antara kepribadian mereka. Anda belum pernah menikmati hal-hal yang indah dalam keintiman. Ia ingin memberinya pada anda suatu waktu kelak.”

“Saya tak sempat,” suara tuan Judson parau.

“Memang, anda tak sempat. Anda bekerja begitu keras dan pulang ke rumah seperti pembungkus yang kosong dan usang. Saya kira tak ada lagi ketamakan yang lebih besar daripada sikap tidak mencintai diri, yang terus bekerja dan bekerja untuk memberi duit kepada keluarga, dan kehilangan segala yang lain.”

Pada akhirnya, kalau Jasper Judso percaya kepada hukum keutuhan-diri. Jangan kompromikan diri-mu, ia tidak akan mencoba memaksakan kemauannya sendiri atas anak-nya. Kalau saja ia juga memiliki kepercayaan yang sama kepada rumus ajaib, dan tidak membiarkan rasa-kebanggaan pribadi berkembang, ia tidak akan menggunakan keinginannya sendiri mendukung sikap berkorban diri secara palsu. Sang ayah dan sang anak pun tidak akan hidup sebagai manusia setengah-setengah, di ciutkan oleh ketidaktahuan mengenai etika.

Saya telah mengamati ribuan manusia selama bertahun-tahun dalam praktek psikologi klinis. Dalam pengalaman saya penyebab utama terbesar dari kekeliruan tingkahlaku adlah Aturan Emas di tangan orang-orang yang baik tapi tidak lentur.

Memindahkan kepada oranglain kekurangan yang tidak normal yang telah mengatur hidup anda, karena menganggap bahwa apa yang anda pikir baik untuk anda juga akan baik untuk mereka, hampir tak dapat disebut kebaikan hati. Saya mempunyai sanak keluarga yang mencoba hal yang sama terhadap diri saya, sewaktu saya masih muda. Wanita ini percaya kepada setiap hal yang sedang mode, dari makanan yang aneh sampai pada kepercayaan-kepercayaan yang lebih aneh. Bila dekat dengan dia, kehidupanku, demi “kebaikanku sendiri” harus dibatasi menjadi kehidupan seorang Hindu yang hanya makan biji-bijian berkulit keras di atas atap biara Tibet. Waktu itu saya jadi korban Aturan Emas.

Doktrin ini bahkan tidak dapat diterapkan sepenuhnya dalam arti memberi kepada oranglain sebagimana yang ingin diperolehnya, atau sebagaimana yang ingin anda peroleh, jika anda dalam kedudukan orang itu. Saya kenal seorang pria yang ingin mati, tapi takut mencabut nyawanya sendiri. Ia minta agar sahabatnya membunuh dia. Sahabatnya pun tentu akan ingin mati juga andaikata mengalami penderitaan yang sama, menurut pikirannya. Belakangan pria itu lepas dari kesedihannya dan senang untuk hidup lagi. Keinginan tadi hanya dorongan perasaan.

Kalau dimengerti secara dalam. Aturan Emas yang baru mestinya berbunyi:” Lakukanlah kepada oranglain sebagaimana yang diinginkan oleh kehidupan, alam dan hukum alam semesta untuk anda lakukan.” Ikutilah sebagaimana anda dapat mengeti hukum itu semurni mungkin, dan turuti tiap cara ilmiah yang tersedia untuk mendapatkan lebih banyak pengertian. Jika anda tak dapat berbuat ini, paling tidak ubahlah ungkapan lama itu sehingga mencakup keinginan oranglain itu. Mengingat pengetahuan modern, penerapan yang kaku atas sikapberkorban-diri sungguh jahat.

Jika anda memperlakukan isteri sebagimana anda ingin diperlakukan, anda tidak akan mempertimbangkan lagi dengan bijaksana organisme-seksuilnya yang sangat berlainan. Anda akan senantiasa melanggar keinginan pribadinya. Jika anda seorang wanita, dan memperlakukan suami anda berdasarkan nilai-nilai kewanitaan, anda akan mengerti hanya sedikit tentang kebutuhan dan kecenderungannya sebagai pria.

Ketika masih kecil saya diasuh oleh wanita-wanita di rumah saya. Rambut saya di dandan panjang, dikenakan baju putih yang berkanji, dihiasi dengan pita merah muda, sepatu permepuan bergesper dan topi jerami halus bertali beludru. Mereka menghukum saya kalau saya memanjat tonggak, naik ke atap, mengejar kucing, berkeliaran di genangan lumpur, berlari-lari di semak belukar dan berteriak kalau dandanan rambut saya di sisir. Mereka suka baju putih, kerah berpita, sepatu berhias. Saya diperlakukan atas dasar Aturan Emas.

Kini, sudah nyata yang terbaik untuk dilakukan kepada anak lelaki kecil, yakni menurut kebutuhan azasinya, menurut hukum alam semesta, sesuai dengan cara yang sehat dan waras. Kalau saja mereka dulu memikirkan bagaimana keinginan saya dalam usia lima puluhan untuk diperlakukan semasa kecil, maka sedikitnya mereka akan membiarkan saya dulu bersikap sebagai lelaki dalam cara berbusana maupun tingkah laku.

11. KENALILAH PIKIRAN ANDA

“Bagaimana saya bisa mencintai diri dengan bijaksana kalau saya tidak mengerti apa 'diriku' ini?” tanya beberapa orang.”Saya tak tahu keadaan diriku entah bagaimana.”

Mungkin saja, tapi saya ragu apakah alasan itu dapat dipertahankan. Saya hanya akan mengatakan kepada seseorang bahwa ia punya kekurangan-kekurangan yang begitu menyolok sehingga ia berkata:” Ah, tidak, saya tidak menyukainya.” Orang-orang memang mengenal diri, tetapi mereka tak tahu kenyataan itu. Cobalah hukum ekonomi atas kepribadian anda. Peraslah diri anda sampa tinggal beberapa sifat yang anda yakin merupakan ciri-ciri kepribadian anda. Tandaskanlah segi-segi tersebut. Pertahankanlah untuk tidak menyimpang dari situ. Janganlah mengkompromikannya kapanpun. Dari permulaan keutuhan-diri ini, anda akan mengenal diri anda.

Menurut ilmu modern, anda adalah hasil susunan chromosom anda, bagian-bagian yang sangat kecil berisi sel-sel reproduksi para nenek moyang anda yang membawa ciri-ciri kepribadian yang mungkin timbul sepanjang garis keturunan nenek moyang anda. Menurut pengajaran ini, anda tak lain dari suatu susunan yang memiliki perlengkapan tenaga tertentu yang sebagian besar menentukan cara anda bertindak. Mungkin anda punya kelenjar yang sehat dan kuat, yang membantu anda menjadi baik. Mungkin anda punya kelenjar yang lemah dan sulit dikendalikan, sehingga susah menyesuaikan diri untuk tetap sehat. Susunan saraf anda mungkin mantap atau tidak seimbang.

Ini bukan kelebihan atau kekurangan. Mungkin anda punya alat-alat tubuh yang sehat atau sakit, otak yang kuat atau sedang-sedang, angka kecerdasan yang tingi atau rendah. Kemampuan-kemampuan anda mungkin menonjol atau terbatas, sehingga kemungkinan-keungkinan yang bisa anda capai besar atau kecil. Itupun bukan tangggungjawab anda. Dalam hal emosi, gambarannya malah lebih menarik perhatian. Apa yang oleh ilmu disebut kecenderungan protoptalic (dengan kata lain, desakan protopalasma anda, daya penggerak sel-sel anda, dorongan hasrat dalam diri anda untuk hidup) mungkin tidak teratur atau tertib, melambung dan dasyat, atau lembut dan tenang. Naluri anda mungkin suka mendesak, dorongan hati anda mudah bergerak; emosi kemarahan, rasa takut, seks, rasa ingin tahu ... dan segala macam perasaan dan sensasi yang menyertainya ... mungkin menggebu-gebu atau meungkin hanya lepas dari diri anda sebagai reaksi yang perlahan.

Itu juga, hasil karya alam, diciptakan oleh apa yang kita sebut aliran bionomik atau daya hidup dalam diri anda. Anda tidak patut dipersalahkan karena anda begitu. Setiap ajaran yang mempersalahkan anda karena anda tidak dilahirkan sebagai malaikat tak lain dari dusta yang jahat.

Lebih dari itu, nasib tak dapat dikendalikan dengan berhasil, kesulitan tak dapat dikalahkan dengan bijaksana, sebelum anda mengatasi segala perasaan bersalah mengenai kepribadian anda. Anda harus memindahkan perhatian dari diri anda dan mengalihkannya untuk menanggulangi kesulitan anda. Penyebab terbesar dari kegagalan tak lain dari keraguan-akan-diri, mempersalahkan-diri, kegelisahan diri ; ini diikuti usaha untuk menjadi sesuatu yang bukan diri kita dan itu tak mungkin terjadi, walaupun ada orang lain atau situasi tertentu menuntutnya.

Tak mungkin anda memliki syaraf yang berbeda, mendapatkan kelenjar oranglain, atau memiliki otaknya. Tak mungkin anda menguasai kemampuannya, atau menghasilkan tenaga sebanyak yang dimiliki orang lain. Juga anda tak memiliki keterbatasan maupun gabungan khas dari kecenderungan dirinya. Anda tidak didorong keinginan seks yang sama dan juga tidak diganggu oleh perasaan amarah yang sama.

Cara mengatasi kesulitan adalah berhenti menyalahgunakan kepribadian anda dan bebaskan kesanggupan anda yang masih tersembunyi. Keselamatan anda ditentukan oleh penolakan terhadapa kebutuhan luar dan menemukan serta mengungkapkan sifat batin anda. Anda tak mungkin melatih anjing piaraan untuk berburu atau serigala balap untuk menjaga ternak. Masing-masing memberikan apa yang oleh ilmiah disebut sebagai “reaksi jenis” terhadap kehidupan. Bukan apa yang seseorang lain katakan yang mesti anda perbuat melainkan apa yang benar menurut organisma anda sendiri.

Kalau diri anda sudah tertib dan tetap tertib, anda tak perlu lagi berbuat lebih dari itu. Pemaksaan diri yang memalukan tidaklah perlu. Tak ada kewajiban selain daripada untuk menjadi diri anda sendiri. Kenyataan dalam pekerjaan, tuntuan perkawinan, kebutuhan keluarga, adat kebiasaan masyarakat, mungkin kelihatannya memaksakan hal-hal lain pada diri anda. Semua itu hanyalah hayalan. Semua bukan tanggungjawab, anda cuma menganggapnya tanggungjawab.

Bila anda membuang ketegangan akibat mencoba bersikap lain dari kepribadian anda, dan dan dari melakukan apa yang tidak mungkin, maka hasil yang anda capai akan lebih baik daripada yang terbaik selama ini. Sikap santai mutlak perlu untuk berpikir, sangat penting untuk mendapatkan bimbingan rohani. Seorang yang tegang karena ingin mencapai apa yang diluar kemampuannya yang penuh dengan perasaan bersalah karena ia tidak mahakuasa akan tersandung-sandung dalam segala usahanya, akan menggerutu walaupun ia bisa bicara, dan meninggalkan separuh bagian yang mestinya dapat ia selesaikan.

Sering orang bertanya kepada saya;” Bagaimana menyembuhkan keangkuhan?” Jawabnya sederhana “Pengetahuan.” Pengetahuan bahwa segala kemampuan anda tak lepas dari kehidupan dan juga garis keturunan nenek moyang anda. Pengetahuan bahwa nada merupakan organisme pemantul, seperti cermin yang mengkilap bila kehidupan bersinar. Pengetahuan bahwa kesombongan merupakan bukti kebodohan dan ketidaktahuan.

Bagi beberapa orang seakan ada pertentangan antara doktrin jangan kompromikan dirimu dan jangan puaskan rasa-kebanggaanmu. Mereka tak mengerti bagaimana memelihara sifat khas pribadi tapi toh menyesuaikan diri dengan orang lain. Mereka kira bahwa memiliki kepribadian berarti juga keras kepala. Ini terutama karena mereka memandang begitu banyak keangkuhan yang kekanak-kanakan mirip dengan kekuatan watak.

Memang, jutaan orang bersikap suka bertengkar dan sewenang-wenang karena percaya bahwa sikap mereka mengartikan kekuatan. Mereka takut bahwa humor yang baik dan tingkahlaku yang ramah berarti sikap yang mengalah. Tak ada lagi yang lebih keliru daripada pandangan ini. Sikap yang ingin berkelahi akan menciptakan musuh. Membusungkan dada dan berbicara dengan nada berkuasa mengundang perlawanan. Mereka menilai anda lemah, tidak berani bersikap lembut dan murah hati.

Tetapi humor yang baik bukanlah sifat atau watak. Itu suatu seni yang memerlukan latihan. Tapi ini bukan sekedar sikap manis untuk meyakinkan orang, atau senyum keagamaan yang palsu karena kebajikan yang sentimentil. Tuhan tidak setuju kalau kita ramah secara palsu, tapi anda tidak diharuskan berdiam diri hanya karena seekor keledai menguak.

Banyak orang tidak percaya, tapi memang yang membuat orang lain merasa tenang terutama bukanlah apa yang anda lakukan, melainkan bagaimana perasaan anda. Kita mengirimkan semangat kita yang sebenarnya dengan sejuta cara tidak langsung: tatapan mata, nada suara, sentuhan tangan. Semangat penggerak yang utama bahkan mempengaruhi apa yang tidak kita katakan, atau katakan, sama pengaruhnya seperti terhadap tingkah laku kita.

Tak mungkin anda membuat oranglain tenang kalau anda tidak ingin mereka tenang. Kalau anda iri dan penuh rasa kebencian, buku terbaik mengenai etiket tidak akan membuat anda menjadi teman gaul yang menyenangkan. Minat dan cinta terhadap mahluk yang luarbiasa itu – manusia – membuat orang-orang tenang dalam masyarakat.

Maka rahasia untuk bersikap sebagai diri sendiri bergantung pada keseimbangan yang bijaksana antara hukum dasar keutuhan diri dan rumus ajaib hubungan intim. Dengan bertekad mematuhi kepribadian anda dengan setia, anda menolak setiap kompromi, namun tidak memaksakan cara-cara diri anda terhadap orang lain. Anda tidak membiarkan rasa-kebanggaan memuaskan diri melawan kemauan alam dan semangat saling menolong.

Kalau anda ingin tetap punya teman-teman dan mempertahankan kedudukan anda, janganlah sekali-kali terima kehormatan sendirian. Bagilah pengakuan itu bersama semua orang yang ikut dengan anda dalam kemenangan itu. Keuntungan yang dimiliki sendirian akan menjadi hutang. Mungkin saja anda menjadi batu tertinggi di puncak piramid, tetapi batu-batu lainlah yang memungkinkan anda disitu.

Sebenarnya jika anda efisien dalam pemikiran dan tidak efisien dalam kasih anda tidak akan dihargai sama sekali. Oranglain lebih menyukai kalau anda biasa saja. Merekapun tidak akan tampak terlau bodoh ketimbang anda.

Ada alasan kedua mengapa ini cara hidup yang berhasil; walaupun oranglain tidak ingin anda terlalu berbeda, mereka pun tidak ingin kalau anda seperti mereka, atau tiruan dari orang lain. Meniru kemuliaan oranglain tidak akan menghasilkan sesuatu yang berarti. Kehilangan ciri khas dalam kelompok membuat anda jadi rekan yang membosankan. Dua atau tiga cara yang unik untuk bersikap sebagai diri sendiri akan mengundang persahabatan.

Tak mungkin anda menyukai pribadi yang mencoba menjadi segala-galanya dan selalu berada dimana saja melakukan apa yang tadinya hendak anda lakukan, dan mengucapkan hal-hal yang membuat anda harus berdiam diri.

Ciri khas pribadi hanya berhasil bila dipusatkan. Ada beberapa hal dimana anda menonjol. Tunjukkanlah cahaya anda segi-segi itu, dimana pikiran dan perasaan anda cemerlang. Jangan ikuti diskusi dan kegiatan yang lebih baik dilakukan oleh orang-orang lain dikalangan rekan-rekan anda. Ia yang tahu bahwa ia tidak tahu dan cukup tahu untuk tidak banyak tahu akan di dengarkan karena apa yang ia tahu.

Maka ditinjau dari segala segi, banyak orang bergantung pada seni menjaga diri menarik. Dalam beberapa perkataan :

Jika anda bisa senyum tanpa kelihatan tolol
Jika anda bisa membuat lelucon tanpa menyebabkan orang bosan
Jika anda bisa tertawa tanpa memerkan gigi anda
Jika anda bisa menuturkan cerita yang baik – satu kali
Jika anda bisa mendengarkan sambil berbicara
Jika anda bisa bekerja maupun bermalas-malas
Jika anda dapat melakukan apa yang anda katakan
Jika anda dapat memberi maupun menerima
Dan sementara itu anda memelihara batas diri, anda akan – diundang untuk makan malam 


12. JANGAN BERLIBUR KALAU MAU MATI

Pernahkah anda menghadapi maut : menatapnya langsung? Pernahkah anda melihatnya datang mendekat? Pernahkah anda merasakan kehidupan dan segenap usaha anda berubah menjadi hal-hal yang aneh sehingga anda jadi ketakutan jangan-jangan saatnya sudah tiba? Semuanya jadi tak berarti, segala sesuatunya dan keadaan-keadaan yang kita lawan, seakan tidak berarti dihadapan maut.

Dr. Sampson baru sejam yang lalu pergi. Eric Jurgeson duduk memandangi api unggun yang terbuka. Tengah malam sudah lama berlalu, tetapi ia tidak juga tidur. Ia gemetar memikirkannya. Berbaring sambil menatap langit-langit, bosan, sambil mencoba memecahkan persoalan-persoalan yang tampaknya tidak punya jawaban. Apa Gunanya? Penghiburan dan pijar api unggun ini lebih baik. Paling tidak, dapat memeberi kelegaan walaupun hanya sebentar.

Anda tahu perasaannya. Anda pun telah mendengar jam demi jam berlalu. Anda pun pernah berbaring tidak tenang sepanjang malam. Maka bukan tidak bisa, anda merasakan simpati terhadap kesalahan yang telah dibuat oleh Eric, katakanlah penyebab krisis dalam hidupnya.

Dokter telah memeriksa jantungnya:” Kau harus hati-hati jangan sampai mengalami ketegangan. Kau akan jatuh mati tiba-tiga kalau tidak ada waktu untuk beristirahat. Rekreasilah lebih banyak, bermainlah sedikit.”

Ya, bermain, pikir Eric, dengan harga yang makin membumbung, pajak naik, keluarga terus mendesak, dan bahkan sanak keluarga jauh yang meminta hal-hal yang mereka inginkan seakan-akan bantuan sosial. Bermainlah sedikit – istirahatlah ! Eric bangkit dan membesarkan api unggun.

Kenapa mesti rewel, pikirnya. Sudah selalu begini, bahkan sejak kecilnya. Ia selalu diganggu oleh tugas demi oranglain. Dan memang ia selalu siap melakukannya.

Pernahkah anda bersifat suka menolong di rumah? Kalau anda dapat membetulkan kaca jendela, memperbaiki atap, mencabut lalang, mencuci piring, membalut luka, membetulkan karburator, mengobati anjing yang sakit dan menimbang bayi tanpa membahayakannya, anda akan sibuk sebagai lelaki, sibuk melakukan dua puluh ribu tugas yang antri menunggu anda sepanjang hari. Juga anda akan dilatih memenuhi kewajiban keuangan yang dirasakan trlalu sulit oleh teman-teman dan para tetangga.

Tidak sulit untuk membuat rumah anda jadi pusat kegiatan kelompok orang-orang yang suka menggantungkan diri. Saya telah mencobanya dan mengetahuinya. Kalau anda melihat seseorang mengalami kesulitan, katakan saja:” Biar saya lakukan.” Orang itu ajan menyambut dengan segala senang hati. Eric telah berbuat itu sampai sikapnya yang suka berkorban melumpuhkan kekuatan jantungnya.

Apa yang mesti ia lakukan? Terus saja dan mati? Itulah kalau menurut tingkah laku yang lalu. Catatan pengobatan di Amerika memperlihatkan bahwa ribuan orang dalam bisnis mengalami problem ini dan tidak berhasil mengatasinya. Tapi coba anda beri jawabannya. Apakah karena mereka begitu mencinatai orang lain, atau karena mereka takut apa yang dikatakan oleh orang lain dan keluarga mereka? Mereka mati satu demi satu di sekeliling kita. Statistik serangan jantung membuktikan kenaikan lebih dari yang sudah-sudah. Pasti ada penyebab. Apakah kebanggaan “melakukan tugas,” atau takut jangan-jangan tahun-tahun yang dilalui sebelum krisis terjadi kurang tepat digunakan?

Bagaimana pun juga, masalah kelumpuhan sebagai pemikul beban dihadapi sangat banyak orang. Harus di atasi. Caranya banyak bergantung pada sikap kita, menghadapinya daripada atas fakta-faktanya sendiri. Beberapa orang lebih menyukai cara yang salah. Mereka terus saja dan mati, meninggalkan lebih banyak dukacita daripada yang mungkin timbul kalau mereka tadinya berani berhenti. Orang-orang lain percaya bahwa kebijaksanaan merupakan bagian yang lebih baik dalam sikap mencintai orang lain.
Perbedaan inilah yang menentukan antara mereka yang mengatasi kesulitan dan mereka yang diatasi oleh kesulitan. Tak ada jalan keluar yang waras selain langsung mencintai-diri.

Soal mencintai diri menjadi masalah hidup karena begitu penting sebagai bagian pemecahan banyak persoalan yang harus kita tanggulangi. Kalau tak ada yang bisa mempersalahkan anda, karena anda menolak kewajiban yang tidak menyenangkan, karena meninggalkan tugas yang membosankan, atau karena meninggalkan seseorang yang anda tidak cintai, tentu anda tidak akan ragu-ragu. Hanya karena anda tidak dapat menghadapi tuduhan masyarakat serta kebanggaan dari perasaan hati yang terbiasa menuruti pola tertentu, maka anda dirintangi untuk menjalankan kemauan bebas dan pertimbangan yang baik.

Maka untuk mengalahkan keadaan, penting memeriksa kesulitan yang kita lalui dan mengerti dulu apa yang kita percayai “benar” untuk dilakukan. Kalau kita belajar mengawinkan doktrin jangan kompromikan dirimu dengan perintah jangan puaskan kebanggaan-dirimu, tindakan kita akan lebih baik, tidak soal apa pun kesulitannya. Serangan jantung dan hidup setengah-setengah akan cepat berkurang. 


13. BAGAIMANA MENOLAK PERMINTAAN

Suatu drama kecil mengenai hubungan antar manusia.
Para pelaku :
Ross Lowman, seorang pendeta
Alice Lowman, istrinya
Abby Lowman, pueri saudara perempuannya
Florence Lowman, puterinya

Adegan pertama di ruang tidur. Ross membaca surat. Ia memandang istrinya lewat kacamatanya.
Ross : Dick ingin kalau bisa saya kirimkan padanya dua ratus dollar lagi. Ia bilang kalau uang ini ada, tokonya akan jalan.

Alice: itu yanga ia bilang dulu ketika ia meminjam pertama kali
Ross : Memang, tapi apa yang ia bilang kedengarannya masuk akal
Alice: Juga kedengarannya masuk akal ketika ia memulai usaha ayam itu lema tahun lalu. Dulu ia bilang akan membagi keuntungan denganmu
Ross: Tapi Alice ...
Alice: Tak perlu tapi-tapi lagi. Saya sudah bosan mendengar tapi. Abby selalu bilang tapi setiap kali saya ingin berbuat sesuatu di rumahku sendiri. Dan kau bilang tapi kalau saya ingin mendapatkan hal-hal yang kita perlukan untuk hidup nyaman. Saya jadi budak dan harus menabung supaya kau dapat mengirim uang kepada tiap anggota keluargamu yang tak punya duit. Tapi saya tak mau lagi. Saya akan buat rekening untuk tiap pengeluaran.
Ross : Tapi Alice ,,,
Alice : Jangan bilang tapi, saya sudah bilang.
Ross: Tapi Alice ... saya perlu jelaskan. Saya ...

Pintu dibanting dan Ross mulai berpikir. Apakah benar-benar ada alasan untuk terus membiarkan Dick mengendalikan dia? Mereka memang saudara sepupu, tapi apakah berarti bahwa hubungan darah dapat selamanya disalahgunakan? Lain halnya dengan Abby. Ia juru steno yang terlatih dan sanggup bekerja. Sebenarnya Abby harus mengorbankan perasaan, sebagaimana diakuinya, untuk menerima “tugas pembantu di rumah” Cukup baik bukan? Ia tidak perlu dibayar mahal, dan sebegitu jauh tak ada gangguan – paling tidak Ross merasa bahwa Abby tidak terlalu menimbulkan banyak gangguan. Ia - .....

Pintu terbuka dan Florence, putrinya menghambur masuk sambil menangis. Tante Abby menghentikan saya latihan. Ayah ia bilang ia lagi sakit kepala dan tidak tahan. Ada yang tak beres dengan dia setiap hari hari selama minggu ini. Saya tak akan maju-maju kalau tidak latihan.

Ross: Tapi Florence ...
Florence: Ah, saya tahu apa yang ayah mau bilang. Saya mestinya lebih sabar. Saya telah menunggu selama tiga tahun. Saya tak pernah punya kebebasan sama sekali sejak ia disini.
Ross: Tapi Florence .. kau mestinya ...
Florence: Ya, tapi saya tak mau. Ayah telah mengatakan supaya saya memikirkan dia sampai saya sudah bosan mendengarnya.
Ross: Tapi kau mestinya mencintai ...
Florence: Tidak, saya tidak mungkin, tidak mungkin kalau ayah mendorongnya untuk mencekik leher saya. Saya membencinya.

Barulah saat ini Ross Lowman menyadari bahwa istrinya sedang berdiri di ambang pintu, dan saudara perempuannya tak sampai tiga meter di belakang istrinya sedang mendekam. Kedua wanita itu pasti telah mendengar segala sesuatu yang dikatan oleh Florence.

Ross: Apakah kau membiarkan Florence berbicara begitu mengenai tantenya, Alice?
Alice: Ya,saya biarkan. Saya malah bangga. Saya ingin punya keberanian seperti dia. Tapi kini saya memang berani. Abby bisa pergi ... minggu ini .. atau Florence dan saya akan pergi. Dan kalau kami pergi, kami tak akan kembali.

Ross: Tapi Alice ... anggota-anggota gereja saya. Apa yang akan mereka pikirkan?

Sosok di ruang tengah itu melangkah maju.

Abby : Jadi itu saja yang kau pikirkan tentang diriku. Ross. Saya tinggal disini hanya untuk menyelamatkan reputasimu. Ya, saya akan pergi, dan saya akan pergi sekarang.

Adegan kedua di ruang tidur. Ross membaca surat. Ia memadang istrinya lewat kacamatanya.

Ross: saya mendapat surat dari Alice.
Alice: Ya-a-a
Nada suaranya menunjukkan sikap tidak ambil pusing.
Ross: Ia kirim salam untukmu
Alice: Ya-a-a?
Ross: Dan ucapan terima kasih.
Alice (dengan tajam): Untuk apa?
Ross: Karena membiarkannya pergi dan menunjang diri sendiri. Ia akan kawin.
Alice: Betul?
Ross: Ya, dan dia bilang ini tidak meungkin terjadi kalau ia terus tinggal di sini. Kini ia punya pikiran sama seperti kau mengenai mencintai orang lain. Ia menganggap saya hanya mengingat diri sendiri selama saya membiarkannya tinggal disini begitu lama.

Alice: memang betul. Itu bukan cinta terhadap Abby; hanya rasa takut terhadap gerejamu.
Ross: Kau masih berpendapat begitu?
Alice: Bagaimana pendapatmu? Jujurlah sekarang, bukankah begitu, dan bukankah jauh lebih baik Abby telah pergi?
Ross: (pelan): Ya – ya. Saya kira begitu.

Salah satu ketamakan terbesar adalah menunjang sanak saudara yang takut kerja, diluar maupun di dalam rumah kita. Dengan membusungkan kebanggaan-diri secara diam-diam sebab kita membiarkan mereka menjadi parasit. Ribuan anak-anak di korbankan di atas altar kewajiban kepada oom, tante, saudara lelaki dan perempuan, saudara sepupu daan teman-teman yang menerima mangsa. Kadang-kadang orang “kafir” dibri makan, sedangkan di dalam rumah sendiri terdapat kekurangan gizi yang serius. Dan semuanya ini atas nama kebajikan. Di samping itu, penindasan inipun hampir tak pernah memberi manfaat kepada si penindas. Bisa saja Abby merusakkan masa depan Florence, tetapi itu juga akan menyakiti diri Abby.

Apa yang tidak berguna dan tidak membangun bagi setiap anggota keluarga juga tidak berguna bagi semua anggota keluarga itu. Penyangkalan-diri demi menunjang mereka yang menyatakan tak mupu mengurus diri, pada akhirnya akan merugikan orang yang ditunjang. Hidup ini dimaksudkan untuk bertumbuh, bukan untuk memanjakan diri dalam kemalasan.

Kita perlu menggoncang pertanyaan tentang soal hubungan darah ini dengan cukup baik. Sebagaimana ternyata sekarang ini merupakan tradisi yang menimbulkan penyakit dan menakutkan, menyebabkan penderitaan, kesukaran dan tak jarang kematian.

Kalau memang ke kristenan didasarkan atas ajaran Yesus, sepatutnya ditanyakan apakah Ross Lowman punya lebih banyak hak daripada anda atau saya untuk mengijinkan seorang sanak keluarga menjadi mahluk makan mangsa. Banyak orang yang tidak mengenal agama sendiri maupun tradisi-tradisi mereka yang akan tidak setuju dengan doktrin yang sehat ini. Tapi mereka hanya membenarkan ketidakmampuan mereka dengan tergesa-gesa mengatakan apa yang mestinya anda lakukan dalam masalah keluarga anda.

Inilah salah satu bentuk yang paling buruk dari ketamakan. Salah satu alasan mengapa tindakan-tindakan yang tampak seperti kebajikan seringkali jahat. Merekalah orang-orang yang banyak ngomong tentang kewajiban, tetapi kewajiban mereka sendiri dilakukan dengan rasa puas yang dibuat-buat dan kebencian.

Tak ada orang, kecuali diri anda sendiri, yang tahu apa yang mestinya anda lakukan. Anda tahu apa itu kalau anda tidak lagi takut dikutuk orang. Tak ada sesuatu sesuatu yang menjadi kewajiban hanya karena seseorang lain menyatakannya kewajiban. Karena itu, hanya satu cara untuk menolak suatu permintaan dengan perasaan hati yang bersih : pastikan apa hubungan permintaan itu dengan kehidupan. Tolak untuk melakukan apa saja kalau itu hanya untuk menyenangkan dia. Dengan ketegangan yang sama jangan hadapi suatu keadaan kecuali merupakan tangggungjawab menurut hukum alam semesta.

Sepanjang praktek saya bertahun-tahun , saya menerima banyak surat seperti ini:

“Kehidupan saya jadi siksaan karena adanya sanak keluarga yang selalu suka bertengkar di dalam rumah. Mereka menggunakan uang saya, tenaga dan waktu saya. Ibu saya berkata memang kewajiban saya untuk mengurus sanak keluarga. Mereka hidup sia-sia dan malas. Perlukah saya menunjang mereka?”

Jawabannya : TIDAK. Lepaskan dunia dari pundak anda. Anda tidak wajib memikulnya. Dunia penuh dengan orang yang ingin hidup sebagai pengemis. Kalau anda menerima doktrin untuk berdiri di atas kaki anda sendiri, berkukuhlah untuk memberikan hak yang sama kepada orang lain. Setiap kali anda memikul orang sehat, anda membuatnya lemah.

Kita tidak senang menyebut nama orang-orang yang membuat kita panik. Seakan kita tidak setia. Tetapi apakah demikian? Suatu hari kita akan membenci mereka yang kita katakan 'kita cintai' kalau kita biarkan mereka mengganggu kehidupan kita. Jujur sejak semula, jauh lebih menunjukkan kebaikan hati. Tak lain dari sentimen yang bangkit dalam diri anda kalau anda merasa tak mampu merubah sikap.

Dan bagaimanapun, tak mungkin anda terus mencintai sanak keluarga yang rakus, sebab mereka yang menyalahgunakan hubungan kekeluargaan, selalu mengambil keuntungan yang lebih tajam. Penipuan bukannya lebih merajalela di pasar daripada di rumah. Hati-hatilah terhadap siasat licik orang-orang yang berkedok sebagai “keluarga”. Kasih sayang mereka palsu.

Kelaliman anggota yang paling lemah dalam suatu rumah tangga lebih buruk daripada keangkuhannya yang paling hebat. Lubang pasir tidak sekukuh batu karang, tapi lebih berbahaya. Jangan biarkan penguasa-penguasa yang terus menekan anda merusakkan hidup anda, hanya karena mereka bersikap malu-malu. Yang mereka perlukan adalah kesulitan dan banyak kesulitan.

Kewajiban tak lain dari keadaan pikiran. Sesuatu yang anda percayai, sama seperti dulu orang percaya bahwa punya tubuh itu berdosa. Kewajiban anda berubah dengan pengertian yang berkembang. Kewajiban bisa tetap hanya kalau anda mengertinya demikian. Whistler, seniman itu, pernah berkata bahwa lukisan yang hebat dibuat dengan mengetahui apa yang tidak patut digoreskan di atas kanvas. Hidup yang sukses tergantung pada pengetahuan tentang apa yang tidak patut dilakukan. Ia yang sadar kapan harus mengatakannya dengan cara yang menyenangkan tanpa menimbulkan rasa bingung, telah memenangkan setengah pertempuran.

Kalau anda telah tiba kepada keputusan tentang apa yang anda pikir benar dan tidak bermaksud merubahnya, katakanlah dengan tenang, tetapi dengan ketegasan yang nyata bagi orang lain.

Penghematan dalam mengatasi masalah manusia:

Kalau anda tidak mau – jika memang faktanya demikian – belajarlah untuk mengatakannya dalam hanya dua perkataan dan pegang teguh.

Kalau anda harus menulis surat yang isinya sulit, cobalah menyatakan hanya dalam sepuluh perkataan.

Kalau didesak, kirim salinan yang persis dari surat pertama sebanyak yang diperlukan.

Memejamkan mata dan duduk diam merupakan jawaban yang bagus kalau segala cara lain tak berhasil.

Menatap orang lain dengan mantap – pada bibir orang itu – merupakan kata-kata emas

Jangan terima tanggungjawab yang tak dapat anda mengerti sejelas-jelasnya, dan ketika anda menolak, bersikap teguhlah. Itu akan mencegah timbulnya kesulitan atas semua pihak. Lebih baik kesulitan cepat datang pada mulanya daripada belakangan. Tetap miliki kebebasan anda walaupun anda membuat janji. Kalau anda sempat menyetujui sesuatu yang tidak bijaksana, jangan ikuti huruf demi huruf. Anda berhak mengubah pikiran anda.

Janji tak pernah beda dengan sumpah yang dibuat oleh petani yang beribadah dikuilnya. Itu hanya penting kalau memang baik. Kalau saya seorang kanibal dan berjanji membunuh sesama manusia untuk membawanya kepada anda supaya kita makan bersama, saya tentu akan menempati janji – kecuali saya sadar bahwa pembunuhan sedemikian jahat. Jika demikian, janji itu akan saya lepaskan. Bukannya saya melanggar janji terhadap anda. Kehidupan yang menyingkirkannya. Sama halnya juga dengan setiap janji.

Ada aturan yang sangat baik mengenai memberi pertolongan. Jangan berikan, kecuali anda dapat memberikan apa yang diperlukan itu tanpa mengharapkan balasan apapun – bahkan ucapan terima kasih sekalipun. Hal-hal tertentu memang tak lebih dari soal memberi dan menerima; Pertolongan bukan; itu hanya soal anda memberi, dan mereka saja menerima. Tak ada yang lebih mengecewakan daripada mengharapkan balasan atas sesuatu kebaikan yang kita lakukan. Dan akan timbul kebocoran bila anda mengharapkan perasaan bersyukur, ternyata berkat yang anda harapkan diganti dengan barter.

Dengan kata lain, dalam menolak permintaan ini, anda tidak hanya mengingat diri anda atau diri orang lain, tetapi berusaha menetapkan semangat saling menolong atas dasar kerja sama yang sejati. Kalau suatu permintaan tak lain dari gangguan, hak dasar seseorang untuk jangan mengkompromikan diri telah kena langgar. Juga tidak patut memberi pertolongan secara sombong sebagai pemuasan kebanggaan-diri semata. Hanya kalau kehidupan ditingkatkan secara membangun, bagi anda maupun bagi yang dibantu, maka layanan sedemikian dapat disebut bijaksana. 


14. PATUTKAH MELINDUNGI DIRI

Saya ketemu dia diatas sebuah kapal laut yang bagus waktu berlayar dari Victoria Kuno ke Seattle. Pria ini sedang berlibur sedikit, untuk memulihkan kesehatan setelah mengalami ketegangan. Ia telah menikah selama duapuluhtahun. Cukup lama. Lebih lama lagi jika isteri menderita rasa murung. Rumah tangganya seakan terus melompat-lompat; jendela-jendela dibuka dan ditutup, makanan istimewa dimasak, lari kesana kemari mencari obat dan melakukan seribu soal lain yang bisa direncanakan oleh seorang wanita yang hanya bisa berbaring di tempat tidur untuk memerintah orang lain.

Teman saya menceritakan kisahnya sementara kami di kapal dan sekali-sekali menatap ke puncak yang manis dari Mount Baker di sebela timur kami. Rupanya, istrinya juga menderita martir-kompleks. Orangnya sensitif, menangis kalau sedikit saja mendengar kata-kata yang kurang ramah dan sangat panik kalau cara-cara ayahnya tidak dilaksanakan sebagimana diinginkan oleh ayahnya. Ia jadi histeris ketika suaminya mengatakan bahwa mungkin ia tidak akan memberi suara untuk partai Republik. “ Kalau saja ayah masih hidup, pasti ia akan panik.” Dan untuk tidak pergi ke gereja ayahnya, merasa tidak patut. Ny. Barnaby sendiri tidak bisa pergi saat itu. Stephen harus pergi mewakilinya.

Satu persatu gejala-gejala pengaruh histeris, kemauan yang liar seorang anak yang ditahtakan, menghuni tubuh yang telah lusuh dari seorang wanita yang gugupan, dan kemauan yang terpaku pada orangtua yang selalu dikenang dan dipuja, makin jelas. Ny. Barnaby harus terus tinggal berbaring di tempat tidur sejak ayahnya meninggal dan tidak pernah bisa bangkit-bangkit.

Tentu anda mengakui kesulitan Stephen lumayan juga.

“ Tak ada sesuatupun yang pernah bisa membantunya.” pria yang kecapaian itu mengeluh.

“ Tapi bukan istri anda yang memerlukan bantuan,” saya jawab dengan cepat.

“Kenapa? - jadi siapa?”

“Anda.”

“ Saya? Saya tidak sakit.”

“Ya, anda sakit.”

“Sakit apa?”

Takut. Takut menghadapi akibatnya kalau anda berani keluar dari penjara yang mengerikan. Takut menghadapi akibatnya kalau anda tidak lagi sebagai budak pengecut di bawah kelaliman istri anda. Anda takut menggunakan cara yang ada untuk menyembuhkan dia.”

Tuan Barnaby menatap saya seakan ia mendengar pengajaran yang menyeleweng, tapi ia inginkan lebih banyak.

“Bagaimana ia bisa disembuhkan?”

“Apakah dokter keluarga anda punya akal yang bijaksana.” saya memotong

“Saya tidak tahu. Ia mengatakan sesuatu beberapa kali, kira-kira seperti yang anda katakan.”

“Dan anda tidak mendengarkannya.”

“Saya kira memang begitu.”

“Baiklah. Kalau begitu ini jawabannya. Pertama-tama karena anda datang dari New York, saya akan mengirim anda ke sekolah drama ini untuk belajar akting.” Saya berikan alamat padanya.” Saya akan minta mereka mengajar anda untuk bertingkah marah-marah melebihi Lady Machbet bila histeris. Lalu saya akan pilih waktu yang cocok dan anda akan menjadi orang sakit. Anda harus berbaring di tempat tidur dan buat permintaan yang jauh lebih banyak daripada yang pernah diimpikan oleh Ny. Barnaby. Anda bilang bahwa ibu anda masih hidup. Saya harap anda menyuruhnya datang dan minta dia tingal di rumah anda – sampai istri anda bangkit dari tempat tidur. Saya akan bicara dengan dokter anda dari hati ke hati dan memintanya bertindak sebaik mungkin. Dengan bantuannya dan dengan kerjasama dengan ibu anda, rumah anda akan saya buat jadi angin puting beliung sehingga istri anda akan lebih suka ke tempat sirkus untuk istirahat.”

Kami berbicara sedikit lagi, sambil saya tambahkan sentuhan artistik pada rencana itu. Tn. Barnaby mendengarkan, tapi tidak mengatakan apa-apa. Setelah kami memasuki teluk Puget Sound, seorang teman lain ikut dengan kami dan diskusi berakhir.

Lima tahun kemudian baru saya ketemu kenalan saya ini lagi. Ia tampak sehat. Istrinya mendampinginya: wanita mungil yang menyenangkan, yang kelihatannya senang sekali pergi kemana-mana bersama suaminya. Mereka sedang merencanakan berkemah di Kanada. Tak dapat saya lihat bekas kelumpuhan yang pernah saya bayangkan.

Tak lama kemudian Ny. Barnaby menemui sekelompok kaum wanita, dan suaminya kini bisa bicara. Ia mengulurkan tangannya:

“ Saya ingin mengucapkan terima kasih untuk nasihat yang anda berikan leima tahun yang lalu. Berhasil seperti yang anda lihat.”

“ Jadi, anda menerapkannya?”

“Ya. Huruf-demi-huruf. Dokter saya begitu semangat dengan gagasan itu, dan mengatakan bahwa istri saya sebenarnya tidak sakit, hanya histeris dan terlalu menuruti keinginan sendiri. Tapi ia ia memang setuju dengan cara itu. Maka saya pergi ke sekolah drama itu,dan belajar akting. Khususnya cara bersikap histeris. Saya berlatih sepanjang musim dingin. Lalu musim panas berikutnya saya berlibur ditempat tidur. Memang saya sudah capek. Ibu datang dan dokter saya berbicara dengannya. Saya kira ibu juga menyukai gagasan itu. Dokter menganjurkan bahwa saya harus melepaskan pekerjaan, dan mengusulkan menjual rumah dan mencari tempat yang lebih kecil. Maka kami menjualnya, setelah itu saya bersama istri dikirim ke tempat peternakan di Arizona untuk istirahat.

“Freda bertahan di sana selama 3 hari dan memang cukup berat. Lalu ia membenahi semua barang dan pergi ke timur sendirian. Tak ada satu rumahpun yang ia tuju, maka ia memilih sebuah hotel yang tidak terlalu mahal, sebab ia tak mempunyai cukup uang untuk yang lain. Sementara itu saya pergi menunggang kuda di peternakan itu dan kembali dalam keadaan sehat. Sayapun mengerti harapan yang muncul dan saya menceritakan beberapa hal kepada Ny. Barnaby dengan tenang dan sopan. Ia tahu apa yang saya maksudkan. Maka sejak itu, ia tetap bangun dan pergi kemana saya pergi, sejauh yang masuk akal, dan ia tetap sehat. Pada kesempatan lain kami pindah dan menetap di peternakan lain.”

Maka Jelaslah, bahwa kita tidak boleh mengkompromikan kebaikan dan kebenaran. Tn. Barnaby harus berbuat sesuatu untu mengkoreksi keadaannya. Kalau itu dilakukan sebagai pemuasan kebanggaan-diri, itu tak lain dari kejahatan. Tetapi melepaskan belenggu dari istrinya, supaya mereka berdua dapat hidup bahagia dan tidak hanya setengah-setengah, itulah cara melepaskan diri dari penjara neurotik. 


15. HIKMAT KEHIDUPAN

Inti sepucuk surat : “ Kesulitan saya tidak begitu serius, tapi sangat menjengkelkan dan saya merasa hari demi hari menjadi lebih melelahkan daripada musuh-musuh yang besar.”

“ Keadaan saya begini. Suami saya tak pernah mau melakukan apapun yang saya minta suapaya dia laksanakan. Hanya karena saya yang menginginkan agar ia melakukannya, hal itu sudah cukup alasan bagi dia untuk menolak. Beberapa waktu yang lalu saya sangat kepingin pergi untuk kekota selama beberapa tahun, supaya kami dapat menikmati lebih banyak musik yang baik, menonton drama dan mendengar ceramah yang menarik. Tapi kalau saya menganjurkannya kepada Tn. Eldridge, itulah justru hal terakhir yang akan ia lakukan. Tak ada alasan untuk pergi. Rumah kami di pinggiran kota ini cuma sewaan, dan anak-anak kami telah kawin dan berumah sendiri. Saya tidak tahu cara untuk membuat suatu perubahan. Saya tahu juga bahwa suami saya tidak akan keberatan kalau saja ia yang duluan meikirkan gagasan itu.”

Saya membalas surat itu, dan menerima tanggapan yang saya kutip sebagian :” Saya tidak tahu apakah rencana anda ini akan berhasil atau tidak. Soalnya, kelihatan cara itu terlalu mementingkan diri. Saya bukan orang yang pintar mengatur keadaan. Saya selalu terus terang dan jujur. Saya tak bisa bertindak berpura-pura.”

Beberapa bulan kemudian, wanita yang baik ini mengalah kepada kesempatan yang ada. Ia melaksanakan rencana itu dan berhasil pindah ke kota. Apa rupanya yang saya sarankan untuk dia lakukan? Sehingga begitu mengagetkannya pada mulanya. Tak lebih dari memanfaatkan sikap suaminya yang tidak masuk akal itu demi mewujudkan keinginannya. Tampaknya suaminya menderita penyakit yang kita sebut “dapat dipengaruhi secara terbalik.” Ia lakukan hal-hal yang sebaliknya, yang berlawanan dengan keinginan atau pengaruh dari orang lain, agaknya Ny. Eldridge tidak bakal bisa menyembuhkan suaminya dari kekacauan neurotik ini.

Makanya harus dipilih dari antara tiga kemungkinan:
  1. terus menjadi korban orang berpenyakit keangkuhan.
  2. Meninggalkannya, mengusahakan perceraian.
  3. Belajar cara mengatasinya

Haluan ketiga agaknya yang paling bijaksana bagi pasangan dalam usia lima puluhan. Maka saya anjurkan Ny. Eldridge supaya dengan lembut, tapi dengan makin semangat menyebut semua keunggulan yang hebat yang memang terdapat di pinggiran kota tempat tinggal mereka. Saya tidak menganjurkan cara dusta, hanya semacam kampanye memuji-muji keunggulan tempat itu. Faktanya ada. Tujuannya adalah supaya rasa kebanggaan Tn. Eldridge terlibat dalam keinginan yang berlawanan. Dan memang tidak lama hal itu tercapai. Ia mulai membenci pinggiran kota itu. Ia akan membawa istrinya ke kota, tidak soal apakah istrinya suka pergi atau tidak !

Adakah sesuatu yang salah dalam diplomasi yang bijaksana seperti ini? Saya denganr puluhan orang penganut hurufiah mengutuk cara ini. Saya juga akan mengutuknya, kalau-kalau seorang wanita punya suami yang sehat, penuh kasih, dan pengertian, yang kepribadiannya tidak salah bentuk. Tapi kalu kalau demikian halnya tidak akan timbul kesulitan seperti ini.

Pada umumnya selalu ada lebih banyak orang yang lebih mementingkan pendapat sendiri daripada yang mementingkan pendapat orang lain. Karena itu, taktik semacam ini memang praktis untuk digunakan oleh siapa saja. Keculai semua teman anda bahagia, mudah menyesuaikan diri, bodoh untuk mengharapkan mereka senantiasa menerima gagasan anda. Lebih bijaksana mengemukakan suatu rencana dengan lebih dulu menyebut nilai-nilai yang sebaiknya dan fakta-fakta yang bertentangan. Kalau anda yakin suatu haluan baik untuk ditempuh, bicarakanlah risiko-risikonya dan kritiklah haluan itu. Biarkan pendengar anda yang menjadi pembela bahwa bagaimanapun rencana tersebut memang perlu dan baik. Lalu ikutilah dia. Kebanyakan teman anda penuh keangkuhan. Mereka lebih suka membuatnya sendiri.

Kita mengagumi hasil karya seniman yang membuat jambangan bunga yang indah. Mengapa kita tidak menghargai orang-orang yang memakai keahliannya dalam mengalahkan kesulitan? Apakah kurang indahnya kehidupan yang dihayati dengan baik ketimbang karya seni? Atau adakah sesuatu yang salah dengan memakai keahlian untuk mengalahkan kesulitan?

Soalnya adalah, apakah kita harus hidup setengah-setengah atau tidak, karena adanya kekurangan yang erugikan dalam dalam diri teman hidup. Kalau seseorang percaya bahwa ia tidak boleh mengkompromikan keutuhan dirinya, ia tak dapat berbuat kurang dalam menghadapi persoalannya secara efisien. Tindakan ini tidak perlu menjadi tindakan pemuasan kebanggaan diri semata, atau pemaksaan kemauan kita pada orang lain. Tindakan ini hanya benar kalau berhasil memberi kebebasan yang lebih besar bagi semua pihak.

Karena orang-orang jahat kebetulan pintar mengatur keadaan, apakah itu jadi alasan bahwa anda harus memakai cara yang tidak efisien? Pintar mengatur keadaan sangat perlu dalam kehidupan. Itulah hikmat kehidupan. Strategi penting untuk mencapai prestasi. Menjadi jahat kalau memang motifnya buruk.

Pernah sekali saya membutuhkan suatu lowongan. Saya menyebutkannya kepada teman-teman, secara sambil lalu. Kurang dari enam bulan seseorang menelepon saya dan menawarkan lowongan yang saya inginkan itu. Kebetulan ia kenal tiga dari antara teman-teman say dan rupanya ketiga teman ini tanpa sengaja, melaksanakan strategi saya.

Anda tak muengkin mengatasi keanehan yang tak terhitung banyaknya dalam situasi hidup modern tanpa mengatur keadaan itu secara membangun. Anda harus menggunakannya kalau tidak ingin gagal.

Misalanya tak ada yang lebih berhasil daripada kekuatan sikap berpura-pura. “ Apa yang harus saya lakukan untuk membantu saudara perempuan saya yang selalu murung?” seorang pria bertanya. Saya menjawab,” Perliahtakan sikap yang lebih murung daripada sikapnya itu. Tunjukkan perasaan putus asa bila bersama dia dan lihatlah, dalam waktu sebulan dia akan merubah sikap.” Pria sering takut menghadapi airmata wanita. Omong kosong. Tak ada yang perlu ditakutkan. Mulailah menangis bila seorang wanita mengis, dan ia akan segera diam. Cobalah, maka anda akan kaget.

Barangkali pertentangan terbesar antara cara berpikir lama dan nasihat modern yang kita berikan dalam soal ini kita sebut sebagai penarikan diri. Dulu orang bilang anda harus memikul beban orang lain, memperlihatkan rasa simpati manis yang munafik. Kini kita mengajar supaya lepas dari ikatan dan memiliki sikap yang obyektif dan tidak dipengaruhi oleh perasaan. Bagi penganut ajaran lama, ini kedengarannya tidak simpati. Mereka tak mengerti bahwa kita akan lebih menolong kalau otak kita bersih dan akal sehat kita tenang.

Anda menyelesaikan teka-teki dengan tangan anda. Berarti anda menyingkirkan persoalan anda dari dalam otak anda. Anda menaruhnya diatas kertas. Buatlah persoalan itu sama obyektifnyaq seperti teka-teki silang yang belakangan muncul. Jangan merenungkannya kalau persoalan itu tidak berada di tas meja.

Siasat yang paling penting dari segalanya adalah berdiam diri. Batasilah pembicaraan anda sampai hanya sepersepuluh dari tindakan anda. Lebih banyak usaha yang diboroskan dalam perkataan dari pada perbuatan bodoh lainnya.

16. KAPAN PENGORBANAN MENIMBULKAN KERUGIAN ?

Dalam seni mencintai diri termasuk mengurus kebutuhan anda sendiri sehingga tidak perlu orang lain yang menanggungnya. Kemurahan hati yang sejati tidak memperbolehkan anda menjadi beban besok, karena anda berlagak sebagai malaikat yang murah tangan kemarin. Juga anda tidak dibenarkan menumpuk kemewahan pada orang lain untuk menyenangkan hati anda, dan menyebut pemuasan nafsu ini secara salah sebagai kebajikan. Etika ilmiah terus mencari; ia berjalan bersama alam, dan alam akan menyingkapkan diri kita pada akhirnya. Perhatikanlah bagaimana cara berpikir lama berpengaruh dalam kehidupan Ny. Farwell dan putranya.

William sudah jadi rusak; tak diragukan lagi. Sejak petugas pengadilan anak-anak dtang dan pergi, ibunya tak dapat lagi mengabaikan fakta ini. Lagipula petugas itu telah membuatnya sadar bahwa betapa ia dulu memanjakan anak itu.

Ny. Farwell merasakannya sebagai pukulan yang pedih. Ketika ayah William meninggal, tepat pada waktu anak kecil itu mendapat celana pendeknya yang pertama, keliahatannya tugasnya makin jelas bagi dia. “William tidak akan kekurangan apapun yang dibutuhkannya kalau saja Tom, ayahnya masih hidup, ibunya berkata pada dir sendiri. Dan memang ia bekerja membanting tulang untuk mewujudkan sumpahnya itu.

“ Dan tentu saja,” petugas pengadilan itu berkata setelah mendengarkan cerita itu,” ia terbiasa melihat anda bekerja seperti budak, bekerja keras supaya ia bisa bermain. Bagaimana anda bisa mengharapkannya belajar disiplin dan penyesuaian diri.?”

“ Tapi tidak sepatutnyakah saya berbuat demikian?” Ny. Farwell menuntut.” Saya tidak mau mementingkan diri.”

“Tidak, mestinya anda tidak berbuat demikian. Hidup ini lebih besar daripada diri kita, Ny. Farwell. Bila pengalaman sedih menimpa satu keluarga bukanlah tugas orangtua untuk mengambil alih peranan Tuhan dengan berdiri sebagai tembok kokoh menghalangi datangnya pengalaman. Kita mesti membagi hidup ini bersama-sama, dan belajar menghadapinya bersama. Anda mencoba menentukan nasib anak anda. Mestinya ia bersama-sama anda menghadapi kerugian itu. Itu akan membuat dia menjadi seorang laki-laki.”

Ya, benar apa yang dikatakan petugas itu. Ny. Farwell memahaminya sekarang. Ia memeriksa kembali bagaimana ia membanting tulang dengan pedihnya. William tak pernah merasakan kehilangan ayah, tak pernah kekurangan apa-apa.

Cerita kecil ini dapat diterapkan dengan situasi-situasi lain. Prinsipnya berlaku antara suami dan istri, bahkan bila seorang muda memikirkan kewajibannya terhadap orangtuanya. Mencoba memainkan peranan Tuhan atas nama kemurahan tangan, akan menyebabkan malapetaka pada dirinya.

Saya punya catatan statistik mengenai prinsip ini dalam meneliti ribuan kehidupan. Sebagian data saya meliputi masa bertahun-tahun. Anak-anak itu, lelaki maupun perempuan, kini telah punya anak-anak sendiri. Sedikit sekali kasus pengorbanan diri seperti yang dibuat oleh Ny. Farwell yang tidak mendatangkan kerugian.

Bukan hanya hukum yang dibebani oleh persoalan William, tetapi kemurahan tangan juga dignggu oleh ibunya. Usahanya yang bertahun-tahun itu juga melemahkan tubuhnya yang tadinya kuat. Kekuatirannya, sejak anak itu mencapai usia remaja, telah merusakkan urat sarafnya. Kelenjar tubuhnya terganggu karena kaget melihat kejahatan anaknya. Akhirnya ia harus menjadi beban baru karena “kemurahan tangannya” sendiri. Tidak patutkah kita memikirkan pelayanan yang membangun yang mungkin dilakukan oleh Ny. Farwell kepada orang lain andaikata ia tidak begitu tenggelam dalam kebahagiaan anaknya.

Memang ia bukan wanita jenius, tapi ia pernah menjadi tetangga yang baik, dan teman yang ramah; itulah kebajikan yang lenyap sewaktu ia mulai memusatkan usaha demi menyenangkan William. Petugas pengadilan itu telah menjelaskan bahwa tugasnya sebagai ibu adalah terhadap kehidupan, bukan terhadap anaknya, dan bahwa dengan menunaikan tugasnya terhadap kehidupan pertama-tama dan membiarkan anaknya ikut mengalami akibatnya, maka barulah ia dapat menunaikan tugasnya terhadap anaknya dengan berhasil.

Doktrin ini memang terang-terangan bertentangan dengan etika palsu yang menjadi umum sejak ajaran Yesus dilupakan. Cita-cita kita lebih dekat kepada cita-cita Confusius daripada dengan cita-cita kekristenan, dan ini telah nyata selama berabad-abad.

Aturan tingkah laku yang sudah jadi tradisi membuat seakan-akan kebajikan untuk merendahkan diri di bawah kewajiban-kewajiban di luar diri kita, tanpa memperdulikan kemampuan dan kekuatan. Ny. Farwell, dengan kebaikannya yang semu, telah mengkompromikan diri sejak suaminya meninggal. Ia memanjakan William untuk memuaskan kebanggaan-diri. Itu membuat dirinya merasa agung, walaupun hidup setengah-setengah dan memperbudak diri kepada anaknya. Sama seperti ketidaktaatan terhadap hukum dasar keutuhan-diri dan penyalah gunaan rumus ajaib, pengorbanannya sudah dipastikan gagal sebelum ia mulai melakukannya.

17. KETAMAKAN ITU BODOH

Mungkin anda pernah menonton sandiwara dengan pelakunya, Joshua Enrod. Ia seorang bankir di sebuah kota kecil di Midwetern. Tugas khususnya menyita jaminan dari pinjaman para janda yang tak punya teman. Wajahnya tipis, mulutnya keras, matanya tajam dan dingin. Ia kesepian. Tak seorangpun yang mencintainya; orang-orang membencinya. Ketamakannya merusakkan dan menghancurkan kebahagiaannya.

Joshua lagi marah. Kesulitan demi kesulitan menimbulkan kepanikan dalam rumahnya. Mula-mula istrinya jatuh sakit, dan terkatung-katung dalam keadaan invalid bertahun-tahun, lalu meninggal. Tadinya Joshua berharap putrinya akan membuat hari tuanya cerah, tetpi putrinya lari dari rumah untuk kawin dengan pacarnya. Pembantu rumah sulit dicari. Dengan semua uangnya. Joshua mengalami sedikit saja rasa damai.

Ia juga marah karena rencananya begitu lambat berkembang, dan penyelesaian persoalan-persoalannya sangat seret. Ia mengeluh menghadapi penundaan yang tidak habis-habisnya. Ia tidak tahu bahwa penundaan itu akibat tindakannya. Ia coba menggambar nasibnya lebih dulu, menuntut supaya kehidupan menyesuaikan diri dengan gambar itu.

Sedikit saja yang bisa menanggulangi kesulitan kalau pikiran mereka kaku. Cara hidup yang lebih baik tak mungkin dicapai kalau keangkuhan berdiri menghadang. Ceritakanlah pada Enrod salah satu kemungkinan untuk menyelesaikan masalah itu dan ia akan percaya “itu tak mungkin dilakukan.” Anda kira ia sungguh-sungguh mencari fakta, padahal ia memaksudkan kesimpulan yang sesuai dengan prasangkanya. Segala yang lainnya tak masuk akal.

Selama seseorang bersikukuh mencocokkan kejadian dengan kepribadiannya yang salah bentuk, fakta akan selalu dibengkokkan. Ia tak akan bebas dari kesimpulan yang berpusat-pada-diri sebelum ia mau melepaskan diri dari ketamakan.

Jutaan orang telah mengalami test psikologi sewaktu mereka dipanggil untuk wajib militer. Atas dasar tes ini, para penguji menaksir untuk seluruh negeri (Amerika Serikat), bahwa angka kecerdasan begitu rendah, sehingga orang-orang dimana-mana bangkit memprotes. Semua kita ini bukan orang dungu, kata mereka. Mungkin tidak semua, tetapi dalam hal tertentu sehubungan dengan gagasan yang kita perbincangkan, kita hampir mendekati orang dungu.

Terutama menghadapi suatu kejahatan, yakni ketamakan. Berabad-abad manusia telah diberitahu bahwa ia tidak patut berlaku serakah. Ketamakan telah dilukis sebagai dosa yang memautkan. Akibatnya justru ketamakan main memerintah dunia. Kalau sedikit hikmat terdapat dalam usaha mengatasinya, kerakusan akan bisa dibuang ke tempat barang-barang kuno.

Kegelisahan merupakan musuh kita yang paling besar, dan kegelisahan berlindung dibalik ketamakan. Ajukanlah pertanyaan ini pada diri anda; andaikan kerjasama dan saling menolong mengatur tingkah laku manusia selama lima ribu tahun terakhir apakah kehidupan anda akan sesulit sekarang? Pikirkanlah hal-hal yang berguna bagi manusia yang telah dirusakkan oleh ketamakan; lewat peperangan, komersialisme yang loba, perampasan dan kelalaian. Ingatlah kota-kota hasil karya seni, kesusasteraaan, tempat-tempat yang berguna bagi umum yang telah dihancurkan. Ingatlah hutan, tambang, padang rumput yang dibinasakan; kesehatan pikiran dan tubuh dalam kehidupan uamat manusia yang membanting tulang selalu diabaikan.

Korupsi, suap, kejahatan dan perang mengancam justru kehidupan manusia di bumi. Mengapa sampai manusia membunuh diri? Bagaimana bisa umat manusia sampai membinasakan diri dan membuang hak-hak kelahirannya? Karena kepicikan yang sama yang berpengaruh dalam kehidupan anda dan kehidupan saya sewaktu kita bertindak dalam batas waktu satu hari, setahun, atau dalam masa berlangsungnya suatu pengalaman yang terbatas. Sekali lagi ukuran baik dan buruk memerlukan pengujian berpuluh-puluh tahun. Kita mencapai tujuan kecil dengan berlaku tamak, lalu kehilangan kasih dan kepercayaan dari orang-orang yang mestinya bisa memberi kekayaan dan kebahagiaan bagi kita. Kita memang dalam peperangan kecil dan kalah dalam seluruh kampanye. Bahkan para jutawan kalah, karena lumpuhnya kehidupan dalam jiwa mereka.

Andaikata anda tinggal di suatu pulau di laut selatan yang tak dihuni manusia, kebanyakan persoalan akan sederhana saja, langsung berhubungan dengan makanan, pakaian dan tempat berteduh. Dalam peradaban semu, anda masih berhubungan dengan urusan makan, pakaian dan tempat berteduh, tapi hubungan itu tidak langsung.

Sekelompok pendukung militerisme, demi tujuan-tujuan komersil, menimbulkan peperangan di Eropa. Kehidupan dikacaubalaukan. Pajak dinaikkan, harga makanan membubung, seribu satu macam urusan dipersulit. Di lingkungan anda sekelompok polisi memasang saluran selokan yang mahal, atau pohon-pohon ditebangi di dekat rumah anda. Manusia, manusia, manusia di mana-mana menimbulkan gangguan. Tidak sampai sepersepuluh dari kegelisahan anda diciptakan oleh alam atau “perbuatan Allah”.

Untuk sementara mungkin anda cukup kuat untuk “bersabar” terhadap mereka yang menciptakan perang dan merampas hak orang lain. Mungkin anda cukup “licin” dengan cara bermain anda. Tapi akhirnya kehidupan, manusia dan ganjaran akan menyingkapkan diri anda. Bila anda tersingkap sebagai orang tamak, maka keinginan-keinginan anda akan dirintangi.

Demikian pula dengan setiap bentuk keangkuhan. Anda mengalah kepada kemarahan, bertengkar dengan galaknya, maka cinta kasih hilang. Perjanjian yang berharga jadi rusak. Dalam lingkungan lain, perasaan anda terganggu. Anda mendongkol, diliputi oleh pikiran yang tidak sehat. Saraf anda jadi tegang, kecerdasan anda jadi tumpul. Dengan satu cara atau lain cara, kekuatan akan makin berkurang bila keangkuhan bertambah.

Memang fakta yang aneh bahwa ketamakan merupakan akibat kebangggaan-diri yang berlebihan. Atau dengan kata lain, kegagalan akibat keangkuhan , itulah yang menyebabkan kita jadi tamak, bukan usaha mencintai-diri yang tidak begitu biadab.

Ringkasnya, ketamakan itu melanggar hukum keutuhan-diri. Ia yang percaya akan prinsip yang tidak memperbolehkan dikompromikannya kepribadian tidak akan memeras orang lain. Ia mengakui KESUCIAN HIDUP sebagai hak setiap orang termasuk dirinya. Juga ia tak akan mengabaikan rumus ajaib dengan memaksakan kepada orang lain tujuan pribadinya. Pemuasan kebanggaaan dirilah yang menjadi tujuan ketamakan yang tidak memperdulikan apapun dan siapapun.

Memang aneh bahwa walaupun dorongan ketamakan ini bodoh, toh ia telah menguasai dunia begitu lama. Lebih aneh lagi keutuhan diri yang begitu penting kurang diperhatikan, ketamakan sering merajalela. Jika anda berbicara memuji sikap mencintai-diri yang mengembalikan kepada manusia, sedikit hak kelahiran mereka, anda akan mengundang kutukan dari banyak orang baik. Tetai seranglah ketamakan yang telah beruarat dan berakar maka anda akan disebut orang radikal yang berbahaya. Tampakanya kebanyakan orang percaya bahwa ketamakan harus dibiarkan bertahan. Kekuasaan yang selalu merampas orang lain kelihatnnya terlalu kuat dilindungi sehingga sulit diserang. Tetapi itu tidak akan lama.

18. KENDALIKAN MUSUH-MUSUH ANDA

Manusia dilahirkan untuk bertahan sebaik mungkin. Walaupun akhir hidupnya tak dapat dihindari, tak ada alaasan mengapa kehidupan tak dapat menyenangkan dan lama. Hanya satu hal yang merintangi dia; secara bertahap ia telah menang atas penyakit dan waktu; tapi ia belum mempelajari cara mempertahankan diri melawan kedengkian, ketamakan, kebencian dan pementingan diri di pihak orang lain.
Dosakah jika anda melindungi diri terhadap serangan?

Bagi kaum sentimentalis yang masih dibasahi cita-cita kekanak-kanakan, membela diri seolah-olah tamak. Mereka akan meyakinkan anda bahwa “melawan kembali” merupakan pelanggaran atas aturan tingkah laku yang kita warisi (yang diucapkan oleh banyak orang, tapi dipraktekkan oleh sedikit orang saja.)

Mereka yang tidak setuju dengan semangat yang pasif ini percaya bahwa salah satu kewajiban terbesar tiap mahluk hidup adalah bertindak begitu rupa sehingga kekuatan yang jahat makin kehilangan kesempatan untuk menghancurkan kekuatan yang baik dari kehidupan. Kalau kita membiarkannya merajalela, tak ada harapan.

Masalah permusuhan ini mencapai inti etika baru. Dua prinsip yang telah menguasai filsafat-filsafat lama. Di dalam prinsip yang satu, anda menggunakan cara kekerasan, melampiaskan amarah, memuaskan dendam anda, menaklukan dengan menggunakan kemarahan. Dalam prinsip yang lain, anda membiarkan kejahatan mengalahkan anda.

Gandhi pernah mempraktekkan cara yang pasif ini. Saya meragukan nilainya. Akan tetapi sikap tidak melawan yang bersifat membangun, kampanye yang aktif untuk mengatasi musuh dengn cara-cara positif, merupakan jalan ketiga dan jalan tengah untuk mengatasi kejahatan. Itu akan menghancurkan diri musuh. Temukanlah cara-cara mengalahkan dia tanpa menggunakan kekerasan. Semacam Judo dan Karate mental.

Jangan bertarung hanya demi pertarungan. Jangan bertarung untuk membesarkan kebangggaan diri. Jangan bertarung dan mengalahkan musuh anda dengan measud menghukum dia. Bertarunglah hanya untuk memenangkan tujuan yang lebih besar dan bertarunglah tanpa bertarung. - kedengarannya memang bertentangan. Berjuanglah untuk memenangkan kekuatan yang positif, kekuatan pendorong yang tak terkalahkan dalam mengatasi kesulitan anda. Sebagai contoh, pernah seorang lelaki mengancam akan memukul saya untuk merubah pikiran saya, ia sungguh-sungguh, tapi sebelum ia mulai saya berkata pelan:” Setelah kita selesai bertarung toh saya tidak akan merubah pikiran. Anda bisa membunuh saya, toh tidak meyakinkan diri saya. Anda akan mengingat ini kembali bila anda berada dalam penjara.” Sikap saya yang teguh mengalahkan kemarahannya. Kami tidak jadi bertarung.

Saya tidak bermaksud bahwa setiap orang dapat melenyapkan kesulitan dengan sikap tidak melawan secara membangun, bila pertama kali cara itu diterapkan. Kalau dilatih sampai mahir, memang akan dihasilkan hal-hal yang luar biasa. Jarang anda perlu menggunakan serangan kalau anda memakai akal.

Telah lama dikatakan bahwa jika anda memberi pada seseorang cukup panjang tali ia akan menggantung diri. Berikan ruang gerak yang luas kepada musuh maka ia akan menyebabkan diri sendiri gagal. Ia akan menyingkapkan suatu titik kelemahan yang akan anda gunakan sebagai faktor yang menentukan kemenangan.

Pernah seorang ibu rumah tangga punya tetangga yang disenangi suaminya, dan suaminya senang bergaul dengan mereka. Suaminya tidak mau kalau ada pembantu rumah, walaupun sanggup untuk menggajinya. Sang istri merasa pekerjaan terlalu berat. Keadaan itu begitu menekan sampai suatu waktu terpikir olehnya bahwa suatu penyakit bisa menyembuhkan penyakit lain.

“Senang sekali bukan,” ia mulai mengatakan secara teratur dan berulangkali, “Saya tidak perlu mengurus rumah seperti wanita lain, soalnya tak ada orang yang datang bertamu.” Kaget karena keadaan rumah tak terurus, suaminya menggaji pembantu dan para tetangga mulai pada datang bertamu, sampai begitu kuat tekadnya untuk tidak mau tinggal di dalam tempat yang tidak karuan.

Perhatikan bahwa dengan cara ini anda menang dengan cara mengalah. Mengalahlah dalam hal-hal sepele, sambil mencapai tujuan anda. Pertahankan nilai-nilai anda, tapi bukan nilai-nilai remeh yang menghalangi nilai-nilai penting. Hanya orang yang angkuh meminta cara-cara yang serba licin.

Franklin Delano Roosevelt tahu rahasianya mengendalikan musuh. Ketika seorang senator yang tangguh menghalangi beberapa pengesahan undang-undang yang sangat penting, ia mencari tahu bahwa rupanya sang senator ini seorang pengumpul perangko yang gila-gilaan, maka Roosevelt memanfaatkan hal itu. Suatu malam, ketika senator itu mengerjakan koleksi perangkonya sendiri, FDR menelepon sang senator dan meminta pertolongannya. Karena merasa dikagumi, senator itu datang pada malam itu juga; mereka bekerja bersama beberapa lama – dan besoknya, ketika pemungutan suara diambil untuk undang-undang tersebut, sang senator memberi suara. Disini terdapat pelajaran yang penting. Selama acara kumpul perangko itu tak pernah salah seorangpun dari keduanya menyebut perbedaan pendapat mereka mengenai soal undang-undang itu. Mereka cuma jadi saling kenal lebih baik, dan “musuh” itu telah menjadi “kawan”.

Kadang-kadang seorang musuh benar-benar bersifat ganas – dan ia hanya menghentikan gangguan kalau diperlihatkan kekuatan. Ada orang-perseorangan maupun bangsa-bangsa seperti itu. Keberanian dan keyakinan merupakan senjata-senjata ampuh menghadapi musuh yang semata-mata bersandar pada kepalan tinju atau senjata. Binatang tahu kalau anda ketakutan;seorang pengecut tahu kalau anda tidak takut.

19. OBAT BAGI YANG KERAS ADATNYA.

Inti sepucuk surat: “ Apa yang harus dilakukan,” seorang wanita bertanya,” kalau suami menolak setiap pikiran yang maju, tapi di dalam pabriknya ia memasang mesin yang paling mutakhir? Tn. Krew membuat kehidupan di rumah kami seperti siksaan. Ia memperlaukan saya dengan pembatasan yang keras seperti dilakukan oleh orang-orang zaman dulu atas kaum wanita. Ia tidak memberi kebebasan sama sekali kepada kedua putri kami. Ia ancam untuk mengusir putra kami kalau ia menentang pendapat apapun dari ayahnya, dan semua pendapatnya memang memang hanya cocok untuk zaman perbudakan.”

“Jarang ada pembantu rumah yang bisa tinggal lama, sebab Jonas memperlakukan mereka seperti mesin dan mengamuk bila mereka meminta bayaran yang baik dan jam kerja yang pantas. Sama juga di dalam pabriknya. Ia bilang itu miliknya dan ia bisa bertindak semaunya.”

“Yang terutama saya kuatirkan, memang tingkah lakunya di rumah. Sekarang ini kami harus menyetujui perkataannya segera dan selamanya. Tapi rasanya sudah begitu rupa sehingga sesuatu harus dilakukan supaya kehidupan anak-anak saya tidak rusak. Ia selalu mengusir pemuda yang di bawa ke rumah oleh putri-putri kami, sebab ia tidak menerima pikiran-pikiran mereka yang modern. Kasihan sekali. Adakah sesuatu yang dapat anda anjurkan untuk dilakukan.”

“Ya, ada,”jawab saya suratnya,” kalau anda berani menghadapinya sampai selesai dan bisa bekerja sama dengan ketiga anak anda, seperti saya baca dalam surat anda. Kekuatan yang terdapat dalam contoh mengandung nilai pendidikan yang terbesar, dan yang mengejutkan, dramatis dan cukup gawat perlu bagi dia. Perkataan tak berguna bagi orang seperti itu. Maka yang perlu, berikan dia kejutan begitu rupa sehingga ia harus merubah cara-caranya. Maka saya punya rencana yang membutuhkan lima langkah:

  1. Miliki kerjasama penuh dari anak-anak anda dan bertindak sebagai keluarga.
  2. Sama sekali jangan beritahu apa yang hendak anda lakukan
  3. Lakukan rencana itu habis-habisan dan tegas
  4. Buat begitu mengesankan sehingga Tn.Krew tidak akan berani menceritakan hal itu atau mengusir putra anda.
  5. Pada saat krisis itu tiba, beri dia ultimatum – dan jangan mundur setapakpun. Kalau anda mengikuti langkah-langkah ini, anda aka menang.

“Sekarang rencananya begini. Karena suami anda keras adatnya mempertahankan nilai-nilai manusia yang kuno, singkirkan semua kenikmatan materil yang muncul dalam abad-abad terakhir. Suatu hari sewaktu ia ada di tempat kerja, putuskan arus listrik dan hubungan telpon. Cabut semua saluran gas dan matikan tungku perapian. Kirim semua perkakas modern ke gudang penyimpanan, dan buat keadaan dalam kamar mandi anda kacau balau. Hidangkan makan malam seolah-olah telah lama sekali disiapkan, dan rumah hanya diterangi dengan lilin, dan nyalakan api perdiangan yang tidak begitu baik. Dengan kata lain, ciptakan suatu krisis yang mengejutkan, atas dasar keterangan anda bahwa suami anda bahwa suami anda tidak konsekwen. Maka anda perlu menyingkirkan cara-cara modern yang tidak sesuai dengan cara-cara kuno.”

“ Kedengarannya sangat radikal,” kata sepucuk surat, kira-kira seminggu kemudian,” tapi putri-putri saya sangat setuju. Demikian juga putra saya. Dan kami mengerti maksud anda untuk melakukannya habis-habisan dan tegas. Kami memasak sendiri makan malam. Pelayan kami suruh cuti satu minggu, supaya ia tidak mengganggu. Lalu kami singkirkan semua perkakas modern seperti yang anda sarankan.”

“Dapatkah anda bayangkan bagaimana akaibat rencana anda itu? Tn.Krew pulang ke rumah dengan perasaan yang memang sudah jengkel, sudah siap menyeret kami semua ke atas bara api. Rumah gelap dan dingin. Ia putar saklar. Tak ada apa-apa – tetap gelap. Ia berjalan sekeliling rumah dan mengerti apa yang telah kami lakukan. Ia mulai panik, dan kami jadi terkejut. Kami harapkan ia akan mengamuk, ternyata tidak. Tn. Krew terlalu kaget. Ia tak bisa bicara. Dan, anda tahu, walaupun kami tidak sengaja, kami berempat serentak mendekatinya. Kami katakan kepadanya bahwa kami sudah bosan. Kami ancam bahwa kami akan menceritakan kepada semua orang bagaimana tingkahlakunya selama ini. Saya katakan, saya akan pergi meninggalkan dia kalau ia tidak berubah mulai malam itu.”

“Putri-putri saya menjelaskan bagaimana mereka akan memberi kesaksian di pengaddilan, dan Tom – putra saya – menambahkan dengan baik, apa yang bisa timbul sebagai akibatnya dalam perusahaan ayah. Ternyata berhasil. Tak ada lagi perlawanan dalam dirinya. Saya pikir ia hanya berlagak selama ini. Akhirnya, kami minta dia menandatangani empat pernyataan. Masing-masing kami menyimpan satu. Ia menandatanganinya dan berjanji akan memberikan kebebasan seperti yang dapat diharapkan oleh umumnya kelauarga modern. Saya tak dapat menceritakan betapa tenang dan lembut dia sejak malam itu – agak bingung, tapi juga menerima kenyataan.”

Ada banyak Tn. Krew di Amerika, bahkan di dunia ; Gesit secara mekanis, dungu secara moral. Mereka tidak mau merubah pikiran walaupun mengetahui bahwa nilai-nilai yang mereka anut tak dapat dipertahankan. Memang mereka sangat menganjurkan pengorbanan-diri sebagai kebajikan, tapi mereka tak pernah mempraktekkannya, melainkan menjadikannya sebagai kedok menutupi kekejaman mereka. Mereka tidak lagi memandang kehidupan apa adanya, tetapi membengkokan fakta mengikuti cara yang membenarkan diri. Memang bukan sengaja menipu orang lain, melainkan kesadaran sendiri yang makin berkurang. Mereka bahkan menderita kalau bertindak berlawanan dengan kedok ini, marah pada diri sendiri bila mereka melanggar sedikit pola yang picik dari penyangkalan-diri. Tetapi perhatikan bahwa mereka tidak berbuat apa-apa untuk mengoreksi keadaan yang mereka ciptakan itu.

Kalau anda menolak kecerdasan anda, pertimbangan anda pun lenyap. Cepat atau lambat, orang yang tak mau menggunakan otak akan berusaha mati-matian mengatasi bagian-bagian kecil dari kesulitan yang dihadapi, tapi tak pernah membereskan segenap kesulitan. Ia melakukan kewajibannya, seperti Tn. Krew, memaksa orang lain berbuat menurut pola penyangkalan diri yang ia anggap sendiri sebagai kebajikan. Akibatnya penyangkalan-diri menjadi jiwa kelaliman.

Sepatutnyakah Ny.Krew terus bertahan menghadapi keangkuhan suaminya? Jawaban anda tergantung pada aliran etika yang anda anut.

Bagi siapa saja yang percaya doktrin jangan kompromikan dirimu, tak ada pilihan lain kecuali berbuat sesuatu untuk mengatasi krisis sedemikian. Masalahnya adalah menemukan cara yang akan mengajar Tn. Krew untuk merubah cara-caranya, akan tetapi tidak menyebabkan pemuasan kebanggaan-diri semata di pihak keluarganya. Mereka semuanya selama bertahun-tahun telah hidup setengah-setengah. Mereka menghadapi kehancuran hidup mereka. Mogok demi kebebasan tak lebih dari satu lagi Boston Tea Party.

Pada hemat saya, cuma dua cara mengatasi rekan intim yang lalim seperti itu, yang tidak mau menghadapi kekakuan pikirannya sendiri dan memaksakannya atas keluarganya. Mengalahlah sepenuhnya dan memperbudak diri sampai anda mati segera atau kalau tidak, ciptakan pemandangan yang begitu mengejutkan sehingga sesuatu harus terjadi. Itulah obat yang terbaik dan terpahit bagi seorang lalim.

Juga saya ingin tambahkan: jangan bicara, jangan memohon, jangan bertengkar, jangan coba meyakinkan. Itu hanya akan membuat semua jadi capek. Beranilah mempercepat krisis dan percayalah bahwa rasa sakitnya kurang daripada kalau anda membiarkan siksaan berlarut-larut selama bertahun-tahun.

Prinsip diam-tapi-tegas juga berlaku bila menghadapi KETAMAKAN NEUROTIK : penyakit mental yang membuat orang mengnggap diri sebagai pusat segala-galanya. Keangkuhan mereka yang kekanak-kanakan dan sikap emosional yang tidak matang tak mungkin di atasi dengan perkataan. Demikian juga penyakit mengasihani-diri atau pelampiasan kekejaman secara diam-diam yang begitu umum kita kita temukan dalam keadaan mental yang terlalu peka, murung dan ketamakan tidak mungkin di atasi dengan membantahnya. Ketamakan neurotik mencoba meliputi diri anda dengan caranya memutar-balikkan apa saja yang anda ucapkan yang dianggap sebagai sikap tidak ramah dan menuduh anda orang yang sangat sadis. Perkataan anda ditafsirkan berlebih-lebihan, disalahartikan, anda dianggap berniat jahat sampai hubungan anda dengan orang yang egosentrik itu menjadi siksaan yang rumit.

Hindari diskusi. Igauan karena demam tak dapat disembuhkan dengan kata-kata. Juga pikiran yang sakit karena keadaan neurotik tak dapat dibantu dengan tekanan kata-kata. Juga tak ada hasilnya kalau anda memepersalahkan orang malang itu atas keadaannya yang tidak normal itu, yang diciptakan oleh suasana masa kecilnya. Ia tidaklah bertanggungjawab atas sikap yang ditanamkan pada dirinya. Maka janganlah perlakukan dia dengan kasar.

Juga keliru menganggap diri seseorang sama dengan penyakitnya. Neurosis yang ia miliki tidak banyak beda dengan kebiasaan buruk yang mungkin ada pada diri anda yang menyalahgunakan niat anda yang sebenarnya. Juga keadaan tidak normal itu bukan pilihan yang lebih ia sukai, tak lebih daripada alergi aneh yang menghinggapi diri anda.

Pikirkanlah dengan pasti bagaimana anda hidup dan apa yang akan anda perbuat kalau anda tidak punya rekan yang neurotik. Jangan pusingkan kegaduhan yang ada. Itu akan berlalu. Jangan sekali-kali mengalah kepada neurosis dalam diri siapapun.


20. MENGATASI GANGGUAN

Orang yang bijaksana belajar mengatasi kesulitan dengan menggunakan kesulitan lain dan membiarkannya beradu. Anda tahu seorang suami yang mengundang semua sanak keluarga istrinya ke rumah supaya ibunya pergi?

Kesulitan-kesulitan yang saling berlawanan, sering saling mamatikan. Seorang usahawan punya rekan kerja yang rewel, yang selalu ingin mencampuri jalannya setiap bagian. Untuk menyingkirkan kebiasaan itu, ia membawa kepada orang itu kesulitan yang dihadapi selirih staf dalam ukuran yang begitu menumpuk sehingga rekan tadi tak tahan menghadapinya. Sejak itu, ia tidak mau lagi mencampuri bagian lain kecuali pekerjaan sendiri.

Singkatnya, tindakan untuk menang ; kontra-tindakan untuk melindungi. Kalau tak ada apa-apa yang merintangi usaha anda, cara langsung memang cukup. Hasil yang dicapai dengan cara yang tenang hanya sedikit. Tekanan dan ketegangan hidup timbul dari sikap keras tengkuk dan kebodohan orang-orang angkuh. Hanya dengan menyadari tindakan mereka sendiri bodoh, hanya dengan mencegahnya dengan kontra tindakan, maka himpitan dunia yang sia-sia dapat di singkirkan.

Seorang polisi yang terlalu rajin menggunakan wewenang pernah memasang karcis denda di mobil saya karena parkir lebih dari satu jam. Memang tak ada tanda larangan disekitar situ. Saya berjalan menemui dia, yang berdiri di dekat penyeberangan.

“Pak Polisi,” saya bilang,” saya bermaksud mengadakan penelitian mengenai masalah parkir di kota ini. Tahukah anda berapa meter jauhnya dari sini ke tanda parkir-satu-jam yang di sana?”

“Saya kira cukup jauh,” jawabnya sambil mengambil karcis tadi.

Bagaimanapun, jangan mengancam seorang yang angkuh kalau anda ingin menang. Itu hanya membuang tanaga. Pendekatan dengan berpura-pura bodoh merupakan cara yang tepat mengatasi keadaan sedemikian. Kalau ada orang yang menghina anda, jangan langsung membusungkan dada seperti seorang raksasa. Kalau anda perhatikan ia mencoba memperdayakan anda, sembunyikan kekuatan anda. Orang lain akan segera berhati-hati kalau kita membusungkan dada tanpa perhitungan, tetapi mereka akan menampakkan belangnya kalau kita pura-pura seperti sasaran lemah, makin besar kesulitan yang anda hadapi, makin sedikit kekuatan yang anda perlihatkan. Hanya pengecut yang berteriak dan mengancam.

Anda tak mungkin mengetahui seberapa besar kekuatan oranglain kalau anda tidak memberi kans bagi dia untuk memperlihatkannya. Kekuatan orang lain tak dapat diketahui kalau kekuatan anda merajalela. Tetapi kalau anda menyingkapkan kekurangan dan kelemahan anda, keangkuhannya akan muncul. Dengan cara ini, dan hanya dengan cara ini anda dapat belajar menemukan kecenderungannya yang merusak.

Dengan kata lain, tak ada yang lebih berkuasa daripada kejujuran yang polos. Anda tak mungkin mengukur musuh anda kalau mereka takut kepada anda. Dan paling aneh tapi memang paling benar, bahwa perlindungan terkokoh terhadap penipuan adalah kesederhanaan yang murni. Bila tipu daya mempengaruhi kejujuran seseorang, ia menjadi begitu bingung dalam perhitungannya sehingga tak tak dapat memahami kekuatan anda. Kalau anda wajar dan lugu seperti anak-anak, ia akan jadi kacau. Karena berwajah dua, ia tak dapat memandang ke satu jurusan. Tipu daya pada akhirnya akan membinasakan akal dari siapa saja yang menggunakannya, dan itu sebabnya kenapa pikiran yang baik tak pernah mengetahui siasat yang baik. Ia tak mampu melihat diseberang kelicikannya. Karena ia tak memiliki perasaan hati, ia tak dapat mengerti keteguhan anda.
Perhatikanlah seekor kucing. Ia berjongkok. Hanya ujung ekornya yang memperlihatkan niatnya. Berdiam diri dan kadang-kadang tak bergerak sambil menunggu menghasilkan mujizat. Hampa udara lebih kuat daripada angin. Pakailah cara ini untuk menyingkirkan gangguan.

Saya pernah kenal seorang ibu yang punya anak. Anak ini baunya bukan main. Kunjungan mereka selalu menjengkelkan saya. Saya punya anjing yang baunya bisa mengimbangi bau anak tadi. Cukup mengganggu juga. Saya mulai membalas kunjungan-kunjungan nyonya bersama anaknya itu. Saya membawa anjing saya. Kunjungan merekapun berhenti.

Akan tetapi anda tidak dapat menggunakan cara ini untuk mengatasi gangguan kalau cara itu mengganggu anda. Anda harus mulai dari dalam diri anda. Luruskan keadaan pikiran. Singkirkan perasaan jengkel. Kutu, Nyamuk dan penagih rekening tak terpisahkan dari hidup ini. Tetangga yang keras kepada dan sanak saudara yang bodoh bukan hal yang luar biasa. Terimalah mereka sama seperti kotoran yang sering menempel ditangan anda. Hampir setiap situasi dapat dicuci bersih, kalau anda sudah merasa tenang.

Buatlah ini suatu aturan: jangan coba menjernihkan situasi yang menggangu selagi anda masih panik. Biarkan dulu sampai segi yang lucu dari semuanya itu mulai muncul.

Memang banyak juga kemungkinan teknik bersifat membangun tanpa perlawanan merupakan cara “bara api”. Selalu demikian halnya dalam permusuhan sementara antara orang-orang yang hubungannya intim, yang hubungannya secara umum diatur oleh cinta kasih. Teman anda telah menjadi dingin dan menjauh. Kalau anda menjauh dalam keangkuhan yang bodoh, akibatnya akan menjadi musim dingin yang panjang. Gunakanlah cara untuk mencairkan. Artinya, kalau anda tak dapat mengungkit gumpalan es, cairkanlah dengan menggunakan panas. Anda akan menikmati cara itu, kalau anda menerimanya sebagai tugas yang menyenangkan. Ambilah contohnya seorang rekan lama yang sedang mengeluh – suami anda barangkali, dan mulailah menyinari dia dengan kehangatan yang makin bertambah. Ia tidak akan sempat melawan kasih sayang yang berseri.

Tetapi tak ada gunanya mencoba “cara yang baik” kalau hati anda tidak mencintai. Senyuman pada saat yang tepat menggerakkan orang banyak. Tapi tak mungkin anda mempelajarinya kalau anda harus menunggu kapan berhadapan dengan orang banyak. Latihlah seni kebaikan hati untuk menemukan makna yang sebenarnya, kapan , mengapa dan bagaimana rasanya secara jujur. Keramahan tidak akan berhasil kalau anda tidak merasa ikhlas melakukannya.

Orang yang paling bodoh punya sesuatu yang baik dalam dirinya, dan anda, tak soal betapa baiknya anda, bukanlah sepenuhnya orang yang suci. Seni merubah seorang musuh menjadi teman justru terletak dalam fakta adanya yang baik dan baik dalam diri kita semua. Akuilah kepada musuh anda kekurangan yang begitu jelas ia lihat dalam diri anda. Temukan sesuatu yang berharga dalam dirinya yang tadinya anda abaikan, maka sikap permusuhanya akan lenyap. Kita menyebut hal ini filsafat cinta-kasih yang memerintah. Jika pusat-pusat yang baik dihubungkan dengan beberapa pusat yang buruk, tenaga yang positif mengalahkan dorongan yang jahat. Dengan kata lain, ia tak dapat berbuat hal yang buruk kalau hubungan itu mengingatkan dia bahwa apa yang ia cintai bisa rusak.

Saya kenal seorang pemuda yang melarikan diri bersama teman-teman yang liar sampai ia menyadari bahwa penyakit-penyakit yang mungkin ia dapatkan bisa menular di dalam rumahnya, dan mungkin bisa merugikan atas ibu dan saudara-saudarnya perempuan. Dengan memikirkan hal itu ia merubah jalannya.

Tiap situasi memiliki segi yang paling mudah menyingkapkan seginya yang lain. Apakah musuh anda sombong? Berarti ia mengabaikan hal-hal kecil. Apakah ia segan dan rendah diri ? Berarti ia lupa sesuatu kenyataan yang penting. Apakah ia gugupan dan tegang? Berarti ia berbuat sesuatu terlalu cepat. Apakah ia kurang serius dan yakin-pada-diri? Berarti ia terlalu lambat berbuat sesuatu. Yakin adanya titik kelemahan adalah setengah alasan mengapa anda mencarinya, dan merupakan faktor yang terbesar untuk menemukannya. Buatlah pencarian titik-kelemahan itu sebagai kebiasaan.

Agen-agen dinas rahasia dari negara-negara besar diajar mengamati tiap cara penyimpangan dari keadaan atau seseorang dibandingkan dengan yang biasanya, untuk menemukan hal yang aneh dan tidak terduga, sehingga menyingkapkan petunjuk yang membawa kepada kunci yng lebih penting. Mereka mendengarkan komentar yang aneh, mencari tindakan yang tidak dijelaskan, memperhatikan ekspresi yng gugup. Mereka cepat mengenal nada suara yang tidak senang atau keras kepala, perubahan tingkah laku yang tiba-tiba dan bukti-bukti sikap yang menyembunyikan sesuatu. Mereka ikuti pernyataan yang berlebih-lebihan dan mengamati kecenderungan hal-hal lain yang ditutupi. Begitulah caranya untuk waspada dan menang.

Akan tetapi, jangan perlakukan dunia dengan sikap curiga sperti yang anda harus gunakan terhadap seseorang yang angkuh. Hendaknya anda cerdik :
Hanya kalau anda yakin pihak lain itu tidak jujur.
Hanya kalau anda benar-benar bisa tetap bebas dari emosi.
Hanya kalau langkah yang cerdik itu juga adil.
Hanya kalau anda bebas dari sikap angkuh dalam kemahiran anda.
Hanya kalau memang anda harus tetap berdiam diri mengenai tindakan anda setelahnya.
Hanya kalau alam menunjukkan jalan, sebab alam yang paling cerdik dari semuanya. Seekor kutu dilengkapi dengan loncatan yang bukan main. Dan sambil lalu apakah warna burung yang melindungi tubuhnya tidak jujur? Maka kecerdikan pun bukan tidak jujur, pada kesempatan yang tepat.

Kalau anda harus menjadi pengatur siasat, buatlah rencana yang baik, bukan yang keliru, ragu-ragu dan setengah cerdik. Lakukanlah atau jangan sama sekali. Memang hak anda untuk bertindak bila dihadapkan dengan permusuhan dan gangguan, dibatasi oleh hukum kerjasama dan saling menolong. Kalau anda percaya perintah “jangan kompromikan dirimu,” anda tak akan menggunakan teknik yang tidak membangun atas diri orang lain. Juga anda mengalahkan kejahatan mereka bukan dengan tujuan memuaskan rasa kebanggaaan diri anda.

Berikut ini beberapa aturan dari orang-orang yang lama memahirkan diri dalam siasat mental :

Janganlah biarkan airmuka anda dingin. Kembangkan ekspresi yang jujur, terbuka, baik hati dan pertahankan terus.

Semangat merupakan perlindungan terbaik dalam keadaan apapun.

Kehangatan hati itu menular. Berikan diri anda, kalau anda ingin mendapatkan orang lain.

Jika seekor macan terkurng, iamenguap dan menggeliat. Tak ada yang lebih berkuasa daripada tingkah laku yang santai dalam situasi tegang.

Dalam keadaan sulit, tertawakanlah diri anda. Tertawa merupakan senjata paling ampuh di dunia. Tertawalah sampai orang-orang lain tertawa, tapi selalu diri anda yang anda tertawakan.

Kalau anda harus mengatakan sesuatu yang tidak menyenangkan, bicaralah dengan suara pelan dan lembut.

Tak ada yang yang lebih mengejutkan daripada nada suara yang merendah. Nada merendah lebih baik daripada kepalan tinju.

Jangan perlihatkan diri pintar dihadapan musuh anda. Makin bodoh anda kelihatan, makin kurang berbahaya serangannya.

Orang angkuh patut diharapkan untuk bersikap keras kepala. Jangan anjurkan apa yang anda ingin mereka lakukan. Bicarakanlah rencana yang sebaliknya dan biar mereka yang mewujudkan maksud anda.

Ingat bahwa rasa takut lebih melawan daripada kemauan sendiri. Untuk menggerakkan seorang pemalu, temukan sesuatu dipihak lain dari perbincangan itu yang membuat dia lebih takut, dan bicarakanlah itu. Cerita hantu menggerakkan seorang pengecut untuk lari melewati hutan penuh serigala.

Jangan coba-coba mengendalikan siapapun kecuali diri anda, serta apa yang anda katakan dan lakukan. Mengatur orang lain selalu gagal. Jadikanlah pikiran anda sebagai pangkalan kampanye dari usaha anda.

Dekatilah kesulitan dan kesulitan itu akan mulai lenyap. Sembilan persepuluh dari kesulitan anda diciptakan oleh orang-lain. Itu sebabnya cara pendekatan anda menentukan apa yang akan terjadi. Jangan mundur sesering mungkin. Hadapi kesulitan dan orang yang menyebabkannya akan menyisih.

Bila orang lain tidak memperdulikan anda, tahulah anda bagaimana memperlakukan mereka. Tiap sitiasi penuh dengan petunjuk yang baik. Ambilah petunjuk itu maka anda akan tahu, apa yang harus dilakukan.

Jangan sekali-kali percayai seseorang yang menyembunyikan kebodohannya. Tak seorangpun yang cerah dari pagi sampai malam. Makin besar hikmat seseorang, makin rela ia mengakui kelemahannya. Rekan yang paling aman dalam kelompok adalah yang tahu setiap ia gagal.

Tipu muslihat mendatangkan kelemahan. Orang yang kuat menggnakan sedikir saja siasat. Kalau anda tidak takut terhadap seorang penipu, ia akan lari ketakutan. Kelicikkan menyebabkan hilangnya kecerdikan. Kalau seorang bajingan mulai berlagak pintar, akhirnya ia akan bodoh.