Jilid
39
“ Semakin
mereka mengenali diriku, semakin takut pula mereka mendekatiku. Kalau
tidak, kenapa mereka anggap diriku sebagai Siluman Perempuan Berhati
Racun ? “.
Melihat
nona itu masih tetap bangga dengan julukannya sebagai Siluman
Perempuan Berhati Racun, Giam In Kok menjadi tertawa geli, segera
katanya :“ Dalam soal racun melawan racun, rasanya enci memang
lebih unggul ketimbang kami ! “.
“ Dalam
hal ini bukan masalah lebih unggul atau tidak “ sela Siluman
Perempuan Berhati Racun cepat. “ Sesungguhanya aku mempunyai
sedikit keinginan peribadi. Demi menemukan kembali jejak Engkoh In,
lagipula kuketahui bahwa kau suka merubah muka, maka seandainya
akupun turut menyamar, bukankah pertemuan tak
mungkin
akan terjadi ? “.
Kemudian
sambil menatap wajah Ho Koan Kim sekejab, kembali katanya lagi sambil
tertawa : “ Aku belum pernah bersua dengan wajah asli adik Koan.
Oya… mumpung didalam kamar masih ada air untuk mencuci muka,
mengapa
kau tidak perlihatkan wajah aslimu kepadaku ? “.
Menggunakan
kesempatan inilah Giam In Kok segera bertanya :“ Pagi itu, aku dan
adik Koan juga telah balik ke Istana Koan Wan Kiong, namun tempat
tersebut hanya tinggal seonggok puing yang berserakan. Sebetulnya kau
bersama enci Tiangsun pergi kemana ?“.
“ Setelah
menolong nenek serta Ik Po kami turut menyingkir, sebab mereka malu
untuk berjumpa lagi denganmu !? “.
Sejak
Suto Hong kakak beradik berhasil diselamatkan dalam keadaan bugil,
Giam In Kok memang sudah menduga kalau mereka tak akan bersua lagi
dengannya. Membayangkan kembali kesulitan ditahun tahun berselang,
tanpa terasa ia mengucurkan air mata sedih.
Siluman
Perempuan Berhati Racun ikut menghela nafas panjang. Tapi dia segera
mengalihkan pembicaraan kesoal lain dan mendesak Giam In Kok untuk
memulihkan kembali kewajah aslinya.
Didalam
kamar tidar yang amat besar ini, selain terdapat sebuah pembaringan,
sebuah meja, dua buah bangku dan sebuah rak untuk cuci muka, hampir
dibilang sudah tiada lagi ruangan lain untuk menggerakkan badan.
Namun
dua perempuan dan seorang pria yang baru bersua kembali setelah
berpisah cukup lama ini tidak merasakan sempitnya ruang tersebut.
Apalagi setelah pelayan datang menghidangkan sayur dan arak.
Merekapun segera mengelilingi meja dan bersantap dengan penuh riang
gembira.
Ho
Koan Kim berusia paling muda. Ia tak kuat minum arak terlalu banyak,
baru setengah poci mukanya sudah merah padam dan roboh tidur diatas
pembaringan tuan rumah.
Melihat
hal ini Siluman Perempuan Berhati Racun segera berseru sambil tertawa
geli :“ Dasar masih muda dan berpikiran jahat. Coba lihat keadaan
adik yang mabuk hebat, apa jadinya bila musuh muncul pada saat
seperti ini ? “.
Giam
In Kok segera tertawa, selanya :“ Disini kan terdapat cici yang
pandai merawat, sekalipun ia tak memikirkan yang bukan bukan.
Rasanyapun bukan masalah yang serius “.
“ Bagus.
Rupanya setelah mempunyai adik, kau jadi lupa dengan enci. Hari ini
bagaimanapun juga kita mesti minum sampai puas, kau…. “.
“ Cici,
andaikata kita bertiga mabuk semua, apa jadinya ? “.
“ Kalau
mau mabuk biarkan mabuk, apalagi yang mesti dirisaukan….. “.
“ Sayang
disini hanya terdapat sebuah pembaringan “.
“ Apa
gunanya pembaringan lebih dari sebuah ?. Biar aku yang menjaga
keselamatan kalian berdua “.
“ Tapi
kita mulai minum, belum tentu cici bisa bertahan terus tanpa mabuk “.
“ Mengapa
kita tidak mencobanya ? “.
Giam
In Kok segera berpaling sambil menatap wajah Ciu Li Ya, tampak
olehnya paras muka nona itu sudah berubah menjadi merah, persis
wajahnya kerika membawa kitab Tiong Giok Sam Keng malam itu. Tanpa
terasa nafsunya menjadi terangsang. Katanya kemudian sambil tertawa :
“ Kalau memang enci ingin minum, baiklah siaute akan melayani
kehendakmu itu “.
Dari
balik mata si Siluman Perempuan Berhati Racun segera memancar keluar
sinar aneh dan misterius. Namun cahaya aneh tadi segera lenyap
kembali dalam waktu singkat. Katanya kemudian seraya tertawa manis :“
Nah, begitu baru benar. Disaat kita sudah mabuk nanti, cici
ingin
memberitahukan suatu persoalan yang amat penting kepadamu ? “,
Tiba
tiba saja Giam In Kok merasa tingkah laku Siluman Perempuan Berhati
Racun aneh sekali dan sedikit kurang beres.
Namun
diapun mengira sinona memang sengaja berbuat demikian, karenanya ia
tidak memperhatikan lebih lanjut, tanyanya kemudian : “ Persoalan
penting apa sih ? “.
“ Nanti
saja setelah minum arak baru akan kuberitahukan kepadamu ?! “.
”Tidak,
aku ingin sekarang cici mengutarakannya keluar “.
“ Tidak,
aku baru akan memberitahukan kepadamu setelah minum arak nanti…..
“.
“ Baiklah
kalau begitu, aku akan menuruti saja semua permintaanmu…… “.
Karena
mengetahui bahwa hal ini tak bisa didesak terus, Giam In Kok menurut
saja keinginan perempuan tersebut. Dan lagi dia terlalu mengandalkan
takaran minum araknya. Dalam anggapannya Siluman Perempuan Berhati
Racun pasti akan kalah dan mabuk lebih dulu. Maka secawan demi
secawan arakpun mengalir kedalam perutnya. Secawan….
Dua
cawan……
Tiga
cawan…..
Pelan
pelan hawa panas pengaruh alkoholpun mulai tersebar keseluruh badan.
Wajah mereka berdua mulai berubah menjadi merah membara, matanya
memancarkan nafsu birahi. Sementara senjapun sudah menjelang tiba.
Giam
In Kok merasakan munculnya nafsu birahi yang amat berkobar kobar dari
bawah pusarnya, begitu terangsang, akhirnya sambil melototkan
sepasang matanya yang merah membawa, dia mengawasi wajak Siluman
Perempuan Berhati Racun tanpa
berkedip.
Akhirnya diapun berbisik dengan nafas tersengal sengal “
“ Cici……
“.
“ Hemmm…..ada
apa….. ?’.
“ Aku……..aku……..
“.
“ Ehmmmmmm………”.
Mimpipun
Giam In Kok tidak menyangka kalau didalam arak tersebut sesungguhnya
telah dicampur obat perangsang yang keras sekali. Andaikata ia belum
pernah menjumpai penemuan aneh, pernah makan cairan mustika, buah
ajaib dan pil mustajab, ditambah lagi mutiara suci dari kuburan kuno,
mungkin sudah semenjak tadi nafsu birahinya tidak terkendali.
Tapi
semakin lambat daya kerja obat perangsang tersebut, makin dalam pula
pemuda itu keracunan.
Sepasang
mata Giam In Kok sudah terpentang lebar, dia hanya merasa ada sesosok
tubuh yang indah bergerak erotik dihadapannya. Dalam keadaan begini
dia tidak ambil perduli lagi siapakan perempuan tersebut. Dengan
cepat ditubruknya tubuh tersebut. Dan ditindihi dengan penuh nafsu.
Ia
tak ambil perduli lagi terhadap keadaan sekelilingnya, segera
kekuatan yang dimilikinya dipergunakan untuk meremas dan menyikat
tubuh perempuan itu.
Keadaan
sekarang tak jauh beda dengan seekor binatang buas yang sedang
menerkam mangsa.
Menggigit….mencakar….menindih….
dan menerjang. Ternyata Giam In Kok tidak bertepuk sebelah tangan.
Sebab Siluman Perempuan Berhati Racun tidak berpeluk tangan belaka.
Sebaliknya justru menyambut rangsangan itu dengan tak kalah
gairahnya. Dalam waktu singkat kedua orang itu sudah dalam keadaan
telanjang bulat. Tanpa selehaipun benang yang menempel tubuhnya.
Hutan bakau dengan lembah yang merah membara segera bersiap siap
menerima datangnya perahu untuk berlabuh.
Bukan
hanya begitu, ternyata perempuan tersebut telah menjadi seorang
pecandu yang berpengalaman. Selain pintu pelabuhannya dibuka lebar
lebar, bahkan dia pula yang menggiring perahu tersebut untuk berlabuh
dalam pelabuhan cintanya. Maka hujan badaipun berlangsung dengan
hebatnya.
Irama
aneh berdentang, bergema keseluruh ruangan. Rintihan kenikmatan,
dengus nafas memburu. Semuanya menambah suasana menggairahkan didalam
kamar itu. Entah berapa lama sudah lewat, tiba tiba Giam In Kok
merasakan timbilnya suatu kekuatan besar dari tubuhnya, hisapan
tersebut begitu kuat membuat seluruh tulang belulangnya terasa lemas
sekali. Sementara seluruh kekuatan tubuhnya mengalir keluar seperti
bendungan sungai yang jebol.
Tidak
selang kemudian, ia sudah terkulai lemas diatas tubuh lawan yang
putih lembut. Perempuan siluman sendiripun mendesis dengan nada puas
lalu memejamkan matanya rapat rapat seakan akan sedang menikmati sisa
sisa kehangatan yang baru direguknya.
Kembali
beberapa saat telah lewat. Akhirnya perempuan itu mendorong tubuh
Giam In Kok dari atas tubuhnya, kemudian berpakaian dan membenahi
rambutnya yang kusut, lalu katanya
secara
tiba tiba sambil tertawa dingin :“ Jangan salahkan kalau aku
bersikap keji kepadamu. Hemmmm tak sedikit bunga Botan, tapi
kau….nasibmu memang lebih mujur karena dapat menikmati tubuhku
sampai puas. Sekarang akupun telah berhasil menghisap sari kekuatan
tubuhmu. Biarlah aku tak membunuhmu sebagai pengganti kekuatanmu itu.
Perempuan gadungan disisimu ini…..hemmm dia tak bisa diampuni
dengan begitu saja “.
Selesai
berkata, kedua jari tangannya segera menyodok ketubuh Ho Koan Kim.
Mendadak…..
Terdengar
suara bentakan menggema memecah kesunyian. Tahu tahu Ho Koan Kim
telah melompat bangun sambil memutar pergelangan tangannya dan
membalas mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan Siluman
Perempuan Berhati Racun.
Sementara
jari tengah tangan kirinya menyodok iga perempuan tersebut. Perubahan
yang sangat mendadak tersebut sama sekali diluar dugaan, kontan saja
membuat siluman perempuan itu sangat terperanjat. Cepat cepat tangan
kanannya dikibaskan kemuka dengan niat mengajak lawannya terluka
bersama. Sementara tangan yang lain membabat pinggang Ho Koan Kim.
“ Blammmmm……
! “.
Diiringi
suara benturan keras yang amat memekakkan telinga. Mangkuk, cawan
yang berada diatas meja segera hancur berantakan.
Sekuat
tenaga Siluman Perempuan Berhati Racun meronta untuk melepaskan diri
dari cengkeraman Ho Koan Kim, kemudian bentaknya : “ Hayo kalau
berani kita bertarung diluar saja ! “.
Sementara
paras muka Ho Koan Kim telah berubah menjadi dingin membesi,
bentaknya nyaring : “Siluman Perempuan Berhati Racun kau masih
ingin kabur kemana lagi ?! “.
Sepasang
tangannya disilangkan bersama dan segulung tenaga pukulan yang amat
kuatpun menyumbat jalan keluar dari ruangan itu. Mimpipun Siluman
Perempuan Berhati Racun tidak menyangka kalau s inona gadungan
berusia tiga empat belas tahunan ini pandai berpura pura mabuk serta
menonton permainann cintanya bersama Giam In Kok tadi. Maka dengan
gemas dia melancarkan serangkaian serangan yang amat gencar sambil
bentaknya :“ Siluman jelek. Kalau kau ingin mampus, jangan salahkan
bila aku akan mengirimmu keakhirat “.
Secara
beruntun Ho Koan Kim melancarkan serangkaian pukulan untuk menyumbat
jalan keluar dari ruangan, disamping itupun dia berusaha melindungi
keselamatan Giam In Kok yang tergeletak lemas bagaikan mayat. Maka
umpatnya keras keras “
“ Dasar
perempuan siluman, hatimu benar benar amat kejam…..ada permusuhan
apakah antara kau dengan Engkoh Ini ?. Mengapa kau berbuat sekeji ini
sehingga tubuhnya sama sekali tak mampu berkutik lagi ? “.
“ Siluman
Banci, kau tak berhak untuk mengetahui tentang soal ini. Lihat
serangan ! “.
“ Hemmmm,
memangnya kau anggap aku takut padamu ? “.
“ Blaaammmmm……….
! “.
Suara
benturan nyaring segera bergema memecah keheningan. Angin pukulan
yang dihasilkan kedua belah pihak segera membuat meja kursi bergetar
keras hingga bertumbangan. Tubuh Giam In Kok sendiripun tersapu oleh
sisa getaran kekuatan yang dihasilkan kedua orang itu hingga
terpental setinggi beberapa depa lalu jatuh kembali keatas
pembaringan.
Namun
akibat dari getaran yang keras itu Giam In Kok segera siuman dari
pingsannya. Begitu membuka mata hanya kegelapan yang terlihat, ia tak
berhasil menyaksikan suatu apapun. Padahal pemuda ini sudah memiliki
kemampuan untuk melihat dalam kegelapan, namun berhubung sari
kekuatannya sudah terhisap habis oleh Siluman Perempuan Berhati Racun
hingga tenaga dalamnya ludes. Maka dalam kegelapan malam ia hanya
sempat mendengar suatu pertaruangan yang amat sengit.
Dengan
rasa amat terkejut iapun berseru :
“ Siapa
yang sedang bertarung disini !? “.
Sayang
sekali suara teriakannya terlalu lirih. Ibaratnya suara nyamuk saja.
Tak heran kalau ditengah desingan angin pukulan yang amat memekakkan
telinga. Kedua orang perempuan tersebut sama sekali tidak
mendengarnya.
Sesungguhnya
Ho Koan Kim masih belum memiliki pengalaman yang cukup dalam suatu
pertarungan melawan musuh. Apalagi disamping harus menjaga
keselamatan Giam In Kok. Diapun mesti mencegah agar jangan sampai
Siluman Perempuan Berhati Racun berhasil lolos dari tempat tersebut.
Tak heran kalau ia segera terdesak hebat hingga kalang kabut tak
karuan dan akhirnya terjatuh disamping kekasihnya.
Ketika
Siluman Perempuan Berhati Racun menyaksikan datangnya kesempatan yang
sangat baik, dia segera tertawa seram dan mengayunkan telapak
tangannya melepaskan sebuah bacokan yang mematikan.
Tergopoh
gopoh Ho Koan Kim membuang diri bergulingan kesamping. Begitu tergesa
gesanya sampai Giam In Kokpun turut bergulingan keatas tanah. Namun
untung saja dia bertindak cukup sigap. Cepat cepat disambarnya tubuh
Giam In Kok dan dibawa kabur keatas atap rumah lalu setelah
membaringkan tubuh Giam In Kok diatas atap rumah, segera mengumpat
kepada musuknya : “ Hei Siluman Perempuan Berhati Racun cepat
serahkan
selembar
nyawamu…… “.
Baru
selesai perkataannya diucapkan, tampak dua sosok bayangan manusia
telah melayang turun diatas atap rumah. Orang yang berada disamping
muka segera menegur sambil tertawa dingin““ Perempuan sialan,
kenapa kau memaki orang secara sembarangan ? “.
Belum
sempat Ho Koan Kim menjawab, kembali ada sesosok bayangan manusia
melompat naik keatas atap rumah. Orang ini tak lain adalah Siluman
Perempuan Berhati Racun yang belum lama bertarung mati matian melawan
Ho Koan Kim didalam kamar. Namun ketika orang itu menengok sekejap
keatas dua orang yang baru datang, mendadak ia berseru tertahan
kemudian cepat cepat membalikkan badan dan berusaha kabur dari situ.
Ho
Koan Kim segera membentak lagi “” Siluman Perempuan Berhati
Racun, hendak kabur kemana kau ? “.
Baru
saja dia hendak membopong Giam In Kok sambil melakukan pengejaran.
Siapa tahu terasa desingan angin berkelebat lewat. Tahu tahu orang
itu menegur Ho Koan Kim tadi telah melompat kebelakang tubuh Siluman
Perempuan Berhati Racun sambil mengayunkan tangannya melepaskan
sebuah pukulan dahsyat, bentaknya :
“ Berhenti
! “.
Merasakan
datangnya desingan angin tajam yang mengancam belakang tubuhnya, buru
buru Siluman Perempuan Berhati Racun itu melompat sejauh beberapa
kaki dari posisi semula dan
melepaskan
diri dari ancaman yang datang.
Tapi
dengan tindakan tersebut, maka pihak lawanpun berhasil menghadang
dihadapannya dan menjengek sambil tertawa dingin ““ Perempuan
rendah, siapa kau ?. Berani benar mencatut nama nona untuk berbuat
kejahatan disini ? “.
Ketika
Ho Koan Kim berpaling kearah dua orang tersebut, maka dibawah sinar
rembulan tampaklah dua orang gadis yang berdiri dihadapannya sekarang
ternyata mempunyai wajah yang mirip satu dengan lainnya. Kontan saja
membuatnya tertegun.
“ Adik
Ho !?. “.
Mendadak
terdengar suara panggilan yang amat dikenalnya bergema dari belakang,
ketika dia berpaling dan mengetahui siapa yang datang, tak tahan dia
berseru :
“ Enci
Kwik ! “.
Ternyata
orang itu adalah puteri kesayangan dari Ketua Su Hay Pang, si
Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun. Sejak berada di
Lokyang malam itu, Ho Koan Kim sudah merasakan bahwa Perempuan Cantik
Berwajah Dingin menaruh niat baik kepadanya, apalagi saat ini
keadaannya sedang bingung dan panik lantaran Giam In Kok berada dalam
keadaan lemas lunglai tak bertenaga, tentu saja dia merasa kegirangan
setengah mati.
Entah
mengapa sikap Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun ternyata
tidak dingin lagi. Katanya sambil tetawa : “ Masih kenal dengan
Enci Kwik ?. Eeeeiii…….siapakah orang itu?“.
“ Dia
adalah….. “.
“ Bocan
Ajaib Bermuda Seribu ? “.
“ Benar
! “
“ Mengapa
keadaannya menjadi demikian ?. Apakah dia menderita luka ? “.
“ Hemmmm,
gara gara Siluman Perempuan Berhati Racun….. “.
“ Adik
Ho. Kalian salah menduga. Orang yang datang bersamaku inilah baru
Siluman Perempuan Berhati Racun Enci Ciu yang sesungguhnya ?! “.
“ Ahhhh,
aneh sekali kalau begitu “ seru Ho Koan Kim terkejut.
“ Kau
tak perlu gelisah. Sebenarnya bagaimana keadaan Engkoh In ?.
“ Agaknya
sari kekuatan tubuhnya telah terhisap haris oleh perempuan rendah
itu…. “.
“ Pada
saat itu apakah kau tidak berada ditempaya ? “.
“ Siapa
bilang tidak !?. Kalau dibicarakan kembali sebetulnya aku yang salah,
selama beberapa hari terakhir, dari pembicaraan Engkoh In dapat
ditarik kesimpulan, bahwa ia amat mencintai Enci Ciu. Itulah sebabnya
aku pura pura mabuk dan membiarkan mereka berhubungan intin. Siapa
tahu ternyata perempuan rendah itu mempunyai niat jahat. Bukan saja
seluruh kekuatan tubuh Engkoh In terhisap sampai habis bahkan hendak
menghabisi nyawanya pula. Coba kau lihat, apa yang meski kita perbuat
sekarang ? “.
Sementara
itu Giam In Kok telah sadar pula dari tidurnya, hanya saja dia
merasakan sekujur badannya lemas tak bertenaga. Ketika perkataan Ho
Koan Kim terdengar olehnya, ia menjadi terkejut bercampur gelisah.
Dengan susah payah segera serunya :“ Cepat cengkeram jalan darah In
Hiat-ku kencang kencang ! “.
Bagaimanapun
juga Ho Koan Kim adalah seorang laki laki yang berubah menjadi
perempuan, karena diapun tak membedakan antara lelaki dan perempuan.
Begitu mendengar perkataan tersebut, cepat cepat tangannya
ditempelkan keatas jalan darah Im Meh-nya dan menyalurkan hawa
murninya kedalam tubuh pemuda itu.
Giam
In Kok segera merasakan jalan darah Hui Im Hiat-nya mengencang dan
balik kembali ketempat semula. Meski ia bisa menghembuskan nafas
panjang namun tubuhnya tetap lemas tak bertenaga.
Pelan
pelan dia merangkak bangun, kemudian ujarnya dengan gemetar :“ Adik
cepat kau membantu Enci Ciu untuk membekuk perempuan tersebut. Aku
harus merebut kembali tenaga dalamku ?!“.
“ Tenaga
dalammu telah punah. Dengan cara apakah kau hendak merebutnya kembali
kekuatan itu ? “ tanya Ho Koan Kim dengan perasaan terkejut
bercampur keheranan.
Setelah
menghela nafas panjang Giam In Kok berkata :“ Tiong Giok Sam Keng
memiliki sejenis ilmu aneh yang bisa dipakai untuk menghisap tenaga
dalam orang, maka dengan cara bagaimana perempuan rendah itu merampas
tenaga dalamku, dengan cara itu pula aku hendak merebut kembali, tapi
kita harus bertindak cepat. Bila tenaga dalamku sudah mulai tergabung
dengan tenaga dalamnya maka tiada orang lain yang bisa mengendalikan
dirinya lagi “.
” Tapi
saat ini keadaanmu sangat lemah. Bagaimana mungkin aku merasa tega
untuk meninggalkanmu ? “ kata Ho Koan Kim lagi dengan kening
berkerut.
Buru
buru Perempuan Cantik Berwajah Dingin berkata :“ Aku toh berada
disini. Silahkan adik Koan pergi “.
Tiba
tiba satu ingatan melintas dalam Ho Koan im, segera serunya cepat :“
Enci Kwik, bagaimana kalau kau membantu kami untuk membekuk perempuan
itu ? “.
“ Aku
tak ingin bertarung melawannya !? “.
“ Kenapa
?. Siapa orang itu ? “.
“ Bila
dugaanku tidak salah. Seharusnya orang itu adalah Ensoku sendiri Ko
Kiok Ciu ? “.
“ Benarkah
dia adalah Ensomu ? “ seru Giam In Kok berseru dengan perasaan
terkejut.
Dengan
sedih Perempuan Cantik Berwajah Dingin berkata :“ Asal dia sudah
ditangkap dan kita perksa, tentu akan menjadi jelas dengan sendirinya
bila dia benar benar adalah Ensoku yang binal. Kuharap kalian sudi
memberi belas kasihan kepadanya ? “.
“ Bila
dia adalah Enco nona, bagaimana caraku untuk merebut kembali kekuatan
yang kumiliki ?”.
“ Enso
memang berwatak cabul dan jalang, apalagi diapun telah melakukan
hubungan badan denganmu. Apa bedanya satu kali atau dua kali ?. Cuma
masalahnya sekarang andaikata dia mengeluarkan ilmunya untuk menutup
diri….. “.
Giam
In Kok melirik sekejab kearah arena pertarungan. Ia saksikan Ciu Li
Ya sudah terdesak mundur berulang kali, bahkan sekeliling tubuh musuh
telah diliputi selapis kabut berwarna merah.
Menyaksikan
hal ini dengan perasaan terkejut Giam In Kok segera berseru : “
Adik Koan, cepat pergi, kalau terlambat bisa berabe…….. “.
Ho
Koan Kim tak sempat berpikir panjang lagi, dia segera membentak keras
dan menerjang kedepan. Serangkaian pukulan berantai yang maha
dahsyatpun dilontarkan untuk mengurung
tubuh
lawan. Orang itu tertawa dingin, sepasang telapak tangannya segera
diputar balik, maka hawa murni Ceng Goan Hiat Khi milik Giam In
Kokpun memancar keluar dari balik telapak tangannya.
“ Blaammmmm………..
! “.
Menyusul
suara benturan yang amat keras, kabut tipis yang menyelimuti arena
nampak terpisah lalu merapat lagi, orang itu tetap berdiri tegak
bagaikan bukit karang. Sebaliknya Ho Koan Kim serta Siluman Perempuan
Berhati Racun masing masing tergetar mundur sampai lima langkah
kebelakang.
Tanpa
terasa lagi Perempuan Cantik Berwajah Dingin menjerit kaget :
“ Enso…………
!! “.
Orang
itu mendengus dingin, serunya :“ Hemmm, kau tak usah turut campur
dalam persoalan ini. Tunggu saja sampai aku berhasil menghabisi nyawa
mereka berdua sebelum berbincang bincang denganmu “.
Menyaksikan
bahwa orang itu memang Ensonya Ko Kiok Ciu, si Perempuan Cantik
Berwajah Dingin buru buru berkata : “ Bagaimana kalau kubantu untuk
membunuh mereka berdua, lalu kita berkumpul lagi bersama sama,
bukankah hal ini jauh lebih menyenangkan lagi ?.
Ko
Kiok Ciu mula mula nampak tertegun, sepertinya hatinya
tertarik
dengan tawaran itu. Tapi kemudian sambil tertawa dingin dia berseru
:“ Orang ini tak lebih tinggal badan kasarnya yang kosong, apa
gunanya ?. Bila kau memang senang bawa saja kemana kau pergi, tapi
kedua orang perempuan itu harus kubunuh, kalau tidak niscaya mereka
akan banyak bicara….. “.
Sementara
mulutnya berbicara, telapak tangannya sama sekali tidak berhenti
bergerak, pukulan yang menderu deru membuat Siluman Perempuan Berhati
Racun serta Ho Koan Kim tak mampu mendekatinya.
Tiba
tiba dia berseru lagi :
“ Oooohhh…
rupanya kau yang telah membebaskan perempuan rendah she Ciu ini
secara diam diam ? “.
“ Ya,
memang aku yang telah membebaskan. Ada apa ?. “ jawab Perempuan
Cantik Berwajah Dingin dengan suara sedingin es.
“ Kau
begitu kaupun harus kubunuh…. “.
Perempuan
yang bermoral rendah memang susah diajak bicara memakai aturan,
apalagi kalau dia sudah tak mau mengenal sanak kekuarga lagi.
Ko
Kiok Ciu membentak nyaring, tubuhnya melambung keatas udara melintasi
kedua orang lawannya dan langsung menerjang kearah Perempuan Cantik
Berwajah Dingin.
“ Aduh
celaka ! “ pekik Perempuan Cantik Berwajah Dingin terkejut.
Sambil
menggendong tubuh Giam In Kok, cepat cepat dia mengerahkan ilmu
meringankan tubuhnya dan kabur dari s itu. Dalam pada itu tubuh Giam
In Kok sendiri amat lemas dan sama sekali tidak bertenaga untuk
meronta, ia membiarkan dirinya dibawa lari oleh Kwik Hui Hun.
Sementara suara umpatan dari Ko Kiok Ciu makin mala makin lirih.
Dengan
susah payah akhirnya Kwik Hui Hun berhasil membawa pemuda tersebut
memasuki sebuah hutan. Giam In Kok segera memejamkan matanya dan
berkata sambil menghela nafas panjang“ Aaiiii Enci Kwik, sekalipun
kau berhasil menyelamatkan aku ketempat ini, namun kemungkinan besar
kedua orang rekan kita akan tertangkap oleh musuh ?! “.
Mendengar
perkataan tersebut, Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun
segera berkata :“ Tak disangka dalam keadaan seperti inipun kau
masih sempat menguatirkan keselamatan orang lain. Hal ini menunjukkan
bahwa kau memang berhati mulia. Tapi kau tak usah kuatir, mereka
berdua toh punya kaki dan bisa melarikan diri dengan sendirinya…..
“.
“ Ensomu
memiliki kepandaian silat yang sangat tinggi, apalagi setelah
berhasil merebut tenaga dalamku, mana mungkin mereka berdua bisa
meloloskan diri dari cengkeramannya ? “.
“ Yahhhh….
Paling banter mereka berdua harus mengorbankan jiwanya, tapi apakah
kau tidak mendengar Ensoku sempat membentak mereka berdua jangan
kabur, tapi tiada jawaban dari mereka berdua ? “.
“ Aaiiiii…..
sejak kehilangan tenaga dalamku, aku sudah tidak memiliki ketajaman
pendengaran seperti dulu lagi, bagaimana mungkin suara mereka bisa
kudengar ?. Akupun menjadi agak lega. Semoga saja mereka berdua benar
benar dapat meloloskan diri sehingga bila Giam In Kok akhirnya nanti
mati, akupun tak usah mati dengan perasaan menyesal……. ?!“.
“ Melihat
ketulusan hatimu ini rasanya orang lain jadi berharga juga untuk
menjual nyawa kepadamu. Sekarang coba kau telan dulu ketiga butir pil
Hang Liong Wan ini. Coba dilihat berapa banyak tenaga dalammu yang
berhasil dipulihkan kembali “.
“ Hang
Liong Wan ?. Belum pernah kudengar nama obat tersebut ?! “.
“ Ditelan
saja. Aku toh tak akan mencelakai dirimu ? “.
Berada
dalam keadaan begini Giam In Kok memang membutuhkan tenaga dalam
untuk memulihkan kembali sebagian dari kondisi badannya. Dengan
timbulnya harapan tersebut, tentu saja dia tidak akan menampik
pemberian tersebut. Siapa tahu belum lama ketiga butir pil tersebut
masuk kedalam perutnya, tiba tiba saja dari bawah pusarnya telah
muncul segulung hawa panas yang segera menyebar keseluruh badannya
dalam waktu singkat.
Keadaan
yang dialaminya sekarang ternyata tidak jauh berbeda seperti keadaan
setelah minum arak bersama Ko Kiok Ciu tadi.
Tanpa
terasa au berseru dengan perasaan kaget :” Cici, kenapa kau
memberikan obat semacam itu kepadaku ? “.
Saat
itu, beberapa tetea air mata telah jatuh berlinang membasahi wajah
Perempuan Cantik Berwajah Dingin, sahutnya dengan sedih :“ Engkoh
In, masa depanmu masih panjang, akupun tidak berniat mencelakaimu,
aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk mempersembahkan tenaga
dalam yang aku miliki kepadamu….. “.
“ Aaahhhh….
Hal ini mana bokeh !? “ seru Giam In Kok terkejut bercampur
gelisah. “Bukankah kejadian ini justru akan merugikan Cici sendiri
“.
“ Kau
jangan bodoh. Aku hidup sebagai seorang gadis. Apa yang bisa
kuperbuat selama ini ?. paling paling berbelanja dipasar, mendidik
anak dan berada dirumah. Selain itu tenaga dalam yang kumilikipun
cuma dua tiga puluh tahun hasil latihan. Untuk memulihkan, untuk
memulihkan kembali kekuatan tersebut seperti sedia kalapun rasanya
jauh lebih gampang. Maka kesempatan yang sangat baik pada malam ini
meruparakan kebanggaan tersendiri bagiku. Jangan kau bilang kejadian
ini malah mencelakai diriku. Apalagi saat kau menelan pil Hong Liong
Wan tadi, akupun ikut menelan Ki Hong Wan. Jadi bila kau tampik
pemberianmu ini, malah akulah yang bakal celaka “.
Selesai
mengucapkan perkataan tersebut. Ia segera menjatuhkan diri kedalam
pelukan Giam In Kok. Sekalipun Giam In Kok sendiri merasa masalah ini
terlampau besar dan tidak sepantasnya dia berbuat demikian, namun
berhubung daya kerja Hang Liong Wan sudah mulai beraksi apalagi
berada dalam rangkulan Perempuan Cantik Berwajah Dingin yang hangat.
Bau khas kegadisan nona tersebut, kontan saja membangkitkan gairah
nafsu birahinya semakin membara.
Tak
selang beberapa saat kemudian, suatu badai hujan deraspun melanda
hutan tersebut, yang terdengar hanya dengusan dan keluhan kesakitan.
Entah
berapa lama saat sudah lewat. Akhirnya Giam In Kok hanya bisa
mengawasi noda darah yang membasahi permukaan tanah serta tubuh
Perempuan Cantik Berwajah Dingin yang terbaring bugil sambil menghela
nafas katanya lembut : “ Cici, budimu kebaikanmu ini tak akan
terlupakan untuk selamanya, sekalipun tubuhku harus hancur lebur,
pasti akan kubalas kebaikanmu tersebut…. ?’.
“ Jangan
bilang soal balas budi “ tukas Perempuan Cantik Berwajah Dingin
agak terkejut. “ Tapi sungguh aneh….. sekuat tenaga aku telah
berupaya untuk mempersembahan tenaga dalamku, mengapa sekarang
kekuatan tubuhku tidak berkurang barang sedikitpun ?. Apa yang
sesungguhnya yang terjadi ? “.
Giam
In Kok menghela nafas “ Aaaaiiiii…. Apabila kita bisa memahami
isi pelajaran Tiong Giok
Sam
Keng, tenaga dalam akan tumbuh secara otomatis tanpa henti hentinya.
Mengapa kita merampas tenaga dalam orang lain ?. Aaaiiii…. Kawanan
siluman tua itu tak mau mendalami kepandaian masing masing.
Sebaliknya malah mendirikan Tay Goan Tian, Liong Yang Wan serta Koan
Wa Kiong untuk menghisap kekuatan orang dan melakukan banyak
kejahatan…..Cici, istirahatlah sejenak, aku hendak pergi mencari
mereka…. “.
“ Kau
hendak kemana ?. tanya Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun
sambil merapatkan tubuhnya kedalam pelukan pemuda tersebut.“ Aku
hendak kembali kekota Mao Tay sambil menemukan kembali senjata
andalanku ?.
“ Seandainya
bertemu lagi dengan perempuan cabul itu ? “.
“ Sekarang
aku telah memperoleh bantuan tenaga dalam dari Cici, apalagi yang
harus kita takuti ? “.
“ Tapi
kemampuanku tidak mungkin bisa mengalahkan Ensoku yang cabul itu……
“.
Baru
selesai perkataan itu diucapkan, mendadak dari kejauhan tersengar
seseorang berseru sambil tertawa nyaring :“ Rupanya kau si
perempuan rendah berada disitu bersama lelaki liar. Hayo cepat keluar
untuk menerima kematian ! “.
Perempuan
Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera mengenali suara Ko Kiok
Ciu tersebut. Cepat cepat dia merangkul pemuda itu kencang kencang
lalu bisiknya “
“ Kau
jangan keluar dulu, biar aku mengumpatnya habis habis sehingga dia
mendongkol setengahmati “.
Sementara
pembicaraan masih berlangsung, Ko Kiok Ciu bagaikan sesosok sukma
gentayangan telah berdiri diluar hutan.
Perempuan
Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera mengumpat habis habisan
dengan keras ““ Semula aku masuh belum mengetahui darimana kau
peroleh kepandaian silat sehebat itu. Rupanya kau telah mengkhianati
Kakakku dengan memelihara entah berapa orang lelaki liar diluar.
Hemm…jangan kau menuduh aku yang bukan bukan, padahal kau sendiri
tak tahu malu. Buat apa aku berbicara melulu disini ?. Lihat saja
nanti, akan kulaporkan kejadian tersebut kepada Kakakku agar nyawamu
dicabut “.
“
Heehhh….heehhhh….heehhh….
seharusnya kau merasa bangga karena selain mempunyai kakak yang
beristeri suka serong, mempunyai pula orang tua yang suka bermain
mesum. Hayo keluar, baru berbuat apa kau disitu ?. Masa selama ini
kalian berbuat, belum juga merasa puas ?”
Giam
In Kok tak mampu menahan diri lagi, dengan cepat dia melompat bangun
dan melepaskan diri dari pelukan Perempuan Cantik Berwajah Dingin,
lalu bentaknya keras : ” Perempuan rendah. Dendam sakit hati apakah
yang terjalin diantara kau dan aku ?. Mengapa kau berniat membunuhku
? “.
Ko
Kiok Ciu nampak agak tertegun, kemudian serunya sambil tertawa dingin
:“ Kau telah mewakili Kakaknya perempuan rendah itu untuk memuaskan
nafsuku, apalagi kitapun sudah pernah berbuat sebagaimana suami
isteri, kenapa aku meski membunuhmu ?. Seandainya aku berniat
menghabisi nyawamu itu. Heeemmmm, biar aku mempunyai seratus lembar
jiwapun tak cukup, hei…. Ngomong ngomong rupanya perempuan rendah
itu sudah cukup banyak mempersembahkan kekuatannya kepadamu. Mengapa
tidak kau serahkan semuanya kepadaku ? “.
Giam
In Kok benar benar dibikin habis daya menghadapi perempuan cabul yang
jalang dan tidak tahu malu ini, akhirnya umpatnya penuh gusar “
“ Perempuan
cabul….. “.
Dia
bersuit untuk melompat keluar dari balik hutan. Tapi Perempuan Cantik
Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera berteriak ““ Engkoh In, kau
jangan termakan oleh tipu muslihatnya ! “.
“ Ohhhhh,
sudah memanggil dengan sebutan Engkoh In ?. Kalau begitu dugaan
Ensomu tak salah lagi, rupanya kita Ipar dan Enso mempunyai laki laki
yang sama. Bagaimana kalau kita tidur bertiga malam nanti……. ?!.
“ Perempuan
cabul. Siapa yang tidak tahu kalau kau hendak membalaskan dendam bagi
adikmu. Coba lihat….. dia sudah kau hancurkan hingga menjadi begitu
rupa ! “.
Giam
In Kok yang mendengar perkataan tersebut menjadi keheranan, segera
tanyanya :“ Siapa sih saudaranya ? “.
“ Ko
Seng Jin, bangsat yang mampus ditanganmu itu ? “.
” Ohhhh…
tak heran kalau dia menyaru sebagai Enci Ciu untuk mencelakai aku !
“.
Ko
Kiok Ciu segera berseru sambil tertawa dingin :“ Lebih baik bila
kau sudah mengetahui akan hal ini. Hayo cepat serahkan nyawamu “.
“ Ooohhh….
Rupanya kau…. “ mendadak terdengar seseorang berseru lantang.
Menyusul
seruan tersebut, tampak sesosok bayangan manusia langsung meluncur
datang dengan kecepatan luar biasa. Ketika Giam In Kok berpaling, dia
segera mengenali orang itu sebagai Siluman Perempuan Berhati Racun
Ciu Li Ya. Kejut dan gembira rasa hatinya, segera serunya :
“ Enci
Ciu, rupanya kaupun telah datang. Bagaimana dengan adik Koan…. ? “.
Mendadak
dari balik hutan muncul kembali sesosok bayangan manusia dan langsung
meluncur kearah pemuda tersebut sambil berteriak dengan gembira :“
Engkoh In. rupanya kau telah sembuh. Ini dia senjatamu ada disini….
“.
Gian
In Kok merasa lega setelahmejumpai Ho Koan Kim telah berada disitu.
Ujarnya kemudian : “ Tak akan selesai dibicarakan persoalan
tersebut dengan sepuluh kata. Tapi kesemuanya itu harus berterima
kasih sekali kepada Enci Kwik…. “.
Sementara
itu Ko Kiok Ciu sudah berseru sambil tertawa dingin :“ Bagus
sekali. Rupanya kalian ingin hidup bersama sama, matipun bersama.
Kini semuanya telah berkumpul, maka akupun tidak usah repot repot
lagi mencari kalian. Sekarang berundinglah dulu, ingin mampus dengan
cara bagaimana, kemudian baru disampaikan kepadaku ? “.
Setelah
menerima Cakar Elang serta Kipas Emas pemberian Suto Liong, diam diam
Giam In Kok mencoba untuk mengatur pernafasan. Ternyata segulung
tenaga dalam yang amat kuat serasa menggulung ditubuhnya.
Tiba
tiba saja Kwik Hui Hun yang berdiri disisinya berseru perlahan :“
Hei sungguh aneh, mengapa tubuhmu seharum ini ? “.
Perkataan
yang diucapkan tanpa sengaja ini ternyata segera mendatangkan perasan
percaya diri, tanpa terasa Giam In Kok berkata sambil tertawa ““
Perempuan rendah dari Marga Ko, jangan kau anggap dengan mendapatkan
sedikit keberuntungan itu lantas dapat menyudutkan siauyamu.
Ketahuilah meskipun siauya telah kehilangan sebagian tenaga murni,
namun dari Mutiara Giok Li Cu aku masih memiliki sejumlah kekuatan
yang cukup besar, bukan berarti semua kekuatanku tadi sudah
kuserahkan kepadamu. Maka jika kau menginginkan jiwamu hidup terus,
lebih baik cepat cepatlah enyah dari hadapanku “.
Begitu
mendengar perkataan itu, Ciu Li Ya segera mendapat tahu kalau
kerugian tenaga dalam yang dialami anak muda itu tidak terlalu
banyak. Maka tanpa bicara lagi dia segera meloloskan pedangnya dan
menerjang maju kehadapan Ko Kiok Ciu sambil berseru :“ Lihat
serangan ! “.
Tampak
pedangnya digetarkan membentuk serentetan bunga pedang, lalu dengan
hebatnya menerjang ketubuh musuhnya. Ho Koan Kim yang sudah beberapa
kali bertarung berdampingan dengan Siluman Perempuan Berhati Racun
saat inipun tak ingin berpeluk tangan belaka. Sambil membentak
nyaring ia menerjang pula kedepan sambil melancarkan serentetan
serangan berantai.
Ketika
berlangsung pertarungan di Mao Tay semalam., Ko Kiok Ciu telah
berhasil menghajar kedua orang lawannya ini hingga kocar kacir. Tentu
saja dia tidak memandang sebelah mata terhadap kemampuan kedua gadis
itu. Ditunggunya sampai serangan mereka berdua hampir menyentuh
tubuhnya. Secara tiba tiba sepasang telapak tangannya dilontarkan
kedepan.
Mendadak………..
“ Weeesssss….
! “.
Segulung
tenaga pukulan yang maha dahsyat bagikan amukan angin topan diiringi
asap putih yang begitu tebal seperti kabut meluncur kehadapan kedua
orang gadis itu dengan hebatnya. Agaknya Ciu Li Ya berdua cukup
mengetahui akan kelihaian lawannya, serentak mereka melejit keudara
dan menyingkir sejauh lima kaki lebih dari posisi semua.
Sementara
itu Giam In Kok tak ambil diam, dengan mempersiapkan senjata Cakar
Elangnya diapun membentak keras “
“ Perempuan
jalan. Lihat serangan ! “.
Menyusul
bentakan tersebut, senjata Cakar Elang dan Kipasnya dilancarkan
bersama untuk menggencet tubuh lawan.
“ Serangan
yang bagus ? “ bentak Ko Kiok Ciu.
Sepasang
telapak tangannya segera diayunkan berulang kali. Secara beruntun dia
melepaskan tiga buah serangan berantai. Siapa tahu Giam In Kok telah
merentangkan Kipasnya dan menerobos diantara deruan angin serangannya
mendesak kehadapan perempuan cabul itu, bentaknya keras :“ Kena !
“.
Cakar
Elangnya langsung menyambar keiga kiri musuh. Kok Kiok Ciu sama
sekali tidak menyangka kalau dibalik Kipas Baja tersebut sesungguhnya
terselip Mutiara Penenang Angin.
Menyaksikan
Giam In Kok tidak takut dengan serangan dahsyatnya sementara senjata
Cakar Elangnya dengan membawa lima gulung cahaya emas menyambar tiba,
ia segera menjerit kaget dan meloncat mundur sejauh beberapa kaki.
“ Breeettt…..
“.
Tahu
tahu pakaian yang dikenakan telah tersambar hingga robek sebagaian
besar.
Berhasil
dengan serangannya, Giam In Kok makin bersemangat. Tahu tahu serunya
sambil tertawa :“ Perempuan jalang, berhati hatilah. Siauya akan
merebut kembali benda miliku “.
Sementara
itu HoKon Kim telah berseru kegirangan : “ Enci Ciu, Cici Kwik,
mari kita beramai ramai membekuk perempuan cabul ini ?! “.
Ko
Kiok Ciu tertawa dingin, dia melompat kehadapan Ho Koan Kim dan
bentaknya : “ Lihat serangan ! “.
Tapi
baru saja serangannya dilancarkan, Ciu Li Ya telah membentak nyaring.
Dua rentetan bahaya tajam telah muncul dibelakang tubuhnya memaksa
perempuan cabul itu harus mundur
sejauh
beberapa kaki dari posisi semula.
Sementara
itu Kwik Hui Hun telah bergabung dengan Giam In Kok, tentu saja
diapun tak ingin memberi kesempatan kepada Ensonya yang cabul itu
untuk bertindaklebih lanjut, segera serunya : “ Lihat serangan ! “.
Dalam
waktu singkat Ko Kiok Ciu sudah terkurung ditengah kepungan tiga
orang perempuan dan seorang pria. Andaikata mereka tidak berhasrat
untuk membekuk lawannya dalam keadaan hidup hidup, mungkin Ko Kiok
Ciu sudah tewas sedari tadi.
Sebaliknya
Giam In Kok yang sudah kehilangan banyak tenagapun tak sanggup
bertarung terlalu lama, untungnya Cakar Elangnya sangat hebat
sehingga dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan Ko Kiok Ciu sudah
tercabik cabik hancur.
Mendadak……
“ Adik,
kau sudah gila ? “. Suara bentakan yang menggeledek bagaikan guntur
membelah bumi bergema memecah keheningan, disusul kumudian nampak
sesosok bayangan hitam meluncur masuk kedalam arena pertarungan dan
langsung membabat ketubuh Ho Koan Kim.
Cepat
cepat Ho Koan Kim menghindar kesamping untuk meloloskan diri.
Menggunakan kesempatan yang baik inilah Ko Kiok Ciu segera tertawa
nyaring dan kabur masuk kedalam hutan.
Dalam
pada itu Kwik Hui Hun telah menerjang kehadapan dipendatang itu
sambil serunya dengan gemas “ “ Koko mengapa kau lepaskan
perempuan cabul itu ?’
Tindakanmu
itu ibarat melepaskan harimau pulang kegunung ! “.
Rupanya
orang yang baru saja datang adalah Kakak Kandung si Perempuan Cantik
Berwajah Dingin Kwik Hui Hun yang disebut Kwik Hui Liong.
Ketika
mendengar ucapan itu, Kwik Hui Liong nampak agak tercengang. Segera
serunya : “ Mengapa kau membantu orang lain untuk mengerubuti
Ensomu sendiri….. ?’.
“ Heeemmm….
Enso apa ?. Bila kau rela menerima seorang perempuan cabul sebagai
isteri, silahkan saja menerimanya kembali. Tapi jangan lupa, isterimu
sudah terlalu sering bermain serong dengan lelaki lain…… “.
“ Eehhh,
adikku. Sebenarnya apa yang telah terjadi ? “.
“ Aaahhh,,,,,
kau masih saja dibodohi….. “ seru Kwik Hui Hun dengan suara
dingin.
Mendadak
Ko Kiok Ciu berseru dari dalam hutan sambil tertawa dingin :“ Ya….
Betul adik membawa lelaki asing untuk memperkosa Ensonya. Sebaliknya
si Kakak rela melihat isterinya dinodai orang lain, huuhhhh….
Huuuhhhh….. manusia macam begitu memang pikun dan bodoh namanya “.
Giam
In Kok yang mendengar perkataan tersebut segera terawa tergelak
saking gusarnya. Ia berseru : “ Perempuan cabul. Kau
janganmemfitnah orang semaumu sendiri. Kalau memang punya kemampuan,
ayoh cepat tampil kemari untuk membela diri ! “.
“ Hemmmm,
kenapa aku mesti berbuat bodoh. Kenapa aku mesti menghantarkan diri
agar diperkosa sekali lagi ? “.
Kwik
Hui Hun yang mendengar ucapan tersebut menjadi gusar. Bentaknya
nyaring “ Hei, sebetulnya kau masih punya rasa malu tidak ?. Tak
nyana masih berani mengucapkan kata kata seperti itu ? “.
“ Adikku,
malam ini Enso sudah merasakan kebaikan hatimu itu, orang yang sudah
ternoda memang tak punya muka lagi untuk bertemu orang. Tapi aku
tidak takut. Toh Engkohmu bakal
membalaskan
dendam bagiku “.
Dari
pembicaraan yang berlangsung, dengan cepat Kwik Hui Liong bisa meraba
sebagian dari duduk persoalan itu.
Akan
tetapi dia sama sekali tak menyangka kalau isterinya telah mencuri
tenaga dalam orang lain dengan cara yang licik dan cabul. Disangkanya
apa yang dikatakan isterinya itu benar. Buru buru serunya dengan
perasan cemas :“ Adik Kiok jangan pergi ! “ dengan cepat diapun
menyusul kedalam hutan.
Menyaksikan
hal itu Kwik Hui Hun segera mendengus dingin. Serunya dengan gemas :
“ Dasar pikun dan tolol. Benar benar manusia tak tahu diri “.
Giam
In Kok menghela nafas panjang, katanya :“ Kini Kakakmu sudah
menaruh kesalah pahaman. Bagaimana baiknya kita sekarang ? “.
“ Kita
tak usah ambil peduli dengan si orang dungu itu. Bila ia datang lagi
untuk ribut ribut, kalian boleh pergi dahulu. Aku rasa mereka berdua
tak mungkin bisa mengapa apakan aku “.
“ Cici,
walaupun kau bermaksud baik, namun kita tak boleh berbuat demikian ?!
“.
Dalam
pada itu, Kwik Hui Liong yang menerobos masuk kedalam hutan dan tak
berhasil menemukan jejak isterinya, terpaksa membalikkan badan dan
melayang kembali ketempat semula.
Kepada
Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun tegurnya :“ Adik,
apakah kau yang bersekongkol dengan bocah keparat itu? “.
Perempuan
Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera mendengus, sahutnya “
Mengapa kau tidak menanyakan sendiri persoalan tersebut kepada
isterimu yang baik itu ? “.
“ Sebenarnya
kau mau berbicara atau tidak ?.
“ Kalau
tidak kenapa ? “.
“ Baik.
Akan kubawa kalian sekawanan anjing laki dan perempuan untuk
menghadap ayah….. ? “.
“ Heemmm….
Sungguh menggelikan. Atas dasar apa kau hendak mengajak orang lain
pergi ?“.
Setelah
mendamprat Kakaknya dengan kata kata pedas, si Perempuan Cantik
Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera berpaling kembali kearah Giam In
Kok dan serunya : “ Mari kita pergi dari sini “.
Dengan
langkah cepat Kwik Hui Liong maju kedepan dan menghadang didepan Giam
In Kok sambil serunya diiringi suara tertawa dingin yang menggidikkan
: “ Kau ingin pergi dari sini ?. Hemmmm tak akan segampang itu“.
Padahal
Giam In Kok sama sekali tak berniat untuk pergi, sebab dari
pembicaraan Kwik Hui Liong barusan, bisa disimpulkan bahwa Ketua dari
Perkumpulan Su Hay Pang-pun sudah berada disekitar kota Mao Tay.
Bahkan bisa jadi disekitar tempat inilah markas besar Su Hay Pang
untuk berpindah kewilayah Holam.
Karena
itulah dengan sikap yang tenang, dia segera berkata sambil terawa “
Anda tak usah kuatir, aku masih ingin menanyakan persoalan lebih dulu
kepadamu, masa sebelum bertanya sudah pergi ? “.
Kwik
Hui Liong segera dibuat tertegun atas pertanyaan ini. Segera katanya
:“ Memang paling baik kalau tidak pergi dari sini. Apa yang ini kau
tanyakan ? “.
Dengan
sepasang mata bersinar tajam Giam In Kok mengawasi lawannya tanpa
berkefip lalu ujarnya dengan serius :“ Aku ingin bertanya kepada
anda, apa benar Giam Ong Hui dari Perkampungan Ang Sin Sancung telah
berpindah kemari ? “.
‘ Siapa
yang mengatakan hal itu padamu ? Kwik Hui Liong segera bertanya
keheranan.
“ Aku
hanya ingin bertanya betul atau tidak, buat apa kau mesti bertanya
siapa yang mengatakannya ? “.
Kwik
Hui Liong segera mendesak maju lagi. Bentaknya dengan suara keras : “
Sebenarnya kau hendak menjawab atau tidak ?! “.
“ Mengapa
tidak kau tanyakan dulu kepada isterimu ? “ ejek Giam In Kok sambil
tertawa.
“ Apa
?. Dia yang bilang ? Kwik Hui Liong kelihatannya agak terkejut.
Begitu perkataan tersebut diutarakan,ketiga orang nona yang berada
disitu tak bisa mengendalikan diri lagi. Mereka tertawa terbahak
bahak.
Dengan
gemas Kwik Hui Liong berseru :“ Baik, aku orang she Kwik akan
membunuh kau sibajingan cilik lebih dulu, kemudian baru membuat
perhitungan dengan perempuan rendah itu ! “.
Mendadak
terdengar Ko Kiok Ciu mengumpat lagi dari balik hutan
“ Hem.
Sudah seluruh dunia persilatan kuarungi, tapi belum pernah kujumpai
keledai goblok seperti kau ! “.
Kwik
Hui Liong yang mendengar seruan tersebut segera berteriak dengan
wajah berseri :“ Adik Kiok, cepat keluar, aku hendak mengadu kalian
berdua untuk mencari keterangan yang pasti “.
“ Kentut
busuk. Kenapa kau tidak segera membunuh bajingan cilik itu untuk
membalaskan dendam bagiku ? “.
“ Tentu
saja bajingan itu akan kubunuh. Tapi kau harus keluar untuk membantu
usahaku iini…. “.
“ Tapi
adikmu toh berada disitu. Aku kuatir kau tak akan berhasil dengan
rencanamu itu “.
Giam
In Kok benar benar sangat mendongkol. Sambil mendengus dingin tak
tahan serunya : “ Perempuan cabul dari marga Ko. Kalau berani ayoh
keluar dari tempat persembunyianmu. Lihat saja siauya akan membuatmu
mengerti apa artinya keadilan “.
“ Hemmmm,
memangnya kau anggap aku tak berani ? “.
Mendadak
tampak sesosok bayangan manusia berkelebat keluar dari balik hutan.
Kemudian bagaikan burung rajawali raksasa dia melintasi hutan dan
melayang turun didepan sana…kwik Hui Liong segera bersorak
kegirangan : “ Adik Kiok ! “.
Baru
saja dia maju menghampirinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar