Salam dari Taman Bacaan Saulus

Salam dari Taman Bacaan Saulus
Pandangan

Senin, 30 Januari 2012

Pendekar Muka Buruk - Can ID ke 39

Sambungan no 38 .... selamat menikamti


Jilid 39

Semakin mereka mengenali diriku, semakin takut pula mereka mendekatiku. Kalau tidak, kenapa mereka anggap diriku sebagai Siluman Perempuan Berhati Racun ? “.

Melihat nona itu masih tetap bangga dengan julukannya sebagai Siluman Perempuan Berhati Racun, Giam In Kok menjadi tertawa geli, segera katanya :“ Dalam soal racun melawan racun, rasanya enci memang lebih unggul ketimbang kami ! “.

Dalam hal ini bukan masalah lebih unggul atau tidak “ sela Siluman Perempuan Berhati Racun cepat. “ Sesungguhanya aku mempunyai sedikit keinginan peribadi. Demi menemukan kembali jejak Engkoh In, lagipula kuketahui bahwa kau suka merubah muka, maka seandainya akupun turut menyamar, bukankah pertemuan tak
mungkin akan terjadi ? “.

Kemudian sambil menatap wajah Ho Koan Kim sekejab, kembali katanya lagi sambil tertawa : “ Aku belum pernah bersua dengan wajah asli adik Koan. Oya… mumpung didalam kamar masih ada air untuk mencuci muka,
mengapa kau tidak perlihatkan wajah aslimu kepadaku ? “.


Menggunakan kesempatan inilah Giam In Kok segera bertanya :“ Pagi itu, aku dan adik Koan juga telah balik ke Istana Koan Wan Kiong, namun tempat tersebut hanya tinggal seonggok puing yang berserakan. Sebetulnya kau bersama enci Tiangsun pergi kemana ?“.

Setelah menolong nenek serta Ik Po kami turut menyingkir, sebab mereka malu untuk berjumpa lagi denganmu !? “.

Sejak Suto Hong kakak beradik berhasil diselamatkan dalam keadaan bugil, Giam In Kok memang sudah menduga kalau mereka tak akan bersua lagi dengannya. Membayangkan kembali kesulitan ditahun tahun berselang, tanpa terasa ia mengucurkan air mata sedih.

Siluman Perempuan Berhati Racun ikut menghela nafas panjang. Tapi dia segera mengalihkan pembicaraan kesoal lain dan mendesak Giam In Kok untuk memulihkan kembali kewajah aslinya.

Didalam kamar tidar yang amat besar ini, selain terdapat sebuah pembaringan, sebuah meja, dua buah bangku dan sebuah rak untuk cuci muka, hampir dibilang sudah tiada lagi ruangan lain untuk menggerakkan badan.

Namun dua perempuan dan seorang pria yang baru bersua kembali setelah berpisah cukup lama ini tidak merasakan sempitnya ruang tersebut. Apalagi setelah pelayan datang menghidangkan sayur dan arak. Merekapun segera mengelilingi meja dan bersantap dengan penuh riang gembira.

Ho Koan Kim berusia paling muda. Ia tak kuat minum arak terlalu banyak, baru setengah poci mukanya sudah merah padam dan roboh tidur diatas pembaringan tuan rumah.

Melihat hal ini Siluman Perempuan Berhati Racun segera berseru sambil tertawa geli :“ Dasar masih muda dan berpikiran jahat. Coba lihat keadaan adik yang mabuk hebat, apa jadinya bila musuh muncul pada saat seperti ini ? “.

Giam In Kok segera tertawa, selanya :“ Disini kan terdapat cici yang pandai merawat, sekalipun ia tak memikirkan yang bukan bukan. Rasanyapun bukan masalah yang serius “.

Bagus. Rupanya setelah mempunyai adik, kau jadi lupa dengan enci. Hari ini bagaimanapun juga kita mesti minum sampai puas, kau…. “.

Cici, andaikata kita bertiga mabuk semua, apa jadinya ? “.

Kalau mau mabuk biarkan mabuk, apalagi yang mesti dirisaukan….. “.

Sayang disini hanya terdapat sebuah pembaringan “.

Apa gunanya pembaringan lebih dari sebuah ?. Biar aku yang menjaga keselamatan kalian berdua “.

Tapi kita mulai minum, belum tentu cici bisa bertahan terus tanpa mabuk “.

Mengapa kita tidak mencobanya ? “.

Giam In Kok segera berpaling sambil menatap wajah Ciu Li Ya, tampak olehnya paras muka nona itu sudah berubah menjadi merah, persis wajahnya kerika membawa kitab Tiong Giok Sam Keng malam itu. Tanpa terasa nafsunya menjadi terangsang. Katanya kemudian sambil tertawa : “ Kalau memang enci ingin minum, baiklah siaute akan melayani kehendakmu itu “.

Dari balik mata si Siluman Perempuan Berhati Racun segera memancar keluar sinar aneh dan misterius. Namun cahaya aneh tadi segera lenyap kembali dalam waktu singkat. Katanya kemudian seraya tertawa manis :“ Nah, begitu baru benar. Disaat kita sudah mabuk nanti, cici
ingin memberitahukan suatu persoalan yang amat penting kepadamu ? “,

Tiba tiba saja Giam In Kok merasa tingkah laku Siluman Perempuan Berhati Racun aneh sekali dan sedikit kurang beres.
Namun diapun mengira sinona memang sengaja berbuat demikian, karenanya ia tidak memperhatikan lebih lanjut, tanyanya kemudian : “ Persoalan penting apa sih ? “.

Nanti saja setelah minum arak baru akan kuberitahukan kepadamu ?! “.

Tidak, aku ingin sekarang cici mengutarakannya keluar “.

Tidak, aku baru akan memberitahukan kepadamu setelah minum arak nanti….. “.

Baiklah kalau begitu, aku akan menuruti saja semua permintaanmu…… “.

Karena mengetahui bahwa hal ini tak bisa didesak terus, Giam In Kok menurut saja keinginan perempuan tersebut. Dan lagi dia terlalu mengandalkan takaran minum araknya. Dalam anggapannya Siluman Perempuan Berhati Racun pasti akan kalah dan mabuk lebih dulu. Maka secawan demi secawan arakpun mengalir kedalam perutnya. Secawan….
Dua cawan……

Tiga cawan…..

Pelan pelan hawa panas pengaruh alkoholpun mulai tersebar keseluruh badan. Wajah mereka berdua mulai berubah menjadi merah membara, matanya memancarkan nafsu birahi. Sementara senjapun sudah menjelang tiba.

Giam In Kok merasakan munculnya nafsu birahi yang amat berkobar kobar dari bawah pusarnya, begitu terangsang, akhirnya sambil melototkan sepasang matanya yang merah membawa, dia mengawasi wajak Siluman Perempuan Berhati Racun tanpa
berkedip. Akhirnya diapun berbisik dengan nafas tersengal sengal “

Cici…… “.

Hemmm…..ada apa….. ?’.

Aku……..aku…….. “.

Ehmmmmmm………”.

Mimpipun Giam In Kok tidak menyangka kalau didalam arak tersebut sesungguhnya telah dicampur obat perangsang yang keras sekali. Andaikata ia belum pernah menjumpai penemuan aneh, pernah makan cairan mustika, buah ajaib dan pil mustajab, ditambah lagi mutiara suci dari kuburan kuno, mungkin sudah semenjak tadi nafsu birahinya tidak terkendali.

Tapi semakin lambat daya kerja obat perangsang tersebut, makin dalam pula pemuda itu keracunan.

Sepasang mata Giam In Kok sudah terpentang lebar, dia hanya merasa ada sesosok tubuh yang indah bergerak erotik dihadapannya. Dalam keadaan begini dia tidak ambil perduli lagi siapakan perempuan tersebut. Dengan cepat ditubruknya tubuh tersebut. Dan ditindihi dengan penuh nafsu.

Ia tak ambil perduli lagi terhadap keadaan sekelilingnya, segera kekuatan yang dimilikinya dipergunakan untuk meremas dan menyikat tubuh perempuan itu.

Keadaan sekarang tak jauh beda dengan seekor binatang buas yang sedang menerkam mangsa.

Menggigit….mencakar….menindih…. dan menerjang. Ternyata Giam In Kok tidak bertepuk sebelah tangan. Sebab Siluman Perempuan Berhati Racun tidak berpeluk tangan belaka. Sebaliknya justru menyambut rangsangan itu dengan tak kalah gairahnya. Dalam waktu singkat kedua orang itu sudah dalam keadaan telanjang bulat. Tanpa selehaipun benang yang menempel tubuhnya. Hutan bakau dengan lembah yang merah membara segera bersiap siap menerima datangnya perahu untuk berlabuh.

Bukan hanya begitu, ternyata perempuan tersebut telah menjadi seorang pecandu yang berpengalaman. Selain pintu pelabuhannya dibuka lebar lebar, bahkan dia pula yang menggiring perahu tersebut untuk berlabuh dalam pelabuhan cintanya. Maka hujan badaipun berlangsung dengan hebatnya.
Irama aneh berdentang, bergema keseluruh ruangan. Rintihan kenikmatan, dengus nafas memburu. Semuanya menambah suasana menggairahkan didalam kamar itu. Entah berapa lama sudah lewat, tiba tiba Giam In Kok merasakan timbilnya suatu kekuatan besar dari tubuhnya, hisapan tersebut begitu kuat membuat seluruh tulang belulangnya terasa lemas sekali. Sementara seluruh kekuatan tubuhnya mengalir keluar seperti bendungan sungai yang jebol.

Tidak selang kemudian, ia sudah terkulai lemas diatas tubuh lawan yang putih lembut. Perempuan siluman sendiripun mendesis dengan nada puas lalu memejamkan matanya rapat rapat seakan akan sedang menikmati sisa sisa kehangatan yang baru direguknya.

Kembali beberapa saat telah lewat. Akhirnya perempuan itu mendorong tubuh Giam In Kok dari atas tubuhnya, kemudian berpakaian dan membenahi rambutnya yang kusut, lalu katanya
secara tiba tiba sambil tertawa dingin :“ Jangan salahkan kalau aku bersikap keji kepadamu. Hemmmm tak sedikit bunga Botan, tapi kau….nasibmu memang lebih mujur karena dapat menikmati tubuhku sampai puas. Sekarang akupun telah berhasil menghisap sari kekuatan tubuhmu. Biarlah aku tak membunuhmu sebagai pengganti kekuatanmu itu. Perempuan gadungan disisimu ini…..hemmm dia tak bisa diampuni dengan begitu saja “.

Selesai berkata, kedua jari tangannya segera menyodok ketubuh Ho Koan Kim.

Mendadak…..

Terdengar suara bentakan menggema memecah kesunyian. Tahu tahu Ho Koan Kim telah melompat bangun sambil memutar pergelangan tangannya dan membalas mencengkeram urat nadi pada pergelangan tangan Siluman Perempuan Berhati Racun.

Sementara jari tengah tangan kirinya menyodok iga perempuan tersebut. Perubahan yang sangat mendadak tersebut sama sekali diluar dugaan, kontan saja membuat siluman perempuan itu sangat terperanjat. Cepat cepat tangan kanannya dikibaskan kemuka dengan niat mengajak lawannya terluka bersama. Sementara tangan yang lain membabat pinggang Ho Koan Kim.

Blammmmm…… ! “.

Diiringi suara benturan keras yang amat memekakkan telinga. Mangkuk, cawan yang berada diatas meja segera hancur berantakan.

Sekuat tenaga Siluman Perempuan Berhati Racun meronta untuk melepaskan diri dari cengkeraman Ho Koan Kim, kemudian bentaknya : “ Hayo kalau berani kita bertarung diluar saja ! “.

Sementara paras muka Ho Koan Kim telah berubah menjadi dingin membesi, bentaknya nyaring : “Siluman Perempuan Berhati Racun kau masih ingin kabur kemana lagi ?! “.

Sepasang tangannya disilangkan bersama dan segulung tenaga pukulan yang amat kuatpun menyumbat jalan keluar dari ruangan itu. Mimpipun Siluman Perempuan Berhati Racun tidak menyangka kalau s inona gadungan berusia tiga empat belas tahunan ini pandai berpura pura mabuk serta menonton permainann cintanya bersama Giam In Kok tadi. Maka dengan gemas dia melancarkan serangkaian serangan yang amat gencar sambil bentaknya :“ Siluman jelek. Kalau kau ingin mampus, jangan salahkan bila aku akan mengirimmu keakhirat “.

Secara beruntun Ho Koan Kim melancarkan serangkaian pukulan untuk menyumbat jalan keluar dari ruangan, disamping itupun dia berusaha melindungi keselamatan Giam In Kok yang tergeletak lemas bagaikan mayat. Maka umpatnya keras keras “

Dasar perempuan siluman, hatimu benar benar amat kejam…..ada permusuhan apakah antara kau dengan Engkoh Ini ?. Mengapa kau berbuat sekeji ini sehingga tubuhnya sama sekali tak mampu berkutik lagi ? “.

Siluman Banci, kau tak berhak untuk mengetahui tentang soal ini. Lihat serangan ! “.

Hemmmm, memangnya kau anggap aku takut padamu ? “.

Blaaammmmm………. ! “.

Suara benturan nyaring segera bergema memecah keheningan. Angin pukulan yang dihasilkan kedua belah pihak segera membuat meja kursi bergetar keras hingga bertumbangan. Tubuh Giam In Kok sendiripun tersapu oleh sisa getaran kekuatan yang dihasilkan kedua orang itu hingga terpental setinggi beberapa depa lalu jatuh kembali keatas pembaringan.

Namun akibat dari getaran yang keras itu Giam In Kok segera siuman dari pingsannya. Begitu membuka mata hanya kegelapan yang terlihat, ia tak berhasil menyaksikan suatu apapun. Padahal pemuda ini sudah memiliki kemampuan untuk melihat dalam kegelapan, namun berhubung sari kekuatannya sudah terhisap habis oleh Siluman Perempuan Berhati Racun hingga tenaga dalamnya ludes. Maka dalam kegelapan malam ia hanya sempat mendengar suatu pertaruangan yang amat sengit.

Dengan rasa amat terkejut iapun berseru :

Siapa yang sedang bertarung disini !? “.

Sayang sekali suara teriakannya terlalu lirih. Ibaratnya suara nyamuk saja. Tak heran kalau ditengah desingan angin pukulan yang amat memekakkan telinga. Kedua orang perempuan tersebut sama sekali tidak mendengarnya.

Sesungguhnya Ho Koan Kim masih belum memiliki pengalaman yang cukup dalam suatu pertarungan melawan musuh. Apalagi disamping harus menjaga keselamatan Giam In Kok. Diapun mesti mencegah agar jangan sampai Siluman Perempuan Berhati Racun berhasil lolos dari tempat tersebut. Tak heran kalau ia segera terdesak hebat hingga kalang kabut tak karuan dan akhirnya terjatuh disamping kekasihnya.

Ketika Siluman Perempuan Berhati Racun menyaksikan datangnya kesempatan yang sangat baik, dia segera tertawa seram dan mengayunkan telapak tangannya melepaskan sebuah bacokan yang mematikan.

Tergopoh gopoh Ho Koan Kim membuang diri bergulingan kesamping. Begitu tergesa gesanya sampai Giam In Kokpun turut bergulingan keatas tanah. Namun untung saja dia bertindak cukup sigap. Cepat cepat disambarnya tubuh Giam In Kok dan dibawa kabur keatas atap rumah lalu setelah membaringkan tubuh Giam In Kok diatas atap rumah, segera mengumpat kepada musuknya : “ Hei Siluman Perempuan Berhati Racun cepat serahkan
selembar nyawamu…… “.

Baru selesai perkataannya diucapkan, tampak dua sosok bayangan manusia telah melayang turun diatas atap rumah. Orang yang berada disamping muka segera menegur sambil tertawa dingin““ Perempuan sialan, kenapa kau memaki orang secara sembarangan ? “.

Belum sempat Ho Koan Kim menjawab, kembali ada sesosok bayangan manusia melompat naik keatas atap rumah. Orang ini tak lain adalah Siluman Perempuan Berhati Racun yang belum lama bertarung mati matian melawan Ho Koan Kim didalam kamar. Namun ketika orang itu menengok sekejap keatas dua orang yang baru datang, mendadak ia berseru tertahan kemudian cepat cepat membalikkan badan dan berusaha kabur dari situ.

Ho Koan Kim segera membentak lagi “” Siluman Perempuan Berhati Racun, hendak kabur kemana kau ? “.

Baru saja dia hendak membopong Giam In Kok sambil melakukan pengejaran. Siapa tahu terasa desingan angin berkelebat lewat. Tahu tahu orang itu menegur Ho Koan Kim tadi telah melompat kebelakang tubuh Siluman Perempuan Berhati Racun sambil mengayunkan tangannya melepaskan sebuah pukulan dahsyat, bentaknya :

Berhenti ! “.

Merasakan datangnya desingan angin tajam yang mengancam belakang tubuhnya, buru buru Siluman Perempuan Berhati Racun itu melompat sejauh beberapa kaki dari posisi semula dan
melepaskan diri dari ancaman yang datang.

Tapi dengan tindakan tersebut, maka pihak lawanpun berhasil menghadang dihadapannya dan menjengek sambil tertawa dingin ““ Perempuan rendah, siapa kau ?. Berani benar mencatut nama nona untuk berbuat kejahatan disini ? “.

Ketika Ho Koan Kim berpaling kearah dua orang tersebut, maka dibawah sinar rembulan tampaklah dua orang gadis yang berdiri dihadapannya sekarang ternyata mempunyai wajah yang mirip satu dengan lainnya. Kontan saja membuatnya tertegun.

Adik Ho !?. “.

Mendadak terdengar suara panggilan yang amat dikenalnya bergema dari belakang, ketika dia berpaling dan mengetahui siapa yang datang, tak tahan dia berseru :

Enci Kwik ! “.

Ternyata orang itu adalah puteri kesayangan dari Ketua Su Hay Pang, si Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun. Sejak berada di Lokyang malam itu, Ho Koan Kim sudah merasakan bahwa Perempuan Cantik Berwajah Dingin menaruh niat baik kepadanya, apalagi saat ini keadaannya sedang bingung dan panik lantaran Giam In Kok berada dalam keadaan lemas lunglai tak bertenaga, tentu saja dia merasa kegirangan setengah mati.

Entah mengapa sikap Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun ternyata tidak dingin lagi. Katanya sambil tetawa : “ Masih kenal dengan Enci Kwik ?. Eeeeiii…….siapakah orang itu?“.

Dia adalah….. “.

Bocan Ajaib Bermuda Seribu ? “.

Benar ! “

Mengapa keadaannya menjadi demikian ?. Apakah dia menderita luka ? “.

Hemmmm, gara gara Siluman Perempuan Berhati Racun….. “.

Adik Ho. Kalian salah menduga. Orang yang datang bersamaku inilah baru Siluman Perempuan Berhati Racun Enci Ciu yang sesungguhnya ?! “.

Ahhhh, aneh sekali kalau begitu “ seru Ho Koan Kim terkejut.

Kau tak perlu gelisah. Sebenarnya bagaimana keadaan Engkoh In ?.

Agaknya sari kekuatan tubuhnya telah terhisap haris oleh perempuan rendah itu…. “.

Pada saat itu apakah kau tidak berada ditempaya ? “.

Siapa bilang tidak !?. Kalau dibicarakan kembali sebetulnya aku yang salah, selama beberapa hari terakhir, dari pembicaraan Engkoh In dapat ditarik kesimpulan, bahwa ia amat mencintai Enci Ciu. Itulah sebabnya aku pura pura mabuk dan membiarkan mereka berhubungan intin. Siapa tahu ternyata perempuan rendah itu mempunyai niat jahat. Bukan saja seluruh kekuatan tubuh Engkoh In terhisap sampai habis bahkan hendak menghabisi nyawanya pula. Coba kau lihat, apa yang meski kita perbuat sekarang ? “.

Sementara itu Giam In Kok telah sadar pula dari tidurnya, hanya saja dia merasakan sekujur badannya lemas tak bertenaga. Ketika perkataan Ho Koan Kim terdengar olehnya, ia menjadi terkejut bercampur gelisah. Dengan susah payah segera serunya :“ Cepat cengkeram jalan darah In Hiat-ku kencang kencang ! “.

Bagaimanapun juga Ho Koan Kim adalah seorang laki laki yang berubah menjadi perempuan, karena diapun tak membedakan antara lelaki dan perempuan. Begitu mendengar perkataan tersebut, cepat cepat tangannya ditempelkan keatas jalan darah Im Meh-nya dan menyalurkan hawa murninya kedalam tubuh pemuda itu.

Giam In Kok segera merasakan jalan darah Hui Im Hiat-nya mengencang dan balik kembali ketempat semula. Meski ia bisa menghembuskan nafas panjang namun tubuhnya tetap lemas tak bertenaga.

Pelan pelan dia merangkak bangun, kemudian ujarnya dengan gemetar :“ Adik cepat kau membantu Enci Ciu untuk membekuk perempuan tersebut. Aku harus merebut kembali tenaga dalamku ?!“.

Tenaga dalammu telah punah. Dengan cara apakah kau hendak merebutnya kembali kekuatan itu ? “ tanya Ho Koan Kim dengan perasaan terkejut bercampur keheranan.

Setelah menghela nafas panjang Giam In Kok berkata :“ Tiong Giok Sam Keng memiliki sejenis ilmu aneh yang bisa dipakai untuk menghisap tenaga dalam orang, maka dengan cara bagaimana perempuan rendah itu merampas tenaga dalamku, dengan cara itu pula aku hendak merebut kembali, tapi kita harus bertindak cepat. Bila tenaga dalamku sudah mulai tergabung dengan tenaga dalamnya maka tiada orang lain yang bisa mengendalikan dirinya lagi “.

Tapi saat ini keadaanmu sangat lemah. Bagaimana mungkin aku merasa tega untuk meninggalkanmu ? “ kata Ho Koan Kim lagi dengan kening berkerut.

Buru buru Perempuan Cantik Berwajah Dingin berkata :“ Aku toh berada disini. Silahkan adik Koan pergi “.

Tiba tiba satu ingatan melintas dalam Ho Koan im, segera serunya cepat :“ Enci Kwik, bagaimana kalau kau membantu kami untuk membekuk perempuan itu ? “.

Aku tak ingin bertarung melawannya !? “.

Kenapa ?. Siapa orang itu ? “.

Bila dugaanku tidak salah. Seharusnya orang itu adalah Ensoku sendiri Ko Kiok Ciu ? “.

Benarkah dia adalah Ensomu ? “ seru Giam In Kok berseru dengan perasaan terkejut.

Dengan sedih Perempuan Cantik Berwajah Dingin berkata :“ Asal dia sudah ditangkap dan kita perksa, tentu akan menjadi jelas dengan sendirinya bila dia benar benar adalah Ensoku yang binal. Kuharap kalian sudi memberi belas kasihan kepadanya ? “.

Bila dia adalah Enco nona, bagaimana caraku untuk merebut kembali kekuatan yang kumiliki ?”.

Enso memang berwatak cabul dan jalang, apalagi diapun telah melakukan hubungan badan denganmu. Apa bedanya satu kali atau dua kali ?. Cuma masalahnya sekarang andaikata dia mengeluarkan ilmunya untuk menutup diri….. “.

Giam In Kok melirik sekejab kearah arena pertarungan. Ia saksikan Ciu Li Ya sudah terdesak mundur berulang kali, bahkan sekeliling tubuh musuh telah diliputi selapis kabut berwarna merah.

Menyaksikan hal ini dengan perasaan terkejut Giam In Kok segera berseru : “ Adik Koan, cepat pergi, kalau terlambat bisa berabe…….. “.

Ho Koan Kim tak sempat berpikir panjang lagi, dia segera membentak keras dan menerjang kedepan. Serangkaian pukulan berantai yang maha dahsyatpun dilontarkan untuk mengurung
tubuh lawan. Orang itu tertawa dingin, sepasang telapak tangannya segera diputar balik, maka hawa murni Ceng Goan Hiat Khi milik Giam In Kokpun memancar keluar dari balik telapak tangannya.

Blaammmmm……….. ! “.

Menyusul suara benturan yang amat keras, kabut tipis yang menyelimuti arena nampak terpisah lalu merapat lagi, orang itu tetap berdiri tegak bagaikan bukit karang. Sebaliknya Ho Koan Kim serta Siluman Perempuan Berhati Racun masing masing tergetar mundur sampai lima langkah kebelakang.

Tanpa terasa lagi Perempuan Cantik Berwajah Dingin menjerit kaget :

Enso………… !! “.

Orang itu mendengus dingin, serunya :“ Hemmm, kau tak usah turut campur dalam persoalan ini. Tunggu saja sampai aku berhasil menghabisi nyawa mereka berdua sebelum berbincang bincang denganmu “.

Menyaksikan bahwa orang itu memang Ensonya Ko Kiok Ciu, si Perempuan Cantik Berwajah Dingin buru buru berkata : “ Bagaimana kalau kubantu untuk membunuh mereka berdua, lalu kita berkumpul lagi bersama sama, bukankah hal ini jauh lebih menyenangkan lagi ?.

Ko Kiok Ciu mula mula nampak tertegun, sepertinya hatinya
tertarik dengan tawaran itu. Tapi kemudian sambil tertawa dingin dia berseru :“ Orang ini tak lebih tinggal badan kasarnya yang kosong, apa gunanya ?. Bila kau memang senang bawa saja kemana kau pergi, tapi kedua orang perempuan itu harus kubunuh, kalau tidak niscaya mereka akan banyak bicara….. “.

Sementara mulutnya berbicara, telapak tangannya sama sekali tidak berhenti bergerak, pukulan yang menderu deru membuat Siluman Perempuan Berhati Racun serta Ho Koan Kim tak mampu mendekatinya.

Tiba tiba dia berseru lagi :

Oooohhh… rupanya kau yang telah membebaskan perempuan rendah she Ciu ini secara diam diam ? “.

Ya, memang aku yang telah membebaskan. Ada apa ?. “ jawab Perempuan Cantik Berwajah Dingin dengan suara sedingin es.

Kau begitu kaupun harus kubunuh…. “.

Perempuan yang bermoral rendah memang susah diajak bicara memakai aturan, apalagi kalau dia sudah tak mau mengenal sanak kekuarga lagi.

Ko Kiok Ciu membentak nyaring, tubuhnya melambung keatas udara melintasi kedua orang lawannya dan langsung menerjang kearah Perempuan Cantik Berwajah Dingin.

Aduh celaka ! “ pekik Perempuan Cantik Berwajah Dingin terkejut.

Sambil menggendong tubuh Giam In Kok, cepat cepat dia mengerahkan ilmu meringankan tubuhnya dan kabur dari s itu. Dalam pada itu tubuh Giam In Kok sendiri amat lemas dan sama sekali tidak bertenaga untuk meronta, ia membiarkan dirinya dibawa lari oleh Kwik Hui Hun. Sementara suara umpatan dari Ko Kiok Ciu makin mala makin lirih.

Dengan susah payah akhirnya Kwik Hui Hun berhasil membawa pemuda tersebut memasuki sebuah hutan. Giam In Kok segera memejamkan matanya dan berkata sambil menghela nafas panjang“ Aaiiii Enci Kwik, sekalipun kau berhasil menyelamatkan aku ketempat ini, namun kemungkinan besar kedua orang rekan kita akan tertangkap oleh musuh ?! “.

Mendengar perkataan tersebut, Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera berkata :“ Tak disangka dalam keadaan seperti inipun kau masih sempat menguatirkan keselamatan orang lain. Hal ini menunjukkan bahwa kau memang berhati mulia. Tapi kau tak usah kuatir, mereka berdua toh punya kaki dan bisa melarikan diri dengan sendirinya….. “.

Ensomu memiliki kepandaian silat yang sangat tinggi, apalagi setelah berhasil merebut tenaga dalamku, mana mungkin mereka berdua bisa meloloskan diri dari cengkeramannya ? “.

Yahhhh…. Paling banter mereka berdua harus mengorbankan jiwanya, tapi apakah kau tidak mendengar Ensoku sempat membentak mereka berdua jangan kabur, tapi tiada jawaban dari mereka berdua ? “.

Aaiiiii….. sejak kehilangan tenaga dalamku, aku sudah tidak memiliki ketajaman pendengaran seperti dulu lagi, bagaimana mungkin suara mereka bisa kudengar ?. Akupun menjadi agak lega. Semoga saja mereka berdua benar benar dapat meloloskan diri sehingga bila Giam In Kok akhirnya nanti mati, akupun tak usah mati dengan perasaan menyesal……. ?!“.

Melihat ketulusan hatimu ini rasanya orang lain jadi berharga juga untuk menjual nyawa kepadamu. Sekarang coba kau telan dulu ketiga butir pil Hang Liong Wan ini. Coba dilihat berapa banyak tenaga dalammu yang berhasil dipulihkan kembali “.

Hang Liong Wan ?. Belum pernah kudengar nama obat tersebut ?! “.

Ditelan saja. Aku toh tak akan mencelakai dirimu ? “.

Berada dalam keadaan begini Giam In Kok memang membutuhkan tenaga dalam untuk memulihkan kembali sebagian dari kondisi badannya. Dengan timbulnya harapan tersebut, tentu saja dia tidak akan menampik pemberian tersebut. Siapa tahu belum lama ketiga butir pil tersebut masuk kedalam perutnya, tiba tiba saja dari bawah pusarnya telah muncul segulung hawa panas yang segera menyebar keseluruh badannya dalam waktu singkat.

Keadaan yang dialaminya sekarang ternyata tidak jauh berbeda seperti keadaan setelah minum arak bersama Ko Kiok Ciu tadi.

Tanpa terasa au berseru dengan perasaan kaget :” Cici, kenapa kau memberikan obat semacam itu kepadaku ? “.

Saat itu, beberapa tetea air mata telah jatuh berlinang membasahi wajah Perempuan Cantik Berwajah Dingin, sahutnya dengan sedih :“ Engkoh In, masa depanmu masih panjang, akupun tidak berniat mencelakaimu, aku ingin menggunakan kesempatan ini untuk mempersembahkan tenaga dalam yang aku miliki kepadamu….. “.

Aaahhhh…. Hal ini mana bokeh !? “ seru Giam In Kok terkejut bercampur gelisah. “Bukankah kejadian ini justru akan merugikan Cici sendiri “.

Kau jangan bodoh. Aku hidup sebagai seorang gadis. Apa yang bisa kuperbuat selama ini ?. paling paling berbelanja dipasar, mendidik anak dan berada dirumah. Selain itu tenaga dalam yang kumilikipun cuma dua tiga puluh tahun hasil latihan. Untuk memulihkan, untuk memulihkan kembali kekuatan tersebut seperti sedia kalapun rasanya jauh lebih gampang. Maka kesempatan yang sangat baik pada malam ini meruparakan kebanggaan tersendiri bagiku. Jangan kau bilang kejadian ini malah mencelakai diriku. Apalagi saat kau menelan pil Hong Liong Wan tadi, akupun ikut menelan Ki Hong Wan. Jadi bila kau tampik pemberianmu ini, malah akulah yang bakal celaka “.

Selesai mengucapkan perkataan tersebut. Ia segera menjatuhkan diri kedalam pelukan Giam In Kok. Sekalipun Giam In Kok sendiri merasa masalah ini terlampau besar dan tidak sepantasnya dia berbuat demikian, namun berhubung daya kerja Hang Liong Wan sudah mulai beraksi apalagi berada dalam rangkulan Perempuan Cantik Berwajah Dingin yang hangat. Bau khas kegadisan nona tersebut, kontan saja membangkitkan gairah nafsu birahinya semakin membara.

Tak selang beberapa saat kemudian, suatu badai hujan deraspun melanda hutan tersebut, yang terdengar hanya dengusan dan keluhan kesakitan.

Entah berapa lama saat sudah lewat. Akhirnya Giam In Kok hanya bisa mengawasi noda darah yang membasahi permukaan tanah serta tubuh Perempuan Cantik Berwajah Dingin yang terbaring bugil sambil menghela nafas katanya lembut : “ Cici, budimu kebaikanmu ini tak akan terlupakan untuk selamanya, sekalipun tubuhku harus hancur lebur, pasti akan kubalas kebaikanmu tersebut…. ?’.

Jangan bilang soal balas budi “ tukas Perempuan Cantik Berwajah Dingin agak terkejut. “ Tapi sungguh aneh….. sekuat tenaga aku telah berupaya untuk mempersembahan tenaga dalamku, mengapa sekarang kekuatan tubuhku tidak berkurang barang sedikitpun ?. Apa yang sesungguhnya yang terjadi ? “.

Giam In Kok menghela nafas “ Aaaaiiiii…. Apabila kita bisa memahami isi pelajaran Tiong Giok
Sam Keng, tenaga dalam akan tumbuh secara otomatis tanpa henti hentinya. Mengapa kita merampas tenaga dalam orang lain ?. Aaaiiii…. Kawanan siluman tua itu tak mau mendalami kepandaian masing masing. Sebaliknya malah mendirikan Tay Goan Tian, Liong Yang Wan serta Koan Wa Kiong untuk menghisap kekuatan orang dan melakukan banyak kejahatan…..Cici, istirahatlah sejenak, aku hendak pergi mencari mereka…. “.

Kau hendak kemana ?. tanya Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun sambil merapatkan tubuhnya kedalam pelukan pemuda tersebut.“ Aku hendak kembali kekota Mao Tay sambil menemukan kembali senjata andalanku ?.

Seandainya bertemu lagi dengan perempuan cabul itu ? “.

Sekarang aku telah memperoleh bantuan tenaga dalam dari Cici, apalagi yang harus kita takuti ? “.

Tapi kemampuanku tidak mungkin bisa mengalahkan Ensoku yang cabul itu…… “.

Baru selesai perkataan itu diucapkan, mendadak dari kejauhan tersengar seseorang berseru sambil tertawa nyaring :“ Rupanya kau si perempuan rendah berada disitu bersama lelaki liar. Hayo cepat keluar untuk menerima kematian ! “.

Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera mengenali suara Ko Kiok Ciu tersebut. Cepat cepat dia merangkul pemuda itu kencang kencang lalu bisiknya “

Kau jangan keluar dulu, biar aku mengumpatnya habis habis sehingga dia mendongkol setengahmati “.

Sementara pembicaraan masih berlangsung, Ko Kiok Ciu bagaikan sesosok sukma gentayangan telah berdiri diluar hutan.

Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera mengumpat habis habisan dengan keras ““ Semula aku masuh belum mengetahui darimana kau peroleh kepandaian silat sehebat itu. Rupanya kau telah mengkhianati Kakakku dengan memelihara entah berapa orang lelaki liar diluar. Hemm…jangan kau menuduh aku yang bukan bukan, padahal kau sendiri tak tahu malu. Buat apa aku berbicara melulu disini ?. Lihat saja nanti, akan kulaporkan kejadian tersebut kepada Kakakku agar nyawamu dicabut “.

Heehhh….heehhhh….heehhh…. seharusnya kau merasa bangga karena selain mempunyai kakak yang beristeri suka serong, mempunyai pula orang tua yang suka bermain mesum. Hayo keluar, baru berbuat apa kau disitu ?. Masa selama ini kalian berbuat, belum juga merasa puas ?”

Giam In Kok tak mampu menahan diri lagi, dengan cepat dia melompat bangun dan melepaskan diri dari pelukan Perempuan Cantik Berwajah Dingin, lalu bentaknya keras : ” Perempuan rendah. Dendam sakit hati apakah yang terjalin diantara kau dan aku ?. Mengapa kau berniat membunuhku ? “.

Ko Kiok Ciu nampak agak tertegun, kemudian serunya sambil tertawa dingin :“ Kau telah mewakili Kakaknya perempuan rendah itu untuk memuaskan nafsuku, apalagi kitapun sudah pernah berbuat sebagaimana suami isteri, kenapa aku meski membunuhmu ?. Seandainya aku berniat menghabisi nyawamu itu. Heeemmmm, biar aku mempunyai seratus lembar jiwapun tak cukup, hei…. Ngomong ngomong rupanya perempuan rendah itu sudah cukup banyak mempersembahkan kekuatannya kepadamu. Mengapa tidak kau serahkan semuanya kepadaku ? “.

Giam In Kok benar benar dibikin habis daya menghadapi perempuan cabul yang jalang dan tidak tahu malu ini, akhirnya umpatnya penuh gusar “

Perempuan cabul….. “.

Dia bersuit untuk melompat keluar dari balik hutan. Tapi Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera berteriak ““ Engkoh In, kau jangan termakan oleh tipu muslihatnya ! “.

Ohhhhh, sudah memanggil dengan sebutan Engkoh In ?. Kalau begitu dugaan Ensomu tak salah lagi, rupanya kita Ipar dan Enso mempunyai laki laki yang sama. Bagaimana kalau kita tidur bertiga malam nanti……. ?!.

Perempuan cabul. Siapa yang tidak tahu kalau kau hendak membalaskan dendam bagi adikmu. Coba lihat….. dia sudah kau hancurkan hingga menjadi begitu rupa ! “.

Giam In Kok yang mendengar perkataan tersebut menjadi keheranan, segera tanyanya :“ Siapa sih saudaranya ? “.

Ko Seng Jin, bangsat yang mampus ditanganmu itu ? “.

Ohhhh… tak heran kalau dia menyaru sebagai Enci Ciu untuk mencelakai aku ! “.

Ko Kiok Ciu segera berseru sambil tertawa dingin :“ Lebih baik bila kau sudah mengetahui akan hal ini. Hayo cepat serahkan nyawamu “.

Ooohhh…. Rupanya kau…. “ mendadak terdengar seseorang berseru lantang.

Menyusul seruan tersebut, tampak sesosok bayangan manusia langsung meluncur datang dengan kecepatan luar biasa. Ketika Giam In Kok berpaling, dia segera mengenali orang itu sebagai Siluman Perempuan Berhati Racun Ciu Li Ya. Kejut dan gembira rasa hatinya, segera serunya :

Enci Ciu, rupanya kaupun telah datang. Bagaimana dengan adik Koan…. ? “.

Mendadak dari balik hutan muncul kembali sesosok bayangan manusia dan langsung meluncur kearah pemuda tersebut sambil berteriak dengan gembira :“ Engkoh In. rupanya kau telah sembuh. Ini dia senjatamu ada disini…. “.

Gian In Kok merasa lega setelahmejumpai Ho Koan Kim telah berada disitu. Ujarnya kemudian : “ Tak akan selesai dibicarakan persoalan tersebut dengan sepuluh kata. Tapi kesemuanya itu harus berterima kasih sekali kepada Enci Kwik…. “.

Sementara itu Ko Kiok Ciu sudah berseru sambil tertawa dingin :“ Bagus sekali. Rupanya kalian ingin hidup bersama sama, matipun bersama. Kini semuanya telah berkumpul, maka akupun tidak usah repot repot lagi mencari kalian. Sekarang berundinglah dulu, ingin mampus dengan cara bagaimana, kemudian baru disampaikan kepadaku ? “.

Setelah menerima Cakar Elang serta Kipas Emas pemberian Suto Liong, diam diam Giam In Kok mencoba untuk mengatur pernafasan. Ternyata segulung tenaga dalam yang amat kuat serasa menggulung ditubuhnya.
Tiba tiba saja Kwik Hui Hun yang berdiri disisinya berseru perlahan :“ Hei sungguh aneh, mengapa tubuhmu seharum ini ? “.

Perkataan yang diucapkan tanpa sengaja ini ternyata segera mendatangkan perasan percaya diri, tanpa terasa Giam In Kok berkata sambil tertawa ““ Perempuan rendah dari Marga Ko, jangan kau anggap dengan mendapatkan sedikit keberuntungan itu lantas dapat menyudutkan siauyamu. Ketahuilah meskipun siauya telah kehilangan sebagian tenaga murni, namun dari Mutiara Giok Li Cu aku masih memiliki sejumlah kekuatan yang cukup besar, bukan berarti semua kekuatanku tadi sudah kuserahkan kepadamu. Maka jika kau menginginkan jiwamu hidup terus, lebih baik cepat cepatlah enyah dari hadapanku “.

Begitu mendengar perkataan itu, Ciu Li Ya segera mendapat tahu kalau kerugian tenaga dalam yang dialami anak muda itu tidak terlalu banyak. Maka tanpa bicara lagi dia segera meloloskan pedangnya dan menerjang maju kehadapan Ko Kiok Ciu sambil berseru :“ Lihat serangan ! “.

Tampak pedangnya digetarkan membentuk serentetan bunga pedang, lalu dengan hebatnya menerjang ketubuh musuhnya. Ho Koan Kim yang sudah beberapa kali bertarung berdampingan dengan Siluman Perempuan Berhati Racun saat inipun tak ingin berpeluk tangan belaka. Sambil membentak nyaring ia menerjang pula kedepan sambil melancarkan serentetan serangan berantai.

Ketika berlangsung pertarungan di Mao Tay semalam., Ko Kiok Ciu telah berhasil menghajar kedua orang lawannya ini hingga kocar kacir. Tentu saja dia tidak memandang sebelah mata terhadap kemampuan kedua gadis itu. Ditunggunya sampai serangan mereka berdua hampir menyentuh tubuhnya. Secara tiba tiba sepasang telapak tangannya dilontarkan kedepan.

Mendadak………..

Weeesssss…. ! “.

Segulung tenaga pukulan yang maha dahsyat bagikan amukan angin topan diiringi asap putih yang begitu tebal seperti kabut meluncur kehadapan kedua orang gadis itu dengan hebatnya. Agaknya Ciu Li Ya berdua cukup mengetahui akan kelihaian lawannya, serentak mereka melejit keudara dan menyingkir sejauh lima kaki lebih dari posisi semua.

Sementara itu Giam In Kok tak ambil diam, dengan mempersiapkan senjata Cakar Elangnya diapun membentak keras “

Perempuan jalan. Lihat serangan ! “.

Menyusul bentakan tersebut, senjata Cakar Elang dan Kipasnya dilancarkan bersama untuk menggencet tubuh lawan.

Serangan yang bagus ? “ bentak Ko Kiok Ciu.

Sepasang telapak tangannya segera diayunkan berulang kali. Secara beruntun dia melepaskan tiga buah serangan berantai. Siapa tahu Giam In Kok telah merentangkan Kipasnya dan menerobos diantara deruan angin serangannya mendesak kehadapan perempuan cabul itu, bentaknya keras :“ Kena ! “.

Cakar Elangnya langsung menyambar keiga kiri musuh. Kok Kiok Ciu sama sekali tidak menyangka kalau dibalik Kipas Baja tersebut sesungguhnya terselip Mutiara Penenang Angin.

Menyaksikan Giam In Kok tidak takut dengan serangan dahsyatnya sementara senjata Cakar Elangnya dengan membawa lima gulung cahaya emas menyambar tiba, ia segera menjerit kaget dan meloncat mundur sejauh beberapa kaki.

Breeettt….. “.

Tahu tahu pakaian yang dikenakan telah tersambar hingga robek sebagaian besar.

Berhasil dengan serangannya, Giam In Kok makin bersemangat. Tahu tahu serunya sambil tertawa :“ Perempuan jalang, berhati hatilah. Siauya akan merebut kembali benda miliku “.

Sementara itu HoKon Kim telah berseru kegirangan : “ Enci Ciu, Cici Kwik, mari kita beramai ramai membekuk perempuan cabul ini ?! “.

Ko Kiok Ciu tertawa dingin, dia melompat kehadapan Ho Koan Kim dan bentaknya : “ Lihat serangan ! “.

Tapi baru saja serangannya dilancarkan, Ciu Li Ya telah membentak nyaring. Dua rentetan bahaya tajam telah muncul dibelakang tubuhnya memaksa perempuan cabul itu harus mundur
sejauh beberapa kaki dari posisi semula.

Sementara itu Kwik Hui Hun telah bergabung dengan Giam In Kok, tentu saja diapun tak ingin memberi kesempatan kepada Ensonya yang cabul itu untuk bertindaklebih lanjut, segera serunya : “ Lihat serangan ! “.

Dalam waktu singkat Ko Kiok Ciu sudah terkurung ditengah kepungan tiga orang perempuan dan seorang pria. Andaikata mereka tidak berhasrat untuk membekuk lawannya dalam keadaan hidup hidup, mungkin Ko Kiok Ciu sudah tewas sedari tadi.

Sebaliknya Giam In Kok yang sudah kehilangan banyak tenagapun tak sanggup bertarung terlalu lama, untungnya Cakar Elangnya sangat hebat sehingga dalam waktu singkat pakaian yang dikenakan Ko Kiok Ciu sudah tercabik cabik hancur.

Mendadak……

Adik, kau sudah gila ? “. Suara bentakan yang menggeledek bagaikan guntur membelah bumi bergema memecah keheningan, disusul kumudian nampak sesosok bayangan hitam meluncur masuk kedalam arena pertarungan dan langsung membabat ketubuh Ho Koan Kim.

Cepat cepat Ho Koan Kim menghindar kesamping untuk meloloskan diri. Menggunakan kesempatan yang baik inilah Ko Kiok Ciu segera tertawa nyaring dan kabur masuk kedalam hutan.

Dalam pada itu Kwik Hui Hun telah menerjang kehadapan dipendatang itu sambil serunya dengan gemas “ “ Koko mengapa kau lepaskan perempuan cabul itu ?’

Tindakanmu itu ibarat melepaskan harimau pulang kegunung ! “.

Rupanya orang yang baru saja datang adalah Kakak Kandung si Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun yang disebut Kwik Hui Liong.

Ketika mendengar ucapan itu, Kwik Hui Liong nampak agak tercengang. Segera serunya : “ Mengapa kau membantu orang lain untuk mengerubuti Ensomu sendiri….. ?’.

Heeemmm…. Enso apa ?. Bila kau rela menerima seorang perempuan cabul sebagai isteri, silahkan saja menerimanya kembali. Tapi jangan lupa, isterimu sudah terlalu sering bermain serong dengan lelaki lain…… “.

Eehhh, adikku. Sebenarnya apa yang telah terjadi ? “.

Aaahhh,,,,, kau masih saja dibodohi….. “ seru Kwik Hui Hun dengan suara dingin.

Mendadak Ko Kiok Ciu berseru dari dalam hutan sambil tertawa dingin :“ Ya…. Betul adik membawa lelaki asing untuk memperkosa Ensonya. Sebaliknya si Kakak rela melihat isterinya dinodai orang lain, huuhhhh…. Huuuhhhh….. manusia macam begitu memang pikun dan bodoh namanya “.

Giam In Kok yang mendengar perkataan tersebut segera terawa tergelak saking gusarnya. Ia berseru : “ Perempuan cabul. Kau janganmemfitnah orang semaumu sendiri. Kalau memang punya kemampuan, ayoh cepat tampil kemari untuk membela diri ! “.

Hemmmm, kenapa aku mesti berbuat bodoh. Kenapa aku mesti menghantarkan diri agar diperkosa sekali lagi ? “.

Kwik Hui Hun yang mendengar ucapan tersebut menjadi gusar. Bentaknya nyaring “ Hei, sebetulnya kau masih punya rasa malu tidak ?. Tak nyana masih berani mengucapkan kata kata seperti itu ? “.

Adikku, malam ini Enso sudah merasakan kebaikan hatimu itu, orang yang sudah ternoda memang tak punya muka lagi untuk bertemu orang. Tapi aku tidak takut. Toh Engkohmu bakal
membalaskan dendam bagiku “.

Dari pembicaraan yang berlangsung, dengan cepat Kwik Hui Liong bisa meraba sebagian dari duduk persoalan itu.

Akan tetapi dia sama sekali tak menyangka kalau isterinya telah mencuri tenaga dalam orang lain dengan cara yang licik dan cabul. Disangkanya apa yang dikatakan isterinya itu benar. Buru buru serunya dengan perasan cemas :“ Adik Kiok jangan pergi ! “ dengan cepat diapun menyusul kedalam hutan.

Menyaksikan hal itu Kwik Hui Hun segera mendengus dingin. Serunya dengan gemas : “ Dasar pikun dan tolol. Benar benar manusia tak tahu diri “.

Giam In Kok menghela nafas panjang, katanya :“ Kini Kakakmu sudah menaruh kesalah pahaman. Bagaimana baiknya kita sekarang ? “.

Kita tak usah ambil peduli dengan si orang dungu itu. Bila ia datang lagi untuk ribut ribut, kalian boleh pergi dahulu. Aku rasa mereka berdua tak mungkin bisa mengapa apakan aku “.

Cici, walaupun kau bermaksud baik, namun kita tak boleh berbuat demikian ?! “.

Dalam pada itu, Kwik Hui Liong yang menerobos masuk kedalam hutan dan tak berhasil menemukan jejak isterinya, terpaksa membalikkan badan dan melayang kembali ketempat semula.

Kepada Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun tegurnya :“ Adik, apakah kau yang bersekongkol dengan bocah keparat itu? “.

Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera mendengus, sahutnya “ Mengapa kau tidak menanyakan sendiri persoalan tersebut kepada isterimu yang baik itu ? “.

Sebenarnya kau mau berbicara atau tidak ?.

Kalau tidak kenapa ? “.

Baik. Akan kubawa kalian sekawanan anjing laki dan perempuan untuk menghadap ayah….. ? “.

Heemmm…. Sungguh menggelikan. Atas dasar apa kau hendak mengajak orang lain pergi ?“.

Setelah mendamprat Kakaknya dengan kata kata pedas, si Perempuan Cantik Berwajah Dingin Kwik Hui Hun segera berpaling kembali kearah Giam In Kok dan serunya : “ Mari kita pergi dari sini “.

Dengan langkah cepat Kwik Hui Liong maju kedepan dan menghadang didepan Giam In Kok sambil serunya diiringi suara tertawa dingin yang menggidikkan : “ Kau ingin pergi dari sini ?. Hemmmm tak akan segampang itu“.

Padahal Giam In Kok sama sekali tak berniat untuk pergi, sebab dari pembicaraan Kwik Hui Liong barusan, bisa disimpulkan bahwa Ketua dari Perkumpulan Su Hay Pang-pun sudah berada disekitar kota Mao Tay. Bahkan bisa jadi disekitar tempat inilah markas besar Su Hay Pang untuk berpindah kewilayah Holam.

Karena itulah dengan sikap yang tenang, dia segera berkata sambil terawa “ Anda tak usah kuatir, aku masih ingin menanyakan persoalan lebih dulu kepadamu, masa sebelum bertanya sudah pergi ? “.

Kwik Hui Liong segera dibuat tertegun atas pertanyaan ini. Segera katanya :“ Memang paling baik kalau tidak pergi dari sini. Apa yang ini kau tanyakan ? “.

Dengan sepasang mata bersinar tajam Giam In Kok mengawasi lawannya tanpa berkefip lalu ujarnya dengan serius :“ Aku ingin bertanya kepada anda, apa benar Giam Ong Hui dari Perkampungan Ang Sin Sancung telah berpindah kemari ? “.

Siapa yang mengatakan hal itu padamu ? Kwik Hui Liong segera bertanya keheranan.

Aku hanya ingin bertanya betul atau tidak, buat apa kau mesti bertanya siapa yang mengatakannya ? “.

Kwik Hui Liong segera mendesak maju lagi. Bentaknya dengan suara keras : “ Sebenarnya kau hendak menjawab atau tidak ?! “.

Mengapa tidak kau tanyakan dulu kepada isterimu ? “ ejek Giam In Kok sambil tertawa.

Apa ?. Dia yang bilang ? Kwik Hui Liong kelihatannya agak terkejut. Begitu perkataan tersebut diutarakan,ketiga orang nona yang berada disitu tak bisa mengendalikan diri lagi. Mereka tertawa terbahak bahak.

Dengan gemas Kwik Hui Liong berseru :“ Baik, aku orang she Kwik akan membunuh kau sibajingan cilik lebih dulu, kemudian baru membuat perhitungan dengan perempuan rendah itu ! “.

Mendadak terdengar Ko Kiok Ciu mengumpat lagi dari balik hutan

Hem. Sudah seluruh dunia persilatan kuarungi, tapi belum pernah kujumpai keledai goblok seperti kau ! “.

Kwik Hui Liong yang mendengar seruan tersebut segera berteriak dengan wajah berseri :“ Adik Kiok, cepat keluar, aku hendak mengadu kalian berdua untuk mencari keterangan yang pasti “.

Kentut busuk. Kenapa kau tidak segera membunuh bajingan cilik itu untuk membalaskan dendam bagiku ? “.

Tentu saja bajingan itu akan kubunuh. Tapi kau harus keluar untuk membantu usahaku iini…. “.

Tapi adikmu toh berada disitu. Aku kuatir kau tak akan berhasil dengan rencanamu itu “.

Giam In Kok benar benar sangat mendongkol. Sambil mendengus dingin tak tahan serunya : “ Perempuan cabul dari marga Ko. Kalau berani ayoh keluar dari tempat persembunyianmu. Lihat saja siauya akan membuatmu mengerti apa artinya keadilan “.

Hemmmm, memangnya kau anggap aku tak berani ? “.

Mendadak tampak sesosok bayangan manusia berkelebat keluar dari balik hutan. Kemudian bagaikan burung rajawali raksasa dia melintasi hutan dan melayang turun didepan sana…kwik Hui Liong segera bersorak kegirangan : “ Adik Kiok ! “.

Baru saja dia maju menghampirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar